T I G A P U L U H E M P A T

139 11 0
                                    

Laras berjalan sendirian,entah kenapa rasanya ia ingin sekali sendiri. Ia berjalan kearah taman,sudah cukup sepi. Iyalah,ini sudah hampir pukul 9 malam.

"Harusnya laras gak naruh banyak perasaan untuk sakti,jadi laras gak perlu susah payah untuk ngambil lagi perasaan itu"ucap laras. Cukup lama laras duduk di bangku taman itu,setelah sudah merasa agak baik. Laras pun bergegas pulang,ia melihat mobil hitam berhenti tepat di depan nya. Ia melihat 2 orang memakai baju serba hitam mendekat kearahnya dan membekapnya. Setelah itu gelap dan laras tidak ingat apa apa.

***
Sakti sedang membaca buku,ia dikagetkan dengan dering telpon yang berbunyi daru handphonenya. Larisa?
Ngapain dia nelpon malem malem?

"Halo,sakti laras mana?"
"Dirumahnya kali"
"Apa?dia gak sama lo?"
"Enggak"
"Sakti laras hilang."

Semuanya seakan berhenti,larasnya hilang. Gadis cerewetnya hilang.

Sakti mengendarai motornya kerumah laras,ia melihat jam yang melingkar ditangan kirinya. Sudah pukul 11 malam,setelah sampai ia melihat larisa dan mbak karina duduk dengan wajah cemasnya.
"Mana laras"ucap sakti
"Gak ada ti"jawab larisa
"Tadi mbak laras cuma izin ke taman,abis itu saya gak tau. Sampe sekarang belum pulang juga"saut mbak karina
"Ris,ayo cari laras"ucap sakti,larisa mengangguk dan langsung menaiki motor sakti

Sakti dan larisa membelah ibukota itu dengan perasaan yang tak karuan. Sakti berjanji ia tidak akan pulang sebelum laras ditemukan,biarlah kali ini ia yang berjuang. Sekarang giliran ia yang berjuang.
"Tunggu gua ras,biarin gua berjuang sekarang"

"Ini kita kemana ti,udah 2 jam kita muterin sini. Gak ada juga,terus kita kemana?"tanya larisa. Sakti hanya diam
"Ras,lo kemana?"

***
Laras bangun karena rasa nyeri ditangan nya,ia terbatuk karena udara pengap dan debu yang beterbangan. Hingga ia sadar bahwa ia sekarang ada disebuah ruangan,ruangan pengap dan sangat berdebu. Ada beberapa tumpukan kardus di sekelilingnya

"Tuan putri udah sadar?"
Laras mengangkat kepalanya
"Bu-bulan?"ucap laras,bulan hanya bertepuk tangan dan perlahan mendekat kearah laras
"Pintar juga kamu ini ya"ucap bulan
"Lepasin laras bulan,kenapa laras diikat sama bulan. Salah laras apa?"tanya laras yang matanya sudah berkaca kaca
"Salah lo?lo nanya sama gua?"
Plak!

Bulan menampar pipi laras dengan sangat kuat,hingga bibir laras sobek dan mengeluarkan darah.
"LO UDAH NGAMBIL SAKTI BANGSAT!LO TAU HAH,SAKTI ITU PACAR GUA!"Teriak bulan tepat di depan wajah laras
"Lo kira gua gak tau?lo kan yang ngejer ngejer sakti?cih,murahan. Sampe rela relain pindah,lo gak lebih dari seorang jalang. Kali aja kalo sakti minta tubuh lo,lo juga bakal ngasih yakan!"bentak bulan,laras hanya bisa menggelengkan kepalanya
"Laras udah putus sama sakti bulan,lepasin laras"kata laras dengan genangan air mata dikedua matanya
"Haduh kasian,banget tuan putri kita ini. LO KIRA GUA PERCAYA HAH!"
srekk!

Bulan menyilet paha laras,darah pun keluar dari luka tersebut.
"Laras-laras,makanya jadi cewe gak usah sok kecentilan"ucap bulan lalu pergi dari ruangan pengap itu.

***

Sedangkan dilain tempat aldo datang ke rumah heru,papah kandungnya. Kakinya berhenti saat ia merasa ngilu,kenapa sakitnya sekarang sih.
Aldo memencet bel rumah itu berulang ulang,hingga si empunya rumah keluar
"Sia-aldo?"ucap heru,aldo hanya mengangguk
"Ini aldo"ucap aldo,heru mendekat dan memeluk anak laki lakinya itu. Lama sudah ia tak bertemu anaknya.
"Aldo mau cari bulan pa"ucap aldo
"Bulan belum pulang nak"jelas heru,alis aldo terangkat sebelah
"Belum pulang pa?ini udah jam 11 malam kenapa dia belum pulang pa?"tanya aldo
"Masuk nak"ajak heru

Aldo pun masuk dan duduk di sofa rumah itu
"Mungkin ini salah papa juga nak,papa sangat jarang dirumah. Sekalinya dirumah pasti bulan gak ada,papa jarang ada waktu buat adikmu. Dia jadi pembangkang sekarang"ucap heru
"Bulan bawa mobil pa?"tanya aldo
"Ah iya,bulan bawa mobilnya. Papa lupa,di mobil bulan ada gps.papa sengaja masang tanpa dia tau. Kamu bisa tau dia dimana,boleh papa minta tolong?cari dia nak,aja dia pulang. Papa mohon"ucap heru,aldo menghembuskan nafasnya dan mengangguk.

Aldo mengikuti dimana mobil bulan berada,aldo semakin heran. Kenapa jalan yang dia lalui semakin lama semakin pelosok?aldo yakin sekarang dia sudah berada di dekat hutan. Itu mobil bulan,aldo melihat mobil bulan terparkir disebuah gudang tua. Ngapain bulan disini?

Aldo turun dari motornya dan mulai masuk ke gedung itu,ia berkeliling. Hingga melihat lampu dari salah satu ruangan itu hidup. Ia menggeser sedikit pintu ruangan itu,kenapa ada perempuan yang diikat diruangan itu?apa yang bulan lakukan? Perempuan itu?seperti aldo kenal?
Laras. Itu adalah laras
Aldo kembali bersembunyi saat melihat bulan keluar dari ruangan itu. Tangan nya membuka handphone dan mengirimi pesan untuk sakti.

Me:
(Share lock)
Ti,laras disini. Lo kesini sekarang,gua sendiri.

Bima sakti:
Gua kesana sekarang

***

Sakti datang bersama larisa,sakti melihat motor itu. Benar,itu adalah motor aldo. Sebenarnya siapa yang menculik larisa?. Mereka pun mulai masuk secara perlahan.

"Ti,itu aldo"ucap larisa,sakti menghentakan kakinya ke lantai dan aldo pun menengok. Perlahan aldo mendekati sakti dan larisa
"Yang culik larisa itu"
"Bulan"ucap aldo,mata sakti membulat
"Bulan?"tanya sakti,aldo mengangguk
"Perempuan ular,gua harus nonjok tuh mukanya. Hidungnya juga harus gua patahin!"ucap larisa hendak bangun,tapi tangan nya ditarik oleh aldo
"Lo mau laras di apa apain hah?kalo gua bisa,udah dari tadi gua ambil laras,ris."ucap aldo
"Biar gua yang kesana,kalian disini aja. Do,lo panggil polisi. Bilang jangan dihidupin sirinenya"ucap sakti
"Lo yakin?"tanya aldo,sakti mengangguk.

Sakti mulai masuk keruangan itu,sakti melihat laras diikat dengan kondisi yang menyedihkan. Pahanya terdapat luka sayatan yang masih berdarah,bibirnya yang sobek dengan noda darah. Dan pipinya yang membiru.
"Ras"panggil sakti pelan,sangat pelan. Mata laras langsung terbuka saat mendengar namanya dipanggil.
"Sakti,tolong laras hiks.. sakit sakti hiks.."ucap laras,sakti tidak tega melihat laras. Ia langsung melepaskan ikatan nya.dari mulai tangan,betis,lutut,hingga siku. Laras memeluk sakti erat,sakti membalas pelukan laras. Memberi energi untuk laras,pelukan laras mengendur saat mendengar suara tepuk tangan

"Pangeran kita sudah datang ternyata"ucap bulan,sakti menyembunyikan tubuh laras dibelakang tubuhnya.
"Mau lo apa"ucap sakti
"Mau gua?lo"jawab bulan
"Setelah semuanya?"balas sakti
"Sakti,gua bisa jelasin kenapa waktu itu-"
"Buat apa?lo pergi gitu aja di titik dimana paling rendah dalam hidup gua,papa gua pergi. Keluarga gua hancur,dan lo ikut pergi. Sekarang,lo balik lagi. Dan berusaha ngambil lagi tempat yang udah diisi sama laras?gila lo"ucap sakti

"DIA YANG AMBIL LO DARI GUA!DIA PANTES DAPET INI SEMUA SAKTI!GUA CINTA SAMA LO!"teriak bulan
"Cinta gak ngajarin buat maksa keadaan"saut aldo,aldo datang dengan larisa dibelakanganya. Larisa langsung menarik laras didekatnya

"Tau apa lo tentang hidup gua"balas bulan
"Gua tau semua yang lo tau"jawab aldo,bulan tertawa meremehkan aldo
"Gua gak kenal sama lo,kalian keroyokan?gak masalah. Lo kira gua disini sendiri?haha dasar bego!gak guna lo semua!"teriak bulan,lalu berbalik meninggalkan ruangan itu.

"Kita pernah tinggal 9 bulan 10 hari dalam rahim yang sama"ucap aldo,kaki bulan berhenti melangkah.

"Kita lahir di waktu yang sama"

"Kita menyusu dari ibu yang sama"

"Hanya saja waktu yang gak bisa bikin kita bersama,gua abang lo. Kita saudara"

Seketika bulan mati rasa,seakan dunianya berhenti sejenak.

Bulan jahat banget sama laras,author kame kameha nih-,
Vote,comment,and sorry for typo💙

Oiyaa sampe lupa author ngucapin selamat menunaikan ibadah puasa,bagi yang menjalankan. Semoga kalian gak terayu janji manisa nasi padang,mie ayam,atau bakso kuah ya😂

Bima saktiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang