🍁36

914 87 15
                                    

Maaf. Maaf. Maaf banget baru sempet update. :(

🍁🍁🍁

Song Hana pov

SETELAH merapihkan alat tulisku di atas meja, aku berjalan dengan terseok-seok keluar kelas.

Ara dan Sana sengaja meninggalkanku untuk pulang duluan agar aku pulang bersama Jungkook sunbae.

Ya, berbicara mengenai Jungkook, ia masih bertanggung jawab padaku karena kakiku masih belum membaik.

Sebenarnya aku tidak enak kepadanya karena merasa aku merepotkan, namun setelah mendengar apa kata Sana bahwa ini kesempatanku untuk mendapat perhatian Jungkook. Apa salahnya?

Karena ide bodoh Sana aku jadi tahu sedikit seperti apa Jungkook. Kadang ia bersikap dingin padaku tapi detik selanjutnya ia kembali mengajakku berbicara (walaupun jarang). Sesekali ia tersenyum ketika berbicara padaku, astaga kalau membayangkannya aku hampir mati karena senyumannya.

Ya Tuhan. Kenapa hatiku bisa segila ini terhadapnya?

Bisa kulihat dari depan pintu Jungkook sudah menungguku sambil memainkan ponselnya serius. Sesekali ia menempelkan benda pipih itu ke telinga dan berdecak karena panggilannya tidak diangkat. Kuperhatikan ia melakukan itu berulang kali.

Lantas aku berjalan susah payah ke arahnya. "Sunbae. Maaf membuatmu menunggu lama."

Jungkook langsung menyembunyikan ekspresinya lalu menyimpan ponselnya di saku celana. Ia langsung mendekat membantuku untuk berjalan. "Tidak apa-apa, setelah ini mau langsung pulang apa gimana?"

Aku berdeham berusaha meminimalisir detak jantungku karena setiap kami berjalan tubuh kami bersentuhan. Aku melirik ke sekeliling juga, semua siswa pada memperhatikanku yang mungkin akhir-akhir ini selalu bersama Jungkook.

"Bukankah hari ini seharusnya jadwalku untuk kontrol ke rumah sakit?" kataku dan Jungkook langsung menepuk jidatnya lupa.

Ia membukakan pintu mobilnya dan membantuku untuk duduk setelah itu berjalan melewati mobil menduduki kursi kemudinya. Aku diam memperhatikan setiap pergerakannya hingga tiba-tiba tubuhnya mendekat memasangkanku sabuk pengaman membuatku menahan napas.

"Kebiasaan," serunya lalu menancap gas mobil keluar sekolah.

Aku hanya terkekeh di tempat. "Maaf."

🍁🍁🍁

Lee Yeonjin pov

Aku menarik nafas panjang kemudian menghelanya dengan berat. Hal itu aku ulangi beberapa kali agar pikiranku terus fokus terhadap buku yang aku baca saat ini.

Besok hari terakhirku mengikuti ujian sekolah yang sudah dilaksanakan selama lima hari sebelum liburan semester dimulai.

Aku terus mengulangi kalimat yang aku baca hingga kepalaku pusing. Ya Tuhan, aku tidak biasa seperti ini.

Saat di Busan, aku tidak pernah belajar selama ujian. Bagiku percuma saja, nilaiku tidak akan bisa di atas rata-rata. Tapi sedangkan di Seoul? Entah mengapa aku berusaha belajar walaupun berat rasanya.

Hal itu karena ada dorongan dari Taehyung.

Ia bahkan selalu meneleponku setiap malam hanya untuk menanyakanku belajar atau tidak.

Dan yang lebih parahnya lagi, ia sampai mengajakku video call hanya untuk memastikan aku benar-benar belajar.

Taehyung sangat cocok menjadi guru les ku.

Be MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang