47. Baby Park Jimin!

7.1K 462 44
                                    

Happy Reading.

°

Tangan Aliya mengusap tengkuk Jimin dengan lembut, dari tadi pagi Jimin tidak berhenti muntah. Aliya sudah memberikan minyak angin tapi Jimin tetap saja muntah. Anak-anaknya dijaga Seung Mi Ahjumma dan Aliya mengurus suaminya yang terus mual.

"Aku buatkan teh ya?" Tawar Aliya yang masih mengusap punggung dan tengkuk Jimin, Jimin membersihkan mulutnya dan membasuh wajahnya.

"Tidak usah sayang. Oppa tidak papa!" Jimin menegakkan tubuhnya dan sedikit mengerang saat pusing menderanya.

"Apa aku panggilkan Dokter?" Jimin kembali menggeleng dan meraih Aliya dalam pelukannya. Menghirup aroma tubuh Aliya yang membuatnya tenang.

"Aku ingin tidur sayang!" Aliya Mengangguk dan merangkul tubuh Jimin untuk masuk kedalam kamar mereka. Menuntun untuk berbaring keatas ranjang dan menidurkanya.

"Peluk!" Aliya menyeringit saat mendengar suara manja Jimin. Kenapa Jimin jadi seperti ini?

"Ayolah sayang!" Mata Aliya melotot melihat wajah Jimin yang sudah merah, matanya berkaca-kaca dan siap untuk menangis. Ya Tuhan kenapa Jimin jadi seperti ini.

"Oke!" Aliya pasrah dan akhirnya memeluk tubuh Jimin. Mengusap wajah Jimin dengan lembut.

"Jangan pergi nde!" Aliya hanya mengangguk dan mengusap punggung Jimin juga.

"Cepat tidur Oppa. Aku harus melihat anak-anak!"

"Tidak boleh. Kau harus disini saja!" Aliya memejamkan matanya erat mendengar suara Jimin yang merengek. Sebenarnya suaminya kenapa? Kok jadi aneh seperti ini.

Mual.

Minta peluk.

Minta ditemani.

Merengek.

Memaksa.

Tidak mau ditinggal.

Bahkan dengan anak-anaknya.

Suaminya aneh.

"Cepat tidur!"

°

Aliya mengusap wajahnya kasar saat melihat tingkah kekanak-kanakan Jimin. Lebih parah dari sebelum tidur tadi. Astaga.

Jimin bahkan mau menangis saat Aliya akan menggendong Ji Hyun. Seung Mi Ahjumma membawa Ji Hyun masuk kedalam kamar mereka dan Jimin langsung bangun. Merengek dan menyuruh Ji Hyun dibawa keluar. Seung Mi Ahjumma terlihat bingung, antara membawa Ji Hyun keluar atau membiarkan Ji Hyun didalam kamar Aliya dan Jimin.

"Tidak Ahjumma. Bawa Ji Hyun kemari!" Aliya melepaskan pelukan Jimin dan meraih tubuh gembul Putrinya. Mengabaikan Jimin yang semakin merengek.

"Ahjumma lihat saja Ji Yoon. Ji Hyun aman denganku!" Seung Mi Ahjumma mengangguk dan meninggalkan Aliya, Jimin dan Ji Hyun. Melihat tingkah kekanak-kanakan Jimin, Seung Mi Ahjumma jadi bingung sendiri. Sejak kapan Jimin yang dewasa jadi seperti anak kecil berumur 5 tahun.

"Sayang!" Aliya mengabaikan rengekan Jimin. Membuka kancing bajunya dan memasukkan Nipple-nya kedalam mulut Ji Hyun. Benar dugaan Aliya, putrinya haus dan belum lagi Ji Yoon.

"Tidur sana. Aku mau mengurus anakku!" Ketus Aliya dan memunggungi Jimin. Aliya kesal dengan tingkah kekanakkan Jimin. Tidak mau mengalah dengan anaknya sendiri. Bodoh.

"Sayang!" Aliya justru bangkit dari duduknya dan meninggalkan Jimin sendirian dikamar. Aliya bisa emosi jika terus bersama Jimin. Bahkan Aliya mengabaikan teriakan Jimin yang memanggilnya.

°

"Nanti kalo anak-anak rewel beritahu aku Eomma!" Taeyeon mengangguk semangat dan mencium pipi gembul cucunya. Dirinya ingin membawa cucu-cucunya untuk dipamerkan. Ada acara arisan dan Taeyeon ingin membawa serta kedua cucunya.

"Pasti sayang. Dan ya salam untuk Jimin. Suruh tidur biar tidak rewel terus!" Aliya terkekeh dan mengusap kening Putrinya, mencium lembut pipi keduanya dan melambaikan tangannya.

"Jangan nakal dengan Nenek ya. Baik-baik sayang!"

"Baik Ibu. Da" Aliya Tersenyum dan memperhatikan punggung Taeyeon yang semakin menjauh.

"Nona saya pulang dulu!" Aliya Mengangguk dan mempersilahkan Seung Mi Ahjumma untuk pulang. Ini sudah jam 5 sore dan waktunya Seung Mi Ahjumma pulang.

"Hati-hati Ahjumma!" Aliya menutup pintu rumahnya dan menuju kamar. Dirinya tidak melihat Jimin dari tadi siang. Entah makan atau tidak biar saja, siapa suruh menjengkelkan.

Tangan Aliya membuka handle pintu kamarnya dan masuk, menyeringit saat melihat Jimin yang meringkuk diatas ranjang sambil memeluk lututnya.

"Oppa!" Aliya mendekat dan duduk diranjang. Mengusap lengan Jimin dan membuat Jimin mendongak.

Aliya menutup mulutnya tidak percaya melihat wajah bengkak Jimin, matanya merah, hidungnya merah, dan bibirnya bergetar. Ya Tuhan Jimin menangis. Bagaimana bisa.

"Oppa!" Panggil Aliya lirih. Bagaimana bisa Jimin Seperti ini.

"Hiks sayang jangan pergi!" Hampir saja Aliya berteriak saat Jimin masuk kedalam pelukannya dan menangis lagi. Kenapa dengan Jimin.

"Oppa kenapa?"

"Hiks kau meninggalkanku tadi. Aku tidak mau!" Dan Aliya merasakan pusing menderanya saat mendengar alasan Jimin. Jadi hanya karena Aliya meninggalkan Jimin bersama Ji Hyun tadi Jimin seperti ini. Menangis histeris sampai matanya bengkak. Suaranya serak dan sekarang masih saja menangis. Astaga suaminya ini seperti bayi.

"Oppa kenapa jadi histeris seperti ini? Aku hanya menyusui Ji Hyun"

"Hiks aku tidak mau ditinggal. Aku tidak mau hiks" dan Aliya semakin pusing saat Jimin semakin menangis.

"Dasar Bayi Tua Park Jimin"

"Hua sayang, aku bukan bayi hua!"

"Opppppaaaa!"


Tbc.

Park Family.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang