11.Kembar!

12.7K 627 14
                                    

Happy Reading.

^

Pagi ini Aliya masih duduk santai diruang tengah. Aliya tidak mau memasak jadi Jimin yang turun tangan didapur. "Appa-mu masak apa ya Aegi?" Perut Aliya semakin buncit. Kandunganya sudah berumur 32 minggu dan beberapa minggu kedepan Aliya akan menjalani proses persalinan.

"Sayang makananya sudah siap" teriak Jimin dari dapur dan dengan semangat Aliya berjalan kearah dapur.

"Oppa masak apa?" Tanya Aliya.

"Japcay!" Aliya mendengus saat mendengar jawaban Jimin. Sementara Jimin yang melihat Aliya hanya tersenyum.

"Cha makanlah. Karena setelah itu kita akan periksa kandungan dan belanja" Aliya hanya pasrah saat Jimin menyuapinya. Bukanya Aliya tidak suka sayur, tapi sejak hamil muda Aliya memang malas makan sayur. Dan Jimin tahu jika ketidaksukaan Aliya pada sayur adalah karena Bayi mereka. Sepertinya Bayi mereka nanti akan sangat mirip dengan Jimin. Iyalah Jimin Ayahnya.

"Buka lagi mulutmu!" Aliya kembali membuka mulutnya.

"Aku ingin menemui Raina!" Ujar Aliya.

"Pendek dan bertahi lalat dipipi kanan, sipit seperti Suga Hyung?" Aliya mengangguk.

"Memang dia ada di Korea?" Tanya Jimin.

"Sepertinya iya, aku dengar dari Nida Eonni, Raina sudah kembali dari Maldiv" Jimin mengangguk mengerti.

"Tinggal yang terakhir, buka mulutmu!" Jimin menyelesaikan suapan terakhir, memberikan minumam pada Aliya dan membereskan piring yang ada dimeja makan.

"Kau bersiap saja" Bukanya menurut Aliya masih betah diposisi duduknya.

"Wae?" Tanya Jimin.

"Cium!" Jimin tersenyum dan mencium lembut perut bulat Aliya, mengusap penuh sayang perut Aliya dan membisikan sesuatu yang Aliya tidak tahu.

"Oppa bilang apa?" Jimin menggeleng dan brangkit, menarik Aliya untuk berdiri dan menarik pinggang Aliya.

"Mwo?" Tanya Aliya.

"Karena Baby Park sudah dapat jatah Morning Kiss, Appa juga mau!" Aliya tersenyum dan mengalungkan tanganya dileher Jimin.

"Harus lama dan bergairah!" Jimin tersenyum manis. Aliya sedang menggodanya?

"Ah, sepertinya sangat nyaman berolahraga pagi ini!" Aliya hanya tersenyum saat Jimin menaikkanya dimeja makan yang sudah rapi.

"Disini tidak papa kan?" Tanya Jimin seduktif.

"Ahjumma Han tidak masuk. Cucunya sakit!" Seringai tampak muncul diwajah Jimin.

"Dan itu akan mempermudahku" Jimin langsung menarik tubuh Aliya dalam pelukanya.

"Kita ke Rumah Sakit sedikit terlambat saja Nde?"

"Oppaah~~"

*

Pada akhirnya mereka berakhir dibuth up kamar mandi. Jimin tampak telaten mengusap punggung Aliya, sementara Aliya masih nyaman bermain air.

"Bawah Oppa" Jimin menurut dan mengusap bagian bawah punggung Aliya.

"Ada lagi?" Aliya menggeleng dan merapatkan tubuhnya pada Jimin, dan dengan senang hati Jimin memeluk tubuh Aliya.

Park Family.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang