49. little Park Jimin

6.7K 443 23
                                    

Happy Reading.

+

Aliya masih marah dengan Jimin, dirinya memutuskan untuk pulang kerumah orang tuanya dan meninggalkan Jimin sendiri dirumah. Aliya malas bertemu dengan Jimin. Setelah mereka menangis dan tertidur, Aliya bangun dulu, meninggalkan Jimin yang masih nyeyak dan pergi begitu saja.

Aliya juga tidak mengatakan apapun, Aliya mematikan telfonnya. Aliya sudah memberi kabar pada mertuanya, meminta bantuan untuk mengurus kedua anaknya untuk dua hari kedepan. Aliya jujur mengenai kelakuan Jimin. Dan Keluarga Park setuju untuk rencana Aliya.

"Biarkan dia tau rasa!" Ketus Aliya yang menggulung tubuhnya dengan selimut. Orang tuanya tidak ada dirumah. Lisa kerumah Jung dan Jihyo sedang jalan-jalan. Tentu semuanya sedang bekerja.

"Setidaknya aku tidak harus mencari alasan untuk menjawab kenapa aku kesini!" Aliya bergumam dalam fikirannya. Jika sampai ibunya tau dirinya disini tanpa Jimin tau sudah pasti dirinya disuruh pulang. Menyebalkan bukan? Ibunya lebih memihak Jimin dari pada dirinya.

"Dasar!"

+

Jimin masih saja menangis saat tidak menemukan Aliya didalam rumah mereka. Jimin mencoba menghubungi Aliya tapi hanya suara operator sialan yang terus saja terdengar. Jimin yang sudah emosi langsung membanting ponselnya, sekarang benda itu sudah hancur dilantai.

Mata Jimin memerah, wajahnya berantakan. Tadi saat dirinya bangun tidak menemukan Aliya didalam kamar berantakan mereka. Jelas berantakan karena ulahnya tadi. Jimin juga sudah Mencari keseluruhan rumah, dan hasilnya nihil. Jimin akhirnya kembali kedalam kamar berantakan dan kembali menangis.

"Hiks sayang!" Memukul kasur dan terus saja memanggil nama Aliya. Sepertinya Jimin sedang benar-benar gila.

"Pulang!"

+

Aliya diam mendengar ceramah ibunya yang tidak ada hentinya. Terus saja mengomel menyuruhnya pulang, menemani Jimin. Aliya yang enggan menuruti itu hanya diam ditempat.

"Sayang ingat kau seorang istri sekarang. Kau tidak bisa meninggalkan Jimin begitu saja. Kau harus menemani dia!" Aliya mendecih dan menggeleng tidak mau. Justru memeluk bantal kamarnya.

"Sayang!" Aliya mendengus kesal dan akhirnya bangkit, turun dari ranjang dan berlalu begitu saja. Dari pada terus mendengar ucapan ibunya lebih baik Aliya pergi. Berisik.

+

Mulut Taeyeon jatuh terbuka saat melihat kondisi Jimin, meringkuk diatas ranjang dan terus menangis. Menyebut nama Aliya dan itu terus-menerus.

"Eomma apa Jimin gila?" Taeyeon menyerahkan Ji Hyun pada Nida dan menghampiri Jimin. Langkah Taeyeon agak ragu karena Jimin masih saja menangis.

"Jim?" Taeyeon menepuk pundak putranya dan saat Jimin mengangkat wajahnya, hampir saja Taeyeon berteriak.

"Nak!" Taeyeon meraih pundak Jimin dan memeluknya. Mengusap punggung anaknya dengan lembut. Ya Tuhan anaknya seperti orang depresi.

"Aliya pergi hiks!"

"Hubungi adik iparmu dan suruh dia pulang. Lihat kondisi Jimin?" Nida Mengangguk dan menurunkan Ji Hyun agar berbaring dikeretanya. Sama seperti Ji Yoon yang sudah tidur.

"Cepat Nida-ya!"

"Nde Eomma!"

+

Park Family.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang