34. Baby Mochi!

7.2K 424 8
                                    

Happy Reading.

*

Melihat ayahnya yang memeluk mesra ibunya, Ji Hyun hanya diam. Ji Hyun baru saja bangun dan melihat posisi yang ditunjukkan kedua orang tuanya membuat bayi 1 tahun itu bingung sekaligus diam.

"Oppa bangunlah. Anakmu sudah bangun" Aliya menginstruksi Jimin yang memeluknya dengan sangat erat. Posisi Ji Hyun tidak jauh dari mereka. Tapi Aliya tidak sampai meraih tubuh Ji Hyun karena Jimin yang memeluknya dengan erat.

Biasanya Ji Hyun akan menangis jika tidak segera digendong saat baru bangun. Tapi tumben kali ini anteng. "Jinja?" Jimin sedikit melonggarkan pelukannya dan menatap putrinya yang sudah menatap mereka. Tersenyum kecil dan melepaskan pelukannya pada Aliya. Mengerang pelan saat merasakan pusing yang menyerang kepalanya. Badannya agak demam dan Jimin juga sepertinya terserang flu.

"Oppa keluar dulu" kata Jimin yang bangkit dari posisinya dan berjalan sedikit sempoyongan kearah pintu. Sementara Aliya yang melihat itu hanya menggeleng pelan. Aliya tau jika suaminya sedang tidak enak badan. Ini efek karena Jimin tidak sengaja hujan-hujanan kemarin.

Bergerak cepat kesamping dan menarik Ji Hyun dalam pelukannya. "Tidur?" Ji Hyun menggeleng dan membuat Aliya tersenyum kecil. Menepuk pelan paha kecil Ji Hyun, berharap bayi gembul ini akan tertidur lagi. Padahal Aliya tau jika Ji Hyun tidak akan tidur lagi.

Ji Yoon ikut bermain dengan Taehyung dan Lisa. Sementara Ji Hyun ketiduran tadi jadi tidak ikut main. Jin, Jihyo, dan Soojin pergi liburan. Taehyung, Lisa dirumah dan kedua orang tuanya pergi sebentar.

"Nanti Hyunie ikut Paman dan Bibi Lisa sebentar nde? Ibu mau menemani ayah dulu. Kasihan ayah sakit" Ji Hyun mengangguk pelan dan membuat Aliya tersenyum. Melepaskan kancing dasternya dan mengeluarkan makanan kesukaan Ji Hyun.

"Minum dulu nde" Ji Hyun Yang mendapat sodoran makanan dari ibunya langsung memanggutnya dengan semangat. Ia lapar. Kan baru bangun tidur.

"Pelan-pelan sayang" ujar Aliya lembut dan mengusap pipi Ji Hyun Yang kembang-kempis menghisap ASI-nya.

"Sayang Putri Ibu"

*

Jimin mengerang keras saat sakit kepalanya semakin terasa. Jimin benci sakit kepala seperti ini. Tubuhnya lemah dan Jimin juga lemas. Tenggorokannya kering dan sakit. Sepertinya demam kali ini Jimin benar-benar dibuat frustasi.

"Oppa~~~" Aliya memanggil pelan Jimin yang masih berbaring lemah diatas ranjang. Berjalan mendekat kearah Jimin dan mengusap wajah Jimin yang terlihat semakin pucat.

"Sayang~~~" Aliya menahan Jimin yang ingin bangkit dari posisi tidurnya.

"Mau kedokter?" Jimin menggeleng dan membuat Aliya menghela nafas pasrah. Jimin memang sangat keras kepala jika disuruh kedokter. Benci bau obat katanya.

"Demammu?" Tetap menggeleng dan Aliya benar-benar ingin memarahi Jimin, tapi suaminya sedang sakit dan itu artinya Aliya akan memperparah keadaan Jimin jika marah-marah.

Menarik selimut untuk menutupi seluruh tubuh Jimin, dan bangkit dari posisinya. "Aku akan mengambilkan obat dulu. Oppa tunggu ne?" Aliya mencium lembut kening Jimin dan berlalu dari kamar. Jika Jimin tidak mau kedokter itu artinya Aliya yang harus merawat suaminya.

*

"Kalian dengan Paman dan Bibi ya? Ibu sedang merawat ayah" keduanya tidak memperdulikan ucapan Taehyung. Sibuk dengan mainan yang diberikan Lisa.

"Mereka sangat suka mengabaikan aku" mendengar ucapan Taehyung, Lisa hanya tertawa. Taehyung kadang akan kesal sendiri jika diabaikan Ji Twins.

"Yang penting mereka tidak menangis. Aliya sedang merawat Jimin Oppa yang demam. Oppa sabar nde" mendengus kesal dan mengangguk tidak rela.

"Semoga anakku nanti tidak mengabaikan aku juga" Lisa tersenyum dan mengangguk.

"Dia pasti sayang ayahnya" Lisa memberikan senyum manis pada Taehyung dan masuk kedalam pelukan hangat suaminya.

"Kuharap dia segera lahir dan melihat dunia"

*

"Sayang aku mengantuk" Aliya tersenyum mendengar ucapan Jimin. Jelas Jimin mengantuk,  Aliya baru saja memberikan obat pada Jimin setelah makan bubur.

"Tidur saja Oppa. Biar nanti badannya segar setelah tidur" mendengar ucapan Aliya, Jimin segera merentangkan kedua tangannya dan membuat Aliya tertawa. Ia tau maksud Jimin. Dasar!

Aliya akhirnya meletakkan mug berisi air keatas nakas dan masuk kedalam pelukan Jimin. Aliya memang tidak takut memeluk Jimin jika sedang sakit. Ia tidak akan tertular kok.

"Sudah. Kajja tidur" Jimin tersenyum dan mengeratkan pelukannya. Akan mudah bagi Jimin untuk tidur jika Aliya berada dalam pelukannya.

"Jangan lupa mampir ke mimpiku nde?" Mendengar itu Aliya tertawa kecil. Mengusap dada Jimin Pelan dan menyamankan posisi tidurnya. Ia juga mengantuk.

"Aku tidak mau Mochi" Jimin yang awalnya terpejam tiba-tiba tertawa mendengar ucapan Aliya. Mochi? Sudah lama istrinya tidak memanggil dirinya dengan sebutan Mochi.

"Baby Mochi yang benar sayang" Aliya mengangguk mengerti dan kembali memejamkan matanya.

"Ya Baby Mochi" kata Aliya dan benar-benar tidur. Jimin pun juga ingin tidur. Apalagi setelah mendengar ucapan Aliya yang memanggil namanya dengan Baby Mochi. Huh Jimin jadi teringat masa lalu, sayangnya matanya sudah lebih dulu terasa berat dan Jimin benar-benar jatuh kedalam mimpi.

Tuan dan Nyonya Mochi sedang tertidur jadi mari tidak menggagu. Cepat sembuh Baby Mochi dan semoga tidak tertular sakit Nyonya Mochi.

Tbc.

Park Family.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang