🍁29

875 92 1
                                    

YEONJIN menghempaskan tubuhnya ke atas kasur. Ia menatap langit-langit kamar dengan wajah tersenyum. Tiba-tiba saja ia teringat bagaimana Taehyung tertawa, tersenyum kotak kearahnya, dan menggenggam tangannya begitu erat tanpa ingin melepaskan.

Bahkan, Yeonjin masih bisa mencium aroma shampoo milik Taehyung yang menempel di bahunya bekas laki-laki itu bersandar disana.

Yeonjin pikir, tidak buruk berteman dengan Taehyung.

Getaran ponsel di saku mantel Yeonjin membuyarkan bayangannya. Gadis itu segera melihat dan ada dua belas panggilan tak terjawab dari Jungkook.

Yeonjin menghela nafas, malam ini Taehyung sukses mengalihkan pikirannya dari Jungkook.

Baru saja Yeonjin ingin meletakkan ponselnya, tiba-tiba benda pipih itu bergetar lagi.

'Jeon oppa🐰' is calling..

Seketika senyum di wajah Yeonjin terpampang jelas, ia segera bangkit mengangkat panggilan kekasihnya itu.

"Oppa!"

Di seberang sana hanya terdengar helaan nafas berat. Lalu beberapa detik kemudian baru berbicara. "Kemana saja kau? Baru mengangkat teleponku jam segini?"

Nada suara Jungkook terdengar dingin. Tidak seperti biasanya. Yeonjin merasakan ada yang berbeda dengan Jungkook.

"Aku habis dari luar."

"Sekarang jam berapa? Kau dari mana? Dengan siapa? Apa yang kau lakukan sehingga kau tidak mengangkat teleponku sama sekali?"

Mata Yeonjin tiba-tiba berair, ia tidak pernah menghadapi sikap Jungkook yang negative thinking seperti ini.

Entah mengapa jika Jungkook sudah seperti ini, Yeonjin mendadak sensitif. Hatinya merasa tersayat dan membuatnya mudah menangis.

"Oppa. Ada apa dengan-"

"JAWAB AKU LEE YEONJIN!"

Air mata Yeonjin meledak. Tenggorokkannya tercekat, sakit. Genggamannya pada ponsel melemah.

Ia tidak bisa berkata-kata. Selama mereka bepacaran, seorang Jeon Jungkook yang ia kenal dengan kelembutannya tidak pernah membentaknya barang sedikitpun.

"Kenapa kau diam? Kau bermain di belakangku?"

"Kau tidak cinta denganku lagi?"

"Katakan. Lee Yeonjin! Apa yang tidak aku ketahui!"

"Apa selama kau disana kau selalu pulang selarut ini?"

"Kau menghilang tanpa kabar! Tidak meneleponku! Kau-"

"JEON JUNGKOOK!" Yeonjin berteriak. Bibirnya bergetar. Genggaman pada ponselnya tiba-tiba mengerat. "ADA APA DENGANMU?!"

"AKU MENGHILANG HANYA KARENA INGIN KAU MENCARIKU! MENGHUBUNGIKU! TAPI KAU KEMANA?! AKU LELAH KARENA SELALU AKU DAN AKU! SEHARUSNYA AKU YANG MARAH PADAMU!"

Demi Tuhan, Yeonjin benci dirinya sendiri yang membentak Jungkook seperti ini.

Yeonjin memejamkan matanya yang sudah membengkak, hidungnya memerah, suaranya serak, ditambah kedua pipinya sudah basah.

Be MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang