"Aku tau kamu laki laki itu"
Sakti berbalik saat ia mendengar suara seorang lelaki. Sakti kaget bukan main melihat laki laki itu adalah hendry,papa laras.
"Maafin saya om,saya lagi sakit saat itu saya-"
"Bukan salah kamu nak,saya cuma mau titip laras sama kamu. Laras cinta dan sayabg banget sama kamu,kamu juga sama seperti laras. Tapi kamu belum sadar nak,saya mohon jaga dia"Sakti terbangun,ia mengusap gusar wajahnya. Ternyata itu hanya mimpi,tapi kenapa terlihat begitu nyata?kenapa dimimpi itu papa laras terlihat baik baik saja?bahkan tidak ada dendam di matanya.
"Laras.."gumam sakti,lalu ia kembali merebahkan punggungnya
"Gua beneran suka sama laras"ucap sakti lagi***
Sakti menyusul laras dirumahnya seperti biasa selalu ada teriakan teriakan itu,telinga sakti sudah biasa mendengarkan itu semua.
"Pagi saktii,udah sarapan?make apa?beneran udah?ih makan sini aja ya?"ucap laras dengan satu tarikan nafas
"Mbak laras satu satu nanya nya,liat tuh mas sakti kebingungan"ucap mbak karina,sakti hanya tersenyum lalu duduk disamping laras
"Gua udah sarapan"jawab saktiPerempuan cerewet itu mengangguk lalu memakan sandwich selai stoberinya dengan lahap. Sakti melihat laras hanya bisa senyum senyum sendiri,ajaib bagaimana bisa ia bisa suka dengan seorang anak SMA berbadan smp dan gila akan stoberi?cerewet pula.
"Sakti ayo berangkat udah siang"ucap laras sakti mengangguk lalu bangkit dari duduknya dan bergegas keluar sampai di luar ia dikejutkan dengan laras yang tiba tiba saja berlari"ALDO!"Teriak laras,laras berhenti tepat di depan mobil aldo.
"Aldo mau kemana?"tanya laras
"Em,mau pergi ras"jawab aldo,aldo melihat ada sakti disana tengah menjemput laras
"Aldo gak sekolah ya?yah,padahal mau ngajak jalan jalan nanti"ucap laras lesu
"Aldo nya mau tempat neneknya di kampung ras,seminggu. Laras sama sakti dulu gak apa apa ya?"ucap maria,laras mengangguk
"Kampungnya dimana tante?"tanya laras
"Di lampung,sakti tante titip laras ya"ucap maria,sakti yang masih bisa mendengar mengangguk lalu mobil aldo tak lama pun melaju lagi.
"Sakti ayo berangkat"ajak laras"Seminggu ini lo full sama gua ras"
***
Sebenarnya aldo telah membohongi laras,ia sebenarnya ingin berobat mengenai benjolan di kakinya ini. Entah kenapa sekarang ngilunya sudah sampai betis. Ia tidak kebandung itu hanya alasan saja ia bisa pergi lama. Meskipun ada sakti tetap saja aldo khawatir,bahkan laras saja tak curiga kenapa ia 2 hari tidak sekolah.
Aldo menengok saat merasa bahunya diusap. Ternyata itu mamanya,maria.
"Udah jangan dipikirin,laras aman kok sama sakti"ucap maria
"Tapi ma tetep aja-"
"Mama pernah jadi muda nak,mama tau gimana rasanya khawatir sama seseorang"potong maria,aldo tersenyum."Kalo pas muda mama dulu cowo,suka gak sama laras?"tanya aldo
"Kamu ini ada ada aja,mungkin suka."jawab maria,lalu tak lama mereka sampai disebuah rumah sakit. Aldo melihat semua orang disini tak memiliki rambut,mungkin ada yang memiliki rambut tapi mereka ada sanak saudara dari pasien di rumah sakit ini."Revaldo"panggil suster,aldo dan maria pun masuk. Jangan lupakan tentang kaki aldo yang masih sakit,jalan nya sudah tak seenak dulu. Jika dulu dia adalah bintang di lapangan tapi sekarang sudah tak bisa.
"Kaki anak saya kenapa dok?"tanya maria pada dokter bintang
"Revaldo terkena osteo sarkoma atau kanker tulang berpusat dari lututnya dan menyebar ke kaki"jelas dokter bintang,sebenarnya aldo sudah mengetauhinya jauh jauh hari dari sekarang karena ia sudah browsing tentang perubahan pada kakinya itu.
"Osteo sarkoma dok?"tanya maria,dokter bintant mengangguk. Tangis maria pecah saat itu juga.Aldo tersenyum,lalu mengusap bahu mamanya itu.
"Aldo baik baik aja,optimis dong ma. Aldo pasti sembuh,aldo pengen main basket lagi."ucap aldo bersemangat,walaupun sebenarnya ia ingin sekali menangis karena melihat mamanya menangis seperti ini. Jujur ia tidak tega.
"Saya sudah mengirim surat rujuk di rumah sakit besar di bandung,kurang lebih 5 hari disana kamu akan menjalani serangkaian terapi. Karena kanker ini sudah memasuki stadium lanjut"
Maria mengangguk.
"Ayo ma,kita berangkat. Makasi dokter"ucap aldo.Ia berfikir menjadi seorang seperti laras adalah hal yang mudah,yang di keadaan apa saja ia pasti tertawa. Ngomong ngomong sekarang laras lagi apa?pasti sedang bersama sakti. Sekarang aldo tidak perlu mencemaskan laras pada shany,karena beberapa hari yang lalu ia melihat laras diselamatkan dari shny oleh sakti. Saat laras sedang didatangi shany tak lama sakti datang lalu menyembunyikan laras dibelakang badan sakti.
"Kalo gua pergi nanti,seenggaknya udah ada yang jagain lo ras"
***
Laras berjalan ke toilet sendirian,karena larisa sedang malas katanya. Ia melihat ke kanan kirinya tak ada orang maupun shany,si kakak kelas pengganggunya. Tapi tiba tiba..
BYUR?!?
Tubuh laras basah tersiram oleh air,ia melihat antek ante shany dan shany yang melakukan nya. Laras syok dengan semua ini,seragamnya basah. Dan pakaian dalamnya tercetak.
"Kenapa sih!laras gak pernah jahat sama kalian!laras gak pernah ganggu kalian tapi kenapa kalian selalu gangu laras!"ucap laras bergetar,air matanya tak bisa terbendung lagi saat itu juga,ia tau pasti sekarang wajahnya terlihat sangat menyeramkan."Laras!"
Laras sudah hafal betul itu suara siapa,larisa. Gadis tomboy itu datang.
"MAU LO APASI MONYET!"Teriak larisa di depan wajah shany
"Wuih temennya marah"ledek shany
"Heh denger ya cewe bar bar,aldo gak masuk hari ini. Kata bram sama ezra dia sakit,pasti gara gara nih cewe kan dia sakit"sambung shany
Larisa geram sendiri"Lo ngomongin kita anak bobrok yang masuk kelas IPA1,tapi lo sendiri bego. Aldo yang sakit kenapa lo nyalahin laras bangsat!"geram larisa
"Ya gak papa sih sekalian perhitungan juga,udah 3 hari ini aldo gak masuk. Dan laras dengan enaknya malah pacaran dengan si diem"ucap shany
"Ya bagus dong kalo laras pacaran sama sakti,mau lo gitu kan!"
"Iya itu emang mau gua!tapi laras aja gak punya otak,tiap hari aja berangkat balik sama aldo tapi pas aldo gak masuk dia-""Pergi"
Laras membalikan badan nya,ia melihat sakti berdiri bersedekap tangan.
"Sakti.."ucap laras,sakti mendekat lalu menarik laras kebelakang tubuhnya.
"Telinga masih fungsi kan?"ucap sakti sekali lagi
"Budek dasar!"umpat larisa,shany yang ketakutan melihat wajah seram sakti langsung pergi saat itu juga.Laras menundukan kepalanya,menutupi dadanya. Ia sangat malu sekarang. Tiba tiba sebuah bomber bertengger di tubuhnya.
"Ayo pulang"ucap sakti
"Tapi sakti-"
"Udah di izinin sama larisa,ayo pulang"ucap sakti
Laras hanya mengangguk,disepanjang perjalanan ia hanya menangis memeluk tubuh sakti dari belakang. Menumpahkan semua kesedihan nya,sungguh ia butuh aldo sekarang.Laras sampai dirumahnya,laras berlari memasuki rumahnya. Mbak karina pun memandang wajah sakti seakan bertanya ada apa?
Lumayan lama sakti duduk di ruang tamu,ia memutuskan untuk masuk ke kamar laras. Perlahan ia menggenggam knop pintu laras dan membukan nya. Menampakan gadis pecinta stoberi itu menangis sesegukan.
"Keluar,sampe kapan lo disitu"ucap sakti dingin
"Sa-sakti"ucap laras
"Bangun,makan"ucap sakti lagi,laras menggelengkan kepalanya
"Terserah"ucap sakti lalu keluar. Laras hanya memandang pintu kamarnya yang sudah tertutup. Ia kembali memejamkan matanya dengan keadaan tnrlentang,matanya terbuka saat merasa ada yang duduk disebelahnya.
Orang itu adalah sakti,ia membawa sepiring nasi beserta lauknya."Makan ya,nanti kalo sakit lo gak sekolah. Emang mau gua digebet cewe lain?"
Vote,comment,and sorry for typo💙
KAMU SEDANG MEMBACA
Bima sakti
Novela Juvenil"stop ngikutin gua."ucap sakti saa t laras terus terusan mengikuti langkahnya. "sayangnya laras gak bisa,sakti calon suami laras sakti harus laras jagain ntar ada cewe yang deket deket sama sakti rugi dong lhjaras"sargah Laras. "berenti bilang gua c...