5.Miss You So Much.

16.2K 751 24
                                    


Happy Reading.

Aliya menghela nafas saat melihat wajah asam suaminya. Dia marah padaku, monolognya.

"Oppa" benarkan, biasanya jika Aliya memanggil pasti langsung dijawab tapi sekarang.

"Oppa marah eoh?" Tanya Aliya sambil menghampiri Suaminya.

"Oppa, kenapa?" Aliya mencoba menarik perhatian Jimin tapi sialnya suaminya ini tidak mau melihat kearahnya.

"Oppa" Aliya mencoba membawa wajah Jimin untuk menatapnya, tapi suaminya ini langsung memalingkan wajahnya.

"Oppa, jebal" lirih Aliya sambil bergelanyut manja dilengan Suaminya.

"Apa Oppa marah padaku dan Taeyong Oppa? Kami tidak ada apa-apa dia hanya minta aku temani untuk membeli hadiah untuk Hana, dan bukan yang lain" Jimin marah karena ia pergi dengan Taeyong tanpa ijin.

"Oppa, ya?" Aliya terus melancarkan aksinya untuk meluluhkan suaminya yang marah.

"Jika kau hanya membeli hadiah kenapa tidak bilang padaku?" Aliya meringis saat mendengar pertanyaan dingin dari Jimin.

"Aku..."

"Bilang saja jika kau sengaja ingin pergi berdua dengan Taeyong" tuduh Jimin emosi sambil berdiri.

"Bukan begitu Oppa. Aku sudah mau bilang tapi Oppa masih sibuk rapat. Aku juga sudah bilang pada Chanyeol Oppa untuk memberitahu Oppa-kan" ingat Aliya.

"Suamimu itu aku bukan Chanyeol Hyung" kesal Jimin.

"Tapi tidak ada pilihan lain. Taeyong Oppa sudah dalam keadaan terdesak" elak Aliya.

"Kau tahukan jika aku paling benci saat melihatmu pergi dengan Namja lain. Kau istriku Aliya. Dan kau adalah Nyonya Park Jimin jadi kau tidak bisa pergi dengan Namja lain sesuka hatimu, entah itu menemani belanja atau yang yang lainnya aku tidak peduli. Kau milikku hanya milikku dan hanya aku yang berhak atas dirimu. Kau mengerti" tekan Jimin sambil mencengkram lengan Aliya.

"Aku tahu Oppa, maka dari itu aku minta maaf, aku janji tidak akan mengulanginya lagi. Tapi lepaskan dulu ini, lenganku sakit" balas Aliya sambil mencoba melepaskan cengkraman suaminya.

"Oppa" percuma Jimin jutru semakin mencengkram kuat lengannya. Mata Jimin juga semakin menatap tajam dirinya.

"Kau milikku hanya milikku" Aliya mencoba mengetahui apa yang Jimin inginkan melalui matanya, tapi ia terlalu takut untuk menatap mata itu.

"Oppa" Aliya memejamkan matanya, sebenarnya ia punya cara untuk meluluhkan Jimin tapi ia sedikit takut. Tapi mau bagaimana lagi tidak ada cara lain.

Aliya langsung menatap Jimin, dan dengan tenaganya ia melepas cengkraman Jimin dan akhirnya berhasil. Dan baru saja Jimin mau mencengkram lenganya lagi ia lebih dulu mengaitkan kakinya kepinggang Jimin. Dan apa yang ia lakukan membuat Jimin kaget.

"Aliya...."

"Aku hanya milik Oppa" lirih Aliya sambil menatap mata tajam Jimin. Tanganya bergerak seduktif untuk mengelus rahang Jimin.

Park Family.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang