D U A P U L U H

140 12 0
                                    

Laras berjalan menyusuri koridor sekolahnya,ia berjalan sendirian karena memang aldo sedang ada latihan basket mengingat akan ada pertandingan basket antar provinsi. Saat memasuki kelasnya mata laras berputar mencari sakti,tapi tidak ada. Biasanya setiap laras datang pasti sudah ada sakti yang duduk manis bersama buku buku tebal miliknya. Laras mendaratkan bokongnya sempurna di bangku miliknya

"Sakti gak masuk ya?"tanya laras pada larisa yang sibuk dengan game di handphone nya
"Gak tau"jawab larisa,laras pun bangkit dan duduk disamping rivel. Sama dengan larisa rivel pun sibuk dengan game di handphone nya

"Vel"panggil laras
"Hm"jawab rivel
"Sakti gak masuk ya?kenapa?"tanya laras
"Sakit"jawab rivel,laras hanya menganggukan kepalanya pelan dan kembali duduk dibangkunya. Rasanya sunyi tak mengganggu sakti walau sehari. Biasanya rivel selalu tertawa paling kencang saat laras membuat sakti kesak dengan berbagai tingkah konyolnya. Kadang juga pertanyaan petanyaan konyolnya.

***
SMA nusa dua sudah sedari tadi membunyukam bel tanda pulang,laras pun sudah hampir sampai ditujuannya,yaitu rumah sakti.

"Assalamualaikum tante taniaa,saktii"ucap laras semvari mengetuk pintu rumah sakti,tak lama muncul tania dengan tangan yang ditutupi tepung
"Eh laras,masuk. Tante lagi ada pesenan"ucap tania sembari mempersilahkan laras masuk.
Laras mendaratkan bokongnya di sofa rumah tania,tak lama tania datang dengan nampan di tangan nya yang berisi semangkuk bubur,segelas air putih dan beberapa butir obat.

"Laras,kamu suruh sakti makan gih. Dari pagi dia gak makan,kamu tau sakti sakit kan?"ucap tania,laras menganggukan kepalanya dan segera mengambil nampan ditangan tania lalu buru buru membuka pintu kamar sakti.

"Sakti"panggil laras,sakti yang merasa namanya dipanggil langsung membuka matanya dan terkejut.
"Laras?keluar."ucap sakti.
"Kata tante tania sakti-"
"Keluar!"potong sakti dengan oktav suara lebih tinggi
"Gak mau"ucap laras sambil bersedekap dada
"Gua bila-hmmpt"ucapan sakti terpotong karena laras menyumpalnya dengan sesendok bubur
"Ngoceh mulu sih,makanya kalo laras ngomong jangan di potong. Laras itu mau ngasihin bubur aja sakti"ucap laras lalu keluar begitu saja dari kamar laki laki pintar itu.

"Kenapa sih"ucap sakti sembari memegang dada kirinya yang berdetak lebih cepat dari biasanya. Tak lama pintu kamarnya terbuka saat sakti sedang memakan buburnya itu.
"Gak sopan banget kamu,udah dibawain makan sama laras malah marah marah"ucap tani bersedekap tangan
"Heem"jawab sakti
"Udah cepetan makan nya,keluar temenin laras sendirian dia. Kamu itu sakit aja masih diem"ucap tania,saktu hanya menganggukan kepalanya saja.

***
Laras mencium punggung tangan tania hormat saat berpamitan.
"Laras pulang dulu tante,udah sore."ucap laras
"Di anter sakti ya?"ucap tania
"Gak usah tante laras naik grab aja"jawab laras
"Yaudah kamu hati hati ya"ucap tania
"Loh,sakti?kamu mau kemana?"ucap tania melihat sakti memakai jaket bombernya

"Nganter laras"jawabnya sembari menyambar kunci motor dan helm nya. Laras dan tania melongo melihat sakti.
"Kenapa?"tanya sakti saat merasa diperhatikan
"Calon suami laras baik banget,tante tania yang cantik tapi masih cantikan laras. Laras pulang ya"ucap laras senang,tania hanya menggelengkan kepalanya
"Iya,sakti hati hati ya nak"ucap tani,sakti hanya menganggukan kepalanya.

***
Saat sampai dirumahnya laras bingung kenapa rumahnya ramai.
"Makasih sakti"ucap laras saat sudah sampai,sakti menganggukan kepalanya dan langsung pergi dari hadapan laras. Kepalanya pusing sangat pusing.

Laras melangkah masuk kerumahnya,matanya berbinar saat melihat mamanya ada disini. Duduk disofa bersama maria dan aldo disebelahnya.
"MAMA!"heboh laras
"Anak mamah,dari mana sih?udah sore kok baru pulang"ucap dwi yang memeluk laras
"Dari rumah sakti"jawab laras
"Loh?saktinya mana?kok gak diajak masuk?"tanya aldo
"Sakti langsung pulang"jawab laras
"Papa mana ma?"tanya laras
"Keluar tadi katanya sih beli-"

Kringgg..kringg...
Dwi berjalan kearah telepon rumah dan mengangkat telepn tersebut.

"Iya saya istrinya"
"..."
"Gak mungkin-"
"...."
"Saya segera kesana"

Semua orang yang berada di rumah itu panik,ada apa ini?dwi berbalik badan dengan wajah yang khawatir dan penuh air mata. Dada laras terasa sesak melihat mamanya seperti ini.
"Ma?mama kenapa?siapa yang telpon?"ucap laras,dwi tiba tiba jatuh pingsan.
"Aldo,mama kenapa?"ucap laras khawatir
"Gak tau laras,lo tolong ambil minyak kayu putih deh biar tante dwi cepet siuman"ucap aldo,laras beranjak dari duduknya dan mengambil minyak kayu putih
Tak lama dwi siuman dan menceritakan apa yang baru saja didengarnya. Ketakutan menguasai hati dan fikiran laras,aldo membawa cepat laras ketempat tujuan. Tentu dengan air mata yang menghiasi pipi cantik laras.

Si cerewet laras kenapa?
Next part deh💙
Jan lupa bintangnya cuyy:v

Bima saktiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang