33. Ji Twins 1st.

7.9K 448 19
                                    


Happy Reading.

*

Melihat banyak orang yang memiliki wara-wiri didepan mereka Ji Twins hanya menatap polos semuanya. Acara hari ini adalah ulang tahun sikembar yang ke 1 jelas akan ada pesta meriah apalagi ini cucu pertama.

"Kenapa sayang? Bingung Hem?" Ji Yoon dan Ji Hyun hanya menatap polos Jimin yang bertanya pada keduanya.

Melihat wajah polos kedua anaknya Jimin hanya tersenyum dan mengusap pipi Bakpao kedua anaknya.

"Hari ini ulang tahun kalian dan itu artinya sudah semakin besar" kata Jimin lembut dan Ji Twins hanya diam. Gemas melihat keduanya Jimin segera meraih keduanya yang duduk di kursi bayi masing-masing.

"Kalian benar-benar menggemaskan" kata Jimin gemas dan mencium pipi keduanya. Ji Hyun tertawa dan Ji Yoon? Tentu saja menangis. Ji Yoon tidak suka dicium Jimin, Ji Yoon sukanya dicium ibu, bibi Lisa dan bibi Jihyo. Ayah laki-laki dan Ji Yoon laki-laki, Ji Yoon tidak suka.

"Yakh Oppa kau apakan anakmu?" Tanya Aliya yang baru datang dan segera meraih Ji Yoon kedalam gendongannya.

Mengusap punggung Ji Yoon pelan hingga tangisan Ji Yoon perlahan berhenti. Aliya masih menatap Jimin seolah meminta penjelasan dan Jimin hanya diam menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Jimin juga bingung mau bilang apa?

"Katakan" tuntut Aliya dan Jimin hanya pasrah.

"Aku mencium Ji Yoon" perkataan Jimin membuat Aliya menepuk jidatnya kesal.

"Sudah tau anakmu tidak suka dicium kau masih saja menciumi wajah nya. Hah jangan cari masalah, hari ini tidak ada kata main-main banyak pekerjaan dan tugas Oppa menjaga anak-anak. Mengerti?" Aliya menyerahkan Ji Yoon yang sudah tenang kepada Jimin.

"Jangan buat Ji Yoon menangis lagi. Awas" ancam Aliya dan berlalu tapi sebelum itu Aliya mencium sayang kedua anaknya dulu.

Jimin mendengus kesal melihat wajah malaikat Ji Yoon yang baru saja dicium Aliya. Giliran dicium Ibunya saja girang, dicium ayahnya menangis. Huh dasar anak kurang ajar.

"Kau jahat pada ayah Yoonie, awas besok-besok Ayah tidak akan membelikan mainan lagi untukmu" Mendengar ancaman Ayahnya, Ji Yoon langsung menangis lagi dan Jimin jadi kelabakan. Mencoba menenangkan Ji Yoon tapi justru tangisan Ji Yoon semakin keras.

"Oppaaaaa~~~" Ji Hyun hanya diam melihat Kakaknya yang menangis dan ayahnya yang kebingungan menenangkan Kakaknya, ibunya berteriak keras. Apa yang terjadi? Hyunie tidak mengerti!

*

Didalam gendongan Aliya, Ji Yoon terlihat begitu nyaman dan Jimin sendiri hanya diam dan terus mendengar ocehan Aliya yang begitu berisik menceramahinya karena Ji Yoon yang menangis lagi tadi.

Huh rasanya Jimin ingin lari dari kamarnya, mendengar ocehan Aliya bukanlah hal yang Jimin suka, lain halnya jika mendengar desahan Aliya, itu beda kasus. Jimin justru sangat suka mendengarkan itu. Apalagi~~~, Oke stop ini bukan waktunya membahas itu Park Jimin!

"Oppa dengar tidak?" Jimin hanya berdehem mendengar pertanyaan Aliya. Moodnya hancur karena kemarahan Aliya seharian ini. Masa seharian ini Jimin terus makan kemarahan Aliya. Bosan lah.

"Aku akan mengantarkan Ji Yoon ke Eomma dulu" kata Aliya dan membawa Ji Yoon keluar dari kamar tapi Jimin lebih dulu menyelanya.

"Jangan lupa. Kau belum mengurus suamimu. Pakaiannya masih seperti orang gembel dan gelandang dikolong jembatan. Dari tadi kau hanya sibuk marah-marah dan bahkan makan siang suamimu juga kau ganti dengan Omelan yang tidak berhenti" cetus Jimin yang langsung berlalu kekamar mandi. Sementara Aliya hanya menghela nafas pasrah dan melanjutkan langkahnya.

Park Family.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang