EKSTRA PART

219 13 0
                                    

Sakti membuka matanya,bagaimana ia bisa tertidur saat istrinya sedang berjuang?
"Ma,laras mana?"tanya sakti
"Dia didalam"jawab tania
"Kok mama gak bangunin aku?"tanya sakti
"Udah,mama mau ngasih tau anak kamu perempuan sama laki laki. Tapi kamu pulas banget"balas tania,tanpa babibu sakti langsung masuk dan melihat laras sedang menggendong salah satu dari anak mereka

"Laras"panggil sakti,sakti melihat laras menggendong salah satu dari kedua anak mereka. Dan satu lagi di box yang berada disebelah kiri laras
"Sakti,lihat mereka. Ih lucu banget"ucap laras,sakti mencium puncak kepala laras dengan air mata kebahagiaan yang mengalir di pipinya
"Aku tadi ketiduran dan mimpi,mimpi kalo kamu-"
"Aku disini sama mereka baik baik aja itu cuma mimpi sakti"ucap laras
"Boleh aku gendong jagoan?"tanya sakti,laras hanya mengangguk. Sakti perlahan dan dengan lembut menggendong anak laki lakinya.

"Alvian raffa samudra"gumam sakti
"Itu namanya sakti?wah bagus sekali"
"MAMA"heboh laras,dwi langsung datang dan memeluk anak perempuan nya itu
"Laras,anak kamu kaget tuh makanya jangan teriak teriak. Kebiasaan deh"kata dwi
"Namanya tadi siapa sakti?"tanya laras
"Alvian raffa samudra,adiknya alvina riffa samudra"jawab sakti
"Kamu azanin dulu sayang"ucap laras pada sakti

Sakti pun mulai mengazankan vian,lalu bergantian dengan vina.
"Mama mudaaa"
"Sasaaa"
"Ih sasa laras kangen,ya ampun berapa bulan gak ketemu?"tanya laras
"4 bulanan deh,selamat ya dedek nya dobel deh. Jadi sakti sama laras gak rebutan nanti nya"balas sasa
"Selamat ya bro,sukses buat anak lo. Btw namanya siapa?"tanya bram
"Ada dua nih,yang mana"jawab sakti
"Wih sombong ya,mentang mentang dua"balas bram lagi
"Yang kakak alvian. Yang adek alvina"jawab sakti
"Em,sebenernya ada seseorang ti,ras. Maaf gak bilang ajak dia kesini"ucap bram

"Loh?kok gak disuruh masuk?ajak masuk bram masa diluar sih"kata laras,bram pun mengangguk lalu membawa perempuan itu masuk. Kening laras menyatu,melihat perempuan berkerudung pink itu.
"Bulan?"ucap laras,perempuan itupun mengangkat kepalanya. Sakti langsung menarik tangan bulan agar keluar dari ruangan itu,ia mencengram tangan bulan kuat kuat karena emosi
"Sakti lepasin bulan"kata laras
"Gak,dia udah-"
"Sakti aku bilang lepas!"bentak laras,sakti pun melepas cengkramannya
"Kenapa kamu sekasar itu sama perempuan"ucap laras,sambil sesekali menepuk pelan bokong anaknya yang tertidur dalam gendongan nya
"Mungkin gua pergi aja,permisi"ucap bulan

"Bulan berhenti,gaada yang suruh bulan pergi"kata laras,bulan menghentikan langkahnya dan membalik badan nya menatap laras. Matanya berkaca kaca
"Gua udah jahat sama lo ras"ucap bulan dengan air mata
"Sini deket laras"suruh laras,dengan agak takut dan terus memandangi sakti bulan perlahan mendekati laras,laras memberikan vina pada bulan dan memberi aba aba untuk menggendongnya
"Gendong aja bulan,namanya vina"ucap laras,bulan pun menggendong vina dengan lembut dan memberi ciuman di keningnya. Air mata bulan kembali jatuh karena rasa bersalahnya
"Dia kembar,kaya bulan sama aldo. Itu kakaknya lagi bogan,bobo ganteng"ucap laras tersenyum
"Ras gua minta maaf dulu-"
"Masa lalu itu bagian dari hidup bulan,baik ataupun buruk kita gak pantes nginget lagi kalo buruk. Nah kalo baik gak papam intinya jalanin yang sekarang,laras maafin bulan"jawab laras,bulan memberikan vina pada laras lalu memeluknya erat
"Gua gak nyangka masih ada orang sebaik lo,sakti gua juga minta maaf"kata bulan

Sakti hanya diam,laras yang geram mencubit lengan sakti
"Aw sakit sayang"ucap sakti
"Maafin bulan cepet"ucap laras
"Duh emak emak,galak amat sama suami"saut sasa
"Iya"jawab sakti
"Tante bulan juga minta maaf"kata bulan pada dwi,dwi hanya tersenyum
"Pulang nak,mama kamu pasti seneng liat kamu"balas dwi
"Iya tante secepatnya bulan-"

"Surprise!"
Semua orang yang ada disitu langsung menengok ke sumber suara yang berasa dari pintu. Ternyata itu adalah suara rivel yang datang dengan kostum stoberi
"Ih lucu banget rivel"ucap laras
"Iya dong,ini khusus buat ponakan gua yang unyu unyu se unyu gua. Tapi udah ya,panas soalnya"ucap rivel dengan konyolnya. Semua orang yang ada disana hanya bisa tertawa

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

3 tahun kemudian...

Sakti,vina,vian,dan laras sedang berada disebuah pantai. Sakti menggendong vina dan laras yang menggendong vian.
"Mama,ian au esklim cobeli"ucap vian cadel,yang membuat siapa saja yang melihatnya gemas
"Papa atu uga au papa"rengek vina
"Kemarin kalian habis makan eskrim sayang,nanti batuk"jawab sakti
"Yaudah deh,eh ina ian au maen pacil yuk"ajak vian pada adik perempuan nya itu
"Ih ina au kak,papa tulunin ina mau main cama kak ian"pinta vina
"Baik tuan putri"balas sakti lalu menurunkan vina,vina dan vian langsung duduk dan bermain pasir

Sakti dan laras juga ikut duduj mengawasi vina dan vian sambil menikmati senja yang perlahan datang.
"selamat ulang tahun my husband"ucap laras lalu mencium pipi kiri sakti
"Makasi sayang"jawab sakti lalu memeluk istrinya itu,laras langsung bangkit dan menarik tangan sakti untuk berdiri
"Ngapain?"tanya sakti,mata laras memutar

"Bangun dulu"kata laras,sakti pun bangkit dan mensejajarkan tinggi laras
"Aku punya hadiah buat kamu"ucap laras
"Apa?"tanya sakti,perlahan laras mengambil tangan sakti dan meletakkan nya diatas perut laras.
"Tunggu 8 bulan lagi ya,harus sabar"ucap laras,mata sakti berbinar
"Ka-kamu hamil?"tanya sakti,laras hanya mengangguk. Sakti langsung memeluk tubuh istribya itu dan mengecup sekilas bibir laras.

"Terima kasih sudah menjadi rumahku,tempat dari mana aku pergi dan dimana aku kembali"

Tamat yaa💙
Kok sad ya bima sakti tamat:')
Intinya tq yang udah baca,cerita abal abal ini💙
Sekali lagi Marhaban ya ramadhan💙

Bima saktiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang