13.Welcome Baby Park.

12.9K 648 12
                                    


Happy Reading.

*

Aliya mengipasi Jimin yang berkeringat. Mereka sedang menyiapkan kamar untuk sikembar. Ada juga Lisa dan Taehyung yang membantu. "Warna Pink saja ya?" Jimin menatap tajam Lisa. Dari tadi Istri dari Kim Taehyung itu selalu menyuruhnya menggunakan warna Pink sebagai warna dinding kamar anaknya.

"Aku tidak mau!" Ketus Jimin.

"Ayolah Oppa!" Rengek Lisa. Tapi Jimin tetap menggeleng.

"Gunakan saja pada kamar anakmu nanti" Lisa menggembungkan pipinya kesal atas tolakan Jimin.

"Eonni kan sudah membuat piama Pink untuk kami. Dan Eonni juga sudah berjanji tidak akan menggunakan warna Pink lagi!" Kata Aliya.

"Seperti kau tidak tahu tabiat Kakak Iparmu ini Magnae! Kamar kami saja disulap jadi istana Pink!" Kata Taehyung ngeri. Kamarnya dulu mendominasi Hitam dan Dongker, tapi setelah menikah dengan Lisa kamarnya disulap menjadi istana Pink.

"Tapi Pink-kan cantik" kekeh Lisa.

"Terserah kau saja Nyonya Kim. Aku akan tetap gunakan warna Biru dan jangan campurkan warna Pink dikamar Anakku ini" tegas Jimin sambil bangkit untuk mengecat kembali kamar Anaknya.

*

"Capek?" Tanya Aliya dan dibalas anggukan dari Jimin.

"Sini kupijit" Aliya menaikan kaki Jimin dipangkuanya dan mulai memijit kaki Jimin.

"Tanganmu lembut" Aliya tersenyum dan terus memijit Jimin.

"Semua sudah siap! Hanya tinggal lemari saja" kata Jimin.

"Kalau lemari tunggu saat kita sudah pindah saja Oppa. Lagi pula akan sia-sia juga jika kita beli lemari tapi tidak dipakai" kata Aliya.

"Kau benar juga Sayang!" Kata Jimin. Kamar sikembar sudah selesai dicat, dua ranjang kecil, dua rak kecil dan lainya. Itu belum termasuk Lemari.

Kebanyakan perlengkapan sikembar ada di Rumah Keluarga Kim. Dari mulai Box Bayi, Kereta, Baju dan perlengkapan lainya. Sebenarnya ada satu kamar khusus untuk sikembar tapi Aliya tidak akan menggunakanya. Biar digunakan anak Jihyo dan Lisa saja. Lagi pula Sikembar bisa tidur denganya dan Jimin. Untuk Keluarga Park juga sudah menyiapkan kamar sendiri untuk sikembar. Jadi sikembar punya kamar sendiri dirumah Nenek-Neneknya.

"Apa Oppa yakin mau tidak akan menggunakan Box bayinya?" Tanya Aliya. Ada dua Box bayi disini, satu dikamarnya dan satu dikamar Ibunya. Dan Jimin malah meletakkan Box bayi itu dikamar yang tidak akan dipakai.

"Nanti saja saat mereka sudah berumur 3 bulan Sayang! Aku kasihan jika mereka tidur sendiri" kata Jimin sambil menurunkan kakinya dari pangkuan Aliya.

"Jadi mereka akan tidur dengan kita terus?" Jimin mengangguk dan menuntun Aliya untuk berbaring dan memeluk tubuh berisi Istrinya.

"Kan jika mereka butuh apa-apa kita tidak usah jalan jauh-jauh. Langsung gendong dan tidak repot" Aliya membalas pelukan Jimin.

"Kita fikirkan besok lagi! Oppa sudah lelah!" Jimin mengeratkan peluknya, mencium lembut kening Aliya dan memejamkan matanya.

"Jalja Chagi!"

"Nado Jalja Oppa!"

*

Aliya melipat baju-baju sikembar yang diberikan dari Keluarga mereka. Ada banyak sekali baju sikembar, karena semua Keluarganya membelikan baju. Sudah ada satu lemari yang penuh dengan baju sikembar dan ini masih ada satu ranjang yang berantakan dan belum Aliya lipat.

Park Family.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang