14.Jimin, Tzuyu Pabo.

12K 609 1
                                    

Happy Reading.

*

Jimin memandangi kedua anaknya dengan senyum yang tidak pernah luntur dari bibirnya. Ia tidak menyangka jika sesuatu yang tumbuh didalam perut istrinya selama 35 minggu telah berwujud bayi didepanya. Mata Ji Yoon dan Ji Hyun masih tertutup rapat karena baru saja tidur. Mereka baru disusui Aliya, dan Jimin bertugas menjaga anak-anak selama Aliya ada dikamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.

"Oppa" Jimin melirik kearah kamar mandi, Aliya memanggilnya.

"Bisakah Oppa membantuku? Tinggalkan saja Ji Twin sebentar. Beri saja penghalang guling disisi mereka" Jimin mengikuti ucapan istrinya. Menaruh guling didua sisi anak-anaknya.

"Oppa Palli" Jimin berjalan menuju kamar mandi untuk menyusul Aliya.

"Wae Chagi?" Tanya Jimin setelah masuk kekamar mandi. Menghampiri Aliya yang sedang duduk dikursi kamar mandi.

"Ikatkan tali bra ini. Tanganku sudah pegal dari tadi mengikat dan tidak berhasil. Talinya terlalu panjang dan tanganku tidak sampai" kata Aliya sambil membalik posisinya. Jimin mengangguk dan mengikat tali bra Aliya.

"Kau menggunakan bra seperti ini?" Tanya Jimin.

"Payudaraku semakin membesar. Dan akan semakin membesar saat Ji Twin terus menyusu. Lapi pula akan sangat sakit jika aku menggunakan bra yang biasa. Dan juga menyusui Ji Twin lebih mudah menggunakan bra ini" kata Aliya.

"Sudah" kata Jimin dan Aliya segera menurunkan bajunya.

"Gumawo!" Jimin mengangguk.

"Mereka masih tidur?" Jimin kembali mengangguk.

"Kajja kita keluar!" Ajak Jimin.

*

"Shut! Hyunie kenapa hem?" Aliya mengangkat Ji Hyun yang menangis setelah bangun tidur. Jimin ada dibawah dan Aliya menjaga Anak-anaknya yang masih tertidur.

"Cha minumlah" Aliya mengarahkan putingnya kemulut Ji Hyun, sedikit meringis saat merasakan lidah kasar Ji Hyun yang menyesap kuat putingnya. Aliya memang sudah 7 hari menyusui anak-anaknya tapi ia belum terbiasa dengan lidah kasar keduanya. Bahkan saat Ji Yoon yang menyusu Aliya bisa sampai menangis karena isapan anak laki-lakinya sangat kuat ditambah dengan lidah kasarnya.

"Pelan-pelan Sayang!" Istruksi Aliya yang melihat Ji Hyun begitu semangat menyesap sumber makananya. Aliya tersenyum melihat mata Ji Hyun yang berkedip-kedip lucu. Wajah Ji Hyun sangat mirip dengan Jimin dan hanya dagu bulat yang diturunkan darinya.

"Chagi!" Panggil Jimin yang baru masuk kekamar.

"Wae Oppa?" Tanya Aliya.

"Ji Hyun bangun?" Tanya Jimin sambil mendekat.

"Nde! Dia haus" Jimin duduk disamping Aliya dan memperhatikan Ji Hyun yang sedang menyusu.

"Masih sakit?" Aliya menggeleng singkat.

"Sedikit" Jimin mengusap rambut Aliya.

"Oppa sudah siapkan makanan untukmu dan setelah menyusui Ji Hyun kau makan Nde?" Aliya mengangguk.

"Ji Yoon masih betah tidur rupanya!" Cetus Jimin saat melihat Putranya yang masih nyaman tertidur.

"Dia sangat suka tidur! Menyusui Ji Yoon juga tidak selama Ji Hyun. Ji Yoon akan menyusu sebentar dan kembali tidur, sementara Ji Hyun akan sangat lama dan memainkan putingku dulu" kata Aliya, yang dikatakan Aliya memang benar. Ji Hyun sudah tidak menyesap lagi puting Aliya, bayi itu justru memainkan puting Aliya dalam mulutnya.

Park Family.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang