BACA BISMILLAH DULU YA BEB.
JANGAN LUPA BUAT VOTE DAN KOMEN.
TAMBAHIN FF INI KE PERPUS KALIAN.
JANJI DEH FF INI GA SERECEH FF FIRST LOVE :v
OKE. BISMILLAH.
🍁🍁🍁
"Eomma. Jangan lupa bawakan makanan kesukaanku, ya? Aku tunggu!" ucap Yeonjin di atas sofa dengan mata terus menatap layar TV.
Ibunya yang sedang bercermin melihat pantulan dirinya hanya menganggukkan kepala. Lee Hyunjin, suaminya malah mengacak pucuk kepala gadisnya itu. "Aigoo, kau marah karena kami tidak mengajakmu ke pesta?"
Yeonjin mendelik. "Marah kalau kalian tidak membawakan aku makanan setelah dari sana."
Ahra berbalik badan untuk mengambil tasnya di atas meja. Ia mendekat mencium dahi Yeonjin sekilas. "Jaga rumah selama kami pergi. Arraseo?"
Yeonjin mengangguk mengerti. "Ingat! Jangan pulang larut malam."
"Iya, sayang."
"Jam 10 kami akan tiba disini."
"Baiklah. Kalau begitu aku akan menunggu eomma dan appa disini. Jangan lupa janji kalian padaku. Membawa makanan dan tiba jam sepuluh," seru Yeonjin dan dibalas kekehan dari kedua orang tuanya.
"Omong-omong, kalian naik apa kesana?" tanya Yeonjin.
"Bus."
"Kenapa?"
"Hanya ingin," jawab Hyunjin.
Yeonjin mengangguk lagi. "Yasudah, kalian hati-hati di jalan. Kalau ada sesuatu, hubungi aku saja."
Setelah itu, kedua orang tua Yeonjin berjalan pergi menjauh menuju halte bus.
🍁🍁🍁
SUDAH satu jam lebih wanita bersurai hitam nan bergelombang itu berjalan kesana-kemari di ruang tengah dengan ponsel yang ia tempelkan ke telinga.
Yeonjin terus menghubungi ibu dan ayahnya melewati telepon, tapi sudah panggilan ke-27 orang tuanya belum juga menerima panggilannya.
Wanita itu semakin kalut dipenuhi dengan rasa khawatir yang menjalar keseluruh tubuhnya. Di tengah kakinya yang melangkah kesana-kemari, sesekali ia melirik jam dinding yang sudah menunjukkan pukul 11:20 malam, ayah dan ibunya berjanji jika mereka akan tiba di rumah sebelum pukul sepuluh. Tetapi ini sudah kelewat satu jam lebih, Yeonjin takut terjadi sesuatu pada orang tuanya. Firasatnya sudah tidak enak.
Ditambah lagi sudah sekitar setengah jam yang lalu, hujan deras turun membasahi kota Busan. Suara hujan bergemuruh merasuki gendang telinga Yeonjin, gadis itu mendesis sambil bergidik ngeri. "Di luar sana pasti sangat dingin."
Ingin rasanya ia menangis sekarang juga, ini sudah panggilan ke-35 kedua orang tuanya belum juga menerima panggilannya.
"Astaga.. eomma.. appa.. angkatlah.. aku sudah khawatir setengah mati.." Setitik air mata turun dari pelupuk matanya, dengan segera ia menyeka butiran bening itu dan menarik nafas dalam-dalam lalu menghembuskannya secara perlahan. (ibu, ayah)
"Tenanglah, Yeonjin.. Mereka pasti baik-baik saja, mereka akan pulang sebentar lagi."
Yeonjin merasa lelah, akhirnya ia memutuskan untuk duduk di sofa, menyandarkan punggungnya disana. Ia terdiam beberapa detik sehingga getaran di ponselnya membuatnya terperanjat kaget dan langsung megangkatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Be Mine
Fanfiction[ON GOING] Taehyung menggenggam tanganku dengan sorot mata yang meneduhkan. Ia menghela nafas perlahan kemudian berkata. "Kau belum mencintaiku?" Aku samar-samar menggeleng dengan ekspresi datar. Berusaha untuk menyembunyikan sesuatu darinya. Taeh...