BEL istirahat berdering nyaring membuat para murid berbondong-bondong keluar kelas dengan perut keroncongan yang terus meminta untuk di isi secepatnya.
"Kau ingin makan apa?" tanya Jungsoo begitu kami mendaratkan bokong di kursi kantin.
Jungsoo membuka menu makanan, sedangkan aku diam memikirkan apa yang harus aku makan siang ini. "Aku tidak tahu."
"Kenapa tidak tahu?"
"Saat di Busan, aku selalu memakan bekal dari ibuku, aku jarang sekali ke kantin," jawabku dan Jungsoo masih melanjutkan aktivitasnya melihat-lihat daftar menu.
"Lalu kenapa tidak membawa bekal saat di Seoul?"
"Tidak ada yang menyiapkan bekal untukku lagi."
"Kok?"
"Ibuku sudah meninggal."
Sontak Jungsoo mengadahkan kepalanya menatapku, ia menggenggam tanganku dengan wajah bersalah. "Mianhae.. Aku tidak tahu." (Maaf).
Aku tersenyum ke arahnya sambil menepuk punggung tangannya. "Gwaenchanha.. Tidak perlu minta maaf." (Tidak apa-apa).
Jungsoo mengangguk dan melanjutkan memilih makanan di daftar menunya, sedangkan aku mengedarkan pandangan ke seluruh penjuru kantin.
Tatapanku jatuh pada enam orang laki-laki yang baru saja masuk dan langsung menduduki meja besar di tengah-tengah—meja yang sedari tadi tidak ditempati oleh siapapun.
Dan betapa terkejutnya aku begitu tatapanku bertemu dengan Seokjin oppa. Ia tersenyum sambil melambaikan tangannya ke arahku.
Tunggu! Seokjin oppa ada di kelompok mereka?
Aku terus memandangi sehingga ada salah satu dari mereka yang memiliki wajah seperti alien, mata coklatnya bertemu denganku.
Wait.
Bukankah itu Taehyung sunbae?
Langsung saja aku membuang pandangan ke arah Jungsoo, menghindari tatapan laki-laki makhluk luar angkasa itu.
"Sudah menentukan apa makananmu siang ini?" tanya Jungsoo lagi.
"Ah iya. Samakan saja denganmu."
Jungsoo mengangguk lalu memanggil pelayan kantin untuk memesan makanan.
"Jungsoo-ya," lirihku pelan.
"Mwo?" (Apa?).
"Apa mereka yang kau sebut Bangtan?" Aku menunjuk ke arah enam laki-laki yang kini sedang tertawa bersama di sebrang sana.
Jungsoo mengangguk. "Tepat sekali! Haruskah aku ceritakan padamu tentang mereka agar kau tidak ceroboh lagi seperti kemarin?"
Aku samar-samar mengangguk, bisa kulihat dari sudut mataku Taehyung menatap ke arah sini. "C-cepat ceritakan."
"Bangtan. Mereka itu sekumpulan laki-laki pintar plus tampan dan populer seantereo sekolah,"
Populer? Berarti Seokjin oppa juga populer disini? Kenapa ia tidak bercerita padaku tentang ini?
"kau tidak tahu? Padahal sepupumu termasuk anggota Bangtan," tutur Jungsoo sambil menumpu dagunya dengan tangan.
Aku menggeleng. "Dia tidak bercerita padaku."
"...Lalu kenapa mereka disebut Bangtan? Apa itu?" tanyaku bingung.
Jungsoo menjawab. "Itu nama kelompok mereka, kau tahu kenapa mereka duduk di tengah sana?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Be Mine
Fiksi Penggemar[ON GOING] Taehyung menggenggam tanganku dengan sorot mata yang meneduhkan. Ia menghela nafas perlahan kemudian berkata. "Kau belum mencintaiku?" Aku samar-samar menggeleng dengan ekspresi datar. Berusaha untuk menyembunyikan sesuatu darinya. Taeh...