Dhiya[17]

637 32 3
                                    


Yeah , i got issues

And one of them is how bad i need you~ julia michaels

~  ~ ~ ~ ~

Istirahat kedua ini setelah sholat Dhiya lebih memilih perpustakaan sebagai tempat nongkrongnya. Setelah kejadian Aal marah tadi dia kepikiran terus sampai tidak nafsu makan. Aal benar-benar terlihat emosi sampai menyuruh Dhiya melupakan bahwa dia pernah mengenal Aal sebagai temannya. Dhiya sedikit menyesal mungkin dia terlalu cepat mengakui bahwa ia tau hubungan Aal dengan Citra.

Dhiya sudah berulang kali mencoba mengirim pesan tapi tidak satupun dibalas. Dhiya jadi sedikit merasa bersalah dan tidak enak hati. Lelah dengan pikirannya yang kian kacau saja Dhiya beranjak mengembalikan buku yang hanya dia bolak-balik halamannya ke rak, dan memilih kembali ke kelasnya.

"Dhiy, lo darimana aja sih?" tanya Gendis wajahnya tampak serius menarik Dhiya untuk duduk di bangkunya.

"Ada apaan sih kok lo kayak serius gitu mukanya?" tanya Dhiya.

"Jojo tadi dipanggil Bu Heni,"

"Kok bisa?" Dhiya menegakkan badannya lebih serius menanggapi.

"Gue juga nggak tau, dia lagi di sana sekarang." Jawab Gendis yang juga tidak tahu apa alasan Bu Heni guru BP sampai memanggil Jojo. Karena siswa yang disuruh ke ruangan BP adalah murid yang terkena masalah pellanggaran.

"Tuh orangnya," seru Dhiya melihat Jojo yang berjalan masuk bersama dengan Sifa. Jojo berjalan sambil menundukkan kepala. Saat matanya menemukan Dhiya tatapannya berubah menjadi kesal.

"Jo kenapa lo..." Jojo menepis tangan Dhiya yang berusaha menyentuh bahunya. Dia bergegas mengambil tasnya kemudian berjalan keluar kelas lagi. Dhiya mengejarnya, begitu juga dengan Gendis dan Sifa yang tadi terbengong melihat sikap Jojo.

"Jo, kenapa sih? Ada apa?" tanya Dhiya berusaha menhan langkah Jojo.

"Menurut lo apa Dhiy? Bu Heni marahin gue sama Doni, lo tentu tau apa alasannya?" jawab Jojo dengan sarkasmenya menatap Dhiya dengan begitu tajam.

"Bu Heni tau dari mana?"

"Yang tau cuman lo sama Aal jadi gue nggak tau siapa yang udah tega," ucap Joj penuh penekanan. Terlihat jelas amarah yang tidak ingin dia tahan lagi.

"Lo nggak berpikir kalau gue yang laporin ini ke Bu Heni kan?"

"Gue nggak tau!!" jawab Jojo sebelum berjalan menjauh dari Dhiya yang merasa sakit di hatinya. Jojo tampak sekali menuduhnya di balik semua ini. Sementara kedua temannya di belakang tampak bingung karena benar-benar tidak tahu apa masalah yang diperdebatkan Jojo dan Dhiya.

Hampir saja Dhiya menangis kalau dia tidak ingat bahwa masih berdiri di depan kelas yang masih ramai. Dhiya jadi ingat pada Aal, mungkin saja dia yang memberi laporan pada Bu Heni. Ya pasti dia siapa lagi, batin Dhiya. Dengan cepat dia berbalik dan berjalan menuju kelas Aal. Sampai di sana dia hanya butuh bertanya pada salah satu temannya yang nongkrong di depan kelas untuk tahu bahwa Aal sudah tidak kembali ke kelas setelah jam istirahat pertama. Dan menurut temannya Aal biasa ada di tempat PS depan sekolah.

Tanpa berpikir apapun lagi Dhiya melangkah menuju depan sekolah. Dia tidak menghiraukan dering bel tanda masuk berbunyi. Sampai tempat tujuannya Dhiya tak perlu bertanya pada siapapun karena dengan mudah menemukan Aal yang sedang duduk sendiri di bangku depan rumah itu.

"Lo tega ya Al, kenapa lo bilang ke Bu Heni masalah Jojo sama Doni?" sembur Dhiya langsung dengan prasangkanya. Aal berdiri , kini mereka berhadapan dengan tatapan yang sama-sama berusaha membunuh.

DhiyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang