Cueknya lo aja gua suka,apalagi perhatiannya haduhh:v
Sakti tak habis pikir,kenapa siska bisa selicik itu pada mamanya. Mengambil uang mamanya tanpa izin,cih gak tau malu.
"Sakti.."panggil tania seraya membuka pintu kamar sakti,sakti yang mendengar langsung duduk.
"Kamu gak kasar kan sama siska?"tanya tania,sakti hanya menggeleng pelan.
"Ada laras,temuin. Dia bilang minta ajarin matematika"ucap tania. Tapi sakti terus saja menulis tanpa menghiraukan omongan tania.
"Sakti denger kan mama ngomong apa?"tegur tania sekali lagi,sungguh sangat malas rasanya bertemu dengan perempuan itu. Apa tidak cukup bertemu dikelas setiap hari?Sakti duduk dikursi dekat laras,laras yang melihat sakti langsung berbinar dan duduk lebih dekat dengan sakti.
"Sakti sakti,yang ini gimana?ajarin dong"ucap laras,tapi sakti malah mengambil pena yang dipegang laras dan menuliskan rumusnya.
"Sakti kalo-"
"Tinggal masuk masukin aja angka nya"potong sakti,sungguh menyebalkan sesungguhnya untuk laras tapi tak masalah. Calon suaminya ini kan yang memotong omongan nya?
"Sakti kamu beli martabak di dekat supermarket itu nak,laras pasti laper itu. Sana ajak laras"ucap tania
"Iya ma"jawab sakti,laki laki itu langsung mengambil helm dan kunci motornya.Menyebalkan,satu kata yang membuat sakti pusing sendiri. Sepanjang perjalanan tak henti hentinya laras menanyakan hal. Dari yang penting sampai hal yang sama sekali tidak penting,seperti sakti,kenapa kucing kakinya ada empat?
damn,terbuat dari apa jalan fikiran laras."Martabak keju susu satu"ucap sakti pada penjual martabak
"Sakti"panggil laras,merasa namanya dipanggil sakti langsung menengok malas kearah laras.
"Papa sakti kemana?kok laras gak pernah liat?kerja ya?"tanya laras
"Udah meninggal"jawab sakti santai,wajah laras langsung tidak enak saat itu juga
"Ma-maaf sakti,laras gak tau"ucap laras sakti mengangguk
"Enak ya,sakti malem malem gini bisa ngobrol sama tante tania mamanya sakti. Kalo laras gak bisa,mama sama papa di Surabaya"ucap laras,tapi tak ada respon sama sekali dari sakti.
"Mas ini pesanannya"ucap penjual martabak itu,sakti bergegas mengambil dan membayar martabak tersebut.Setelah sampai,sakti langsung menghidangkan martabk itu dan duduk dikursi sampi laras. Laras sedang serius seriusnya belajar,melihat sakti langsung bangkit.
"Sakti,kata aldo sakti sering ikut olimpiade ya?"tanya laras,sakti mengangguk
"Pelajaran apa aja?"tanya laras
"Matematika,fisika,kimia, biologi"jawab sakti
"Tante tania dimana?laras mau pulang udah malem"kata laras,sakti mengelus dadanya bersyukur. Akhirnya perempuan cerewet ini pulang juga
"Di-""Laras mau pulang?"saut tania yang keluar dari dapur
"Iya tante,udah malem. Makasi martabaknya,makasi juga belajarnya sakti. Laras pulang dulu"ucap laras lalu mendekat dan mencium hormat punggung tangan tania
"Eh?naik apa?"tanya tania
"Grab aja tante"jawab laras
"Enggak,malem malem gini bahaya laras. Apalagi kamu perempuan,dianter sakti aja ya?"ucap tania,jangan ditanya lagi. Laras senang bukan main,syukurlah hariini dia bisa bersama sakti lebih lama.
"Dia bisa pulang sendiri"jawab sakti dengan pandangan yang tak lepas dari handphone nya
"Ngebantah mama heh?"ucap tania,membuat sakti langsung bangkit dan menyambar kunci motornya.***
Laras turun dari motor dengan perasaan yang senang. Ia selalu tersenyum saat ada didepan sakti,hingga sakti geli sendiri melihatnya. Tapi laras tetaplah laras,ia selalu senang mengganggu sakti. Laras melambaikan tanganya saat motor yang dikendarai sakti menjauh. Langkah demi langkah ia masuk kedalam rumahnya,tidak dikunci berarti ada aldo didalam. Ia mencari aldo,kepenjuru rumah tapi tidak ada. Saat laras membuka pintu kamarnya ia melihat aldo tidur dengan damai,berselimut dan memeluk boneka stoberi laras. Lagi lagi ide jahil pun muncul,dengan cekatan laras mengambil gambar memalukan untuk takaran kapten basket seperti aldo."Aldo"panggil laras sembari menggoyang goyangkan tubuh aldo
"La-laras,lo udah pulang?lo udah makan?yuk makan dulu,tadi gua bawa pindang kuning makan ya"ucap aldo saat melihat wajah laras didepannya,laras menggeleng
"Gua udah makan do"jawab laras
"Yaudah,ayo tidur gua temenin"ucap aldo seraya menebar senyuman. Tentu saja dengan aldo yang tidur di sofa
***Laras berlari kedepan gerbang sekolah bersama aldo,mereka telat pagi ini.
"Makanya kalo mandi jangan lama lama kek ras"ucap aldo
"Ih,masa sebentar entar bau lagi. Gua wangi aja sakti gak suka apalagi bau"jawab laras dengan posisi duduk nongkrong didepan gerbang sekolahnya.
"Babe!"panggil laras,pak tapip pun mendekat.
"Apa?mau masuk?liat gak ini jam berapa?"tanya pak tapip berkacak pinggang.
"Iya be,kita telat 1 jam"jawab aldo
"Mau masuk?bentar babe tanya bu riska dulu. Mau gak nerima murid yang udah telat 1 jam"balas babe,langsung bangkit
Dari duduknya. Tak selang lama bu riska datang dengan wajah yang sangat mengerikan."Masuk"ucapnya seraya membuka gembok pagar sekolah. Laras dan aldo langsung mengambil tangan bu riska untuk disalimi dan masuk. Tarikan baju dikerah aldo membuat kangkahnya berhenti.
"Bu,kan udah disuruh masuk"ucap aldo
"Hormat tiang bendera sampai pelajaran kedua"ucap bu riska
"Iya bu"jawab laras tanpa bantahan,perlahan mereka menaruh tas dipinggil lapangan dan berdiri didepan tiang bendera. Mulai hormat oada kain kebanggaannya itu.Sedangkan dikelas IPA1,rivel sedang serius memperhatikan laras dan aldo yang hormat tiang bendera,sesekali bercanda dengan aldo. Ia melirik sakti sedang sibuk dengan buku buku tebalnya.
"Ti,liat geh. Laras sama aldo dihukum bareng"ucap rivel
"Trus"kata sakti
"Lo gak cemburu?mereka mesra banget loh. Tiap hari aja berangkat bareng"ucap rivel memanas manasi
"Gak perduli"jawab sakti yang tetap cuek
"Eh,cewek jadi jadian. Lo nggak nyariin laras apa?"tanya rivel pada larisa yang sedang bermain ponsel.
"Laras telat bareng aldo mereka sekarang dihukum kan sampe jam pelaran ke dua"jawab larisa yang masih sibuk dengan mobile legend nya itu.
"Manusia batu,heran aja laras sebegitu suka nya sama lo sampe-" ucapan larisa berhenti saat tiba tiba sakti berlari menuju lapangan.Dedek emesh sakti mah gitu:')
Sorry for typo,vote and comment💙🔥
KAMU SEDANG MEMBACA
Bima sakti
Teen Fiction"stop ngikutin gua."ucap sakti saa t laras terus terusan mengikuti langkahnya. "sayangnya laras gak bisa,sakti calon suami laras sakti harus laras jagain ntar ada cewe yang deket deket sama sakti rugi dong lhjaras"sargah Laras. "berenti bilang gua c...