Jeon Jungkook's POV
SETELAH membersihkan tubuhku yang dipenuhi keringat akibat berolahraga di ruang gym. Aku langsung bergegas kembali melakukan aktivitas rutinku setiap hari sabtu selain latihan basket yaitu; latihan musik di sekolah.
Entahlah, aku lebih senang menghabiskan hari liburku untuk latihan basket dan musik dari pada tidur malas-malasan di ranjang sampai sore.
Basket dan musik adalah dua aspek di kehidupanku yang paling penting. Dan jangan lupakan fakta bahwa aku ini pecinta olahraga.
Semua jenis olahraga aku mempelajarinya, dan juga musik, selain bisa bermain piano aku juga bisa bermain gitar.
Ayah adalah alasan mengapa sejak kecil sampai sekarang aku tidak bisa meninggalkan dua aspek penting itu, hal tersebut karena ialah yang mengenalkanku pada mereka.
Oke kembali ke topik awal.
Aku mengikat tali sepatu timberlandku dengan cepat lalu bangkit keluar rumah menuju garasi dengan tas ransel yang sudah menempel di punggung.
Ketika aku sudah sampai di depan gerbang dengan motor ninjaku. Aku menyapa laki-laki paruh baya yang sedang duduk di pos dengan ramah seraya terkekeh pelan. "Seo Jo-Ssi, jaga rumahku, ya?"
Laki-laki yang sudah lama bekerja sebagai satpam sekaligus supir Ayahku itu membukakan pintu gerbang-mempersilahkanku untuk lewat sambil tersenyum dan membungkuk padaku. Padahal, seharusnya aku yang membungkuk sopan padanya. "Baik, Tn. Jeon. Hati-hati di jalan.."
Aku mengangguk lalu menurunkan kaca hitam helmku dan menancap gas menuju sekolah untuk latihan musik.
🍁🍁🍁
Ruang musik yang cukup luas di sekolah ini sekarang dipenuhi dengan banyak siswa yang wajahnya sangat asing di mataku. Biasanya, ruangan seluas ini hanya diisi oleh beberapa siswa saja, tetapi hari ini karena ekstrakulikuler Music Club kami membuka 'Penerimaan Anggota Baru' untuk siswa junior, maka ruangan ini sangat amat padat dan ramai.
Bahkan AC di ruangan ini tidak terasa sama sekali.
Semua Senior di Music Club dibagi menjadi beberapa bagian:
1. Bagian Pendaftaran.
2. Bagian Interview.Sedangkan aku di bagian poin kedua bersama dua temanku; Kim Mingyu dan Cha Eunwoo.
"Nama," ucapku sambil bersiap menulis nama siswa baru di hadapanku ini ke dalam daftar peserta tanpa menatapnya.
"Song Hana."
Tidak asing.
Aku langsung mengadahkan kepalaku ke arah calon anggota baru ini yang menatapku dengan senyum cerah di wajahnya.
"Ingat aku,'kan? Apa jangan-jangan sunbae lupa namaku lagi?" sergahnya langsung begitu aku menatapnya.
Aku hanya meresponnya singkat dengan gidikkan bahu kemudian kembali beralih pada kertas di tanganku.
Song Hana.
Aku menulis namanya di daftar peserta.
"Kelas?"
"Tingkat 1, sunbae. Kau tahu aku ini siswa junior disini," katanya lagi dengan kekehan kecil di mulutnya.
"Maksudku, kau kelas 1 apa?"
Membuang waktu.
"1-C"
Aku kembali bertanya. "Apa yang ingin kau tampilkan pada seleksi nanti?"
Wanita ini diam berpikir di tempatnya begitu lama sehingga ia berkata. "Aku tidak tahu."
Tiga kata keluar dari mulutnya setelah ia diam lima menit di hadapanku.
"Kau sudah menghabiskan lima menit berhargamu untuk menjawab pertanyaanku dan kau jawab tidak tahu? Seharusnya sebelum kau daftar disini kau sudah menentukannya sejak awal," cerocosku sedikit kesal padanya.
Bagaimana tidak? Ia diam di hadapanku untuk berpikir selama lima menit dan menjawab pertanyaanku dengan sia-sia. Astaga, ia membuang waktu. Masih banyak siswa lain yang mengantri untuk daftar disini.
"Kau bergabung di Club kami untuk apa? Aku ingin kali ini kau serius menjawab pertanyaanku," seruku tegas padanya.
Hana menghela napas panjang dan menjawab. "Ingin dekat dengan sunbae."
Aku tergelak ironi. Tidak masuk akal!
"Hana-Ssi, waktumu tinggal dua menit lagi. Tidak ada waktu untuk bercanda." Aku menegaskan ucapanku sehingga mampu membuat gadis ini bungkam.
Kemudian ia menjawab. "Itu memang alasanku yang pertama. Selain itu, aku juga ingin meningkatkan skill bermain selo-ku dalam musik."
Astaga, sebegitu suka-kah wanita ini padaku?
Aku mengangguk mencermati kalimatnya dan mulai mencatat apa tujuannya. "Jadi kau bisa bermain selo?"
"Aku sudah belajar sejak kecil."
"Baiklah terimakasih, waktumu habis. Oke, selanjutnya," kataku pada peserta lain yang sudah mengantri di belakang dengan tidak sabaran tanpa menanggapi lagi jawaban yang Hana berikan padaku.
Hana mengerutkan keningnya menatapku. "Sunbae, kita belum selesai."
"Sudah kucatat kalau kau akan menampilkan selo untuk seleksi nanti. Pastikan penampilanmu bagus jika ingin diterima di Club kami. Oke terima kasih, kau bisa pergi Hana-Ssi karena masih banyak yang ingin berhadapan denganku," ceramahku panjang lebar pada gadis konyol ini, kulirik Hana mengerucutkan bibirnya lalu beranjak pergi keluar ruangan seorang diri.
"Nama?" tanyaku sambil menatap kertas kosong.
"Lee Yeonjin."
Oke kali ini sangat amat tidak asing.
TBC
SORRY YA BEB BARU UPDATE:(
Aku sibuk bgt krna LSP:) maklum udh kelas 12 wkwk.
Vote dan komen ya beb:'"
n a d y a z a y n
KAMU SEDANG MEMBACA
Be Mine
Fanfiction[ON GOING] Taehyung menggenggam tanganku dengan sorot mata yang meneduhkan. Ia menghela nafas perlahan kemudian berkata. "Kau belum mencintaiku?" Aku samar-samar menggeleng dengan ekspresi datar. Berusaha untuk menyembunyikan sesuatu darinya. Taeh...