46. Take a Walk

6.2K 412 13
                                    

Happy Reading.

°

"Sayang berhenti!" Aliya mencoba menginstruksi kedua anaknya yang terus main air. Aliya memandikan keduanya sendiri, Jimin kekantor dan Aliya mengurus dua bayi nakal ini sendiri. Sudah Aliya perkiraan jika ajang mandi ini akan berakhir sangat lama. Keduanya sangat suka air.

"Sayang ibu mohon. Nanti airnya masuk kedalam hidung kalian!" Baru saja bibir terkatup Ji Yoon sudah terbatuk karena aje masuk kedalam hidungnya.

"Apa ibu bilang!" Aliya meraih Ji Yoon dalam gendongannya. Mengusap badan anaknya yang basah dengan handuk dan membungkusnya.

"Selesai mandinya. Adek juga" Aliya juga meraih Ji Hyun dan melakukan hal yang sama pada Ji Hyun. Membawanya ke kamar untuk berpakaian.

"Siapa yang menelepon?" Tanya Aliya sambil membaringkan kedua anaknya diranjang. Ponselnya berdering dan Aliya segera meraihnya. Tersenyum saat tertera nama Jimin.

"Yeobseo Oppa!"

"Sudah memandikan anak-anak?"

"Baru saja selesai Oppa. Wae?"

"Hanya memastikan saja. Oh ya sayang Oppa pulang cepat, sudah lama kita tidak jalan-jalan"

"Jadi rencananya jalan-jalan malam ini?"

"Hem. Hanya sebentar dan melihat luar, anak-anak sudah lama tidak diajak keluar!"

"Lebih baik Oppa segera pulang dan membantu aku mengurus mereka. Lihatlah sekarang anak-anakmu menghancurkan tempat tidur kita!"

"Aku mengerti sayang. Aku akan sampai dalam 15 menit!"

"Aku menunggu Oppa!"

"Hem. Love You"

"Me To!"

°

Ji Hyun nyaman dalam pelukan Jimin sementara Ji Yoon masih duduk dikursi bayinya. Aliya sedang mandi dan menyiapkan keperluan mereka, sementara itu Jimin menjaga kedua anak nakalnya.

"Jangan tidur sayang. Kita akan jalan-jalan!" Kekeh Jimin saat merasakan jika kepala Ji Hyun beberapa kali terjatuh dipundaknya.

"Yah!"

"Hem. Nanti tidurnya setelah jalan-jalan nde? Masa adek mau tidur!" Mata Ji Hyun semakin berat mendengar suara ayahnya. Kelemahan Ji Hyun terletak pada suara Jimin.

"Oppa aku sudah selesai. Sayang tidur" Aliya meraih Ji Hyun dalam gendongannya dan menepuk pelan pipi putrinya, sontak Ji Hyun langsung menggeliat.

"Yakin mau tidur? Tidak mau jalan-jalan Hem?" Ji Hyun hanya sibuk menguap dengan mulut kecilnya dan membuat keduanya terkekeh.

"Lucu sekali anak ibu. Baik kapan kita berangkat ayah?" Tanya Aliya pada Jimin.

"Sekarang saja Bu. Kasihan juga nanti jika kemalaman, kajja Yoonie" Jimin meraih Ji Yoon dalam gendongannya dan merangkul pinggang Aliya.

"Kajja sayang!"

"Papa!"

°

Jimin dan Aliya tertawa saat melihat antusias kedua anaknya saat diajak ketempat bermain, ternyata banyak balita juga disana. Ji Hyun yang tadinya ngantuk langsung membuka matanya lebar-lebar dan menggapai terus kearah permainan.

Aliya dan Jimin yang mengerti langsung membawa mereka masuk, mendudukkan tubuh mereka diantara ribuan bola. Ji Hyun paling antusias dan melepaskan bola-bola itu kearah kakaknya. Tawa terdengar dari bibir mungilnya dan yang dilempar Hanya bisa bersembunyi dipelukan ayahnya.

"Masa Oppa jalan sama adek? Bales adeknya!" Jimin menyengati Ji Yoon yang diserang adiknya. Balita laki-laki itu terlihat pasrah diserang adiknya.

"Kan sayang adek. makananya tidak membalas!" Aliya gemas pada putranya dan langsung mencium pipi gembulnya.

"Anaknya saja. Ayahnya?" Aliya mendengus mendengar suara Jimin. Minta cium apa minta ditendang?

"Dasar. Ayo kita temani anak-anak dulu Oppa. Mumpung jalan-jalan. Kajja" Jimin pasrah saat Aliya menariknya untuk masuk lebih dalam wahana balita. Sepertinya malam ini waktunya menyenangkan dua anaknya. Itung-itung ucapan maaf karena Jimin sibuk dengan kantor akhir-akhir ini.

*

Setelah puas bermain, ke empatnya langsung menuju restoran untuk makan, untung Aliya membawa Makanan anak-anaknya jadi mereka tidak makan makanan restoran.

"Sayang aa~~~" bibir keduanya terlihat lucu saat mengunyah makanan yang Aliya siapkan, sementara Jimin memangku keduanya. Ah mereka terlihat sangat romantis dan bahagia.

"Lain kali sepertinya Oppa harus menyempatkan waktu untuk jalan-jalan lagi" Aliya hanya tersenyum tipis mendengar ucapan Jimin dan kembali menyuapkan makanan kemulut Ji Hyun.

"Jangan dipaksa jika tidak bisa. Oppa lelah juga bekerja" Jimin menggeleng.

"Tapi kita perlu waktu untuk anak-anak sayang. Mereka juga perlu melihat dunia luar" kekeh Jimin dan Aliya hanya pasrah.

"Terserah Oppa saja"

"Ah ya aku juga perlu waktu berdua denganmu tentunya!" Dan Aliya harus menahan kekesalanya saat Jimin justru mengatakan itu. Apalagi dengan mata memincing menggoda. Dasar bapak-bapak tua.

"Menyebalkan!" Jimin Tersenyum mendengar gerutuan istrinya.

"Tidak mau berterima kasih Hem?" Aliya melirik Jimin sebentar dan melihat anak-anaknya.

"Thanks For Take A Walk Papa!" Jimin tertawa mendengar ucapan Aliya.

"Nde-nde. Lain kali jalan-jalan lagi nde!"

Tbc.

Park Family.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang