Chapter ini lumayan panjang nih..
Hargailah author yang sudah menulis ini...Dengan Kembali diingatkan❣❣❣
Jangan lupa comment dan vote yaa❣Author POV
“Pokoknya Joy gamau ikut.” Ucap Joy sedikit berteriak.
Joy balik menenggelamkan dirinya dibalik selimut. Gak mau peduli sama apa yang bundanya omongin barusan. Joy berharap semoga apa yang barusan ia denger itu cuma mimpi.
Tapi sayang bunda kembali menyibakkan selimut yang membungkus tubuh Joy rapat. Bunda duduk di pinggir tempat tidur Joy.
“Joy sayang, bunda sama ayah kan udah janji sama orangtuanya Sehun kalau kita bakal liburan bareng. Jadi mau gak mau kamu harus ikut.”
Iya jadi Joy ini dipaksa harus ikut liburan bareng keluarga Sehun ke villa mereka yang ada di puncak. Males banget kan, mendingan akhir pekan gini dihabisin buat tidur atau gak hangout sama sahabatnya.
Joy masih enggan membuka matanya, tapi padahal otaknya sudah sepenuhnya sadar.
Bunda tak habis pikir untuk membuat Joy mau ikut dua keluarga untuk liburan.
“okay kalau kamu masih bersikeras. Bunda bakal telpon Om Seungri buat gak usah beliin tas keluaran terbaru sepulangnya dari Perancis minggu depan.”
Mendengar itu, Joy refleks bangun dari tidurnya hingga posisinya sekarang yang sudah terduduk di tempat tidur.
Joy menatap bundanya sebal. Bisa-bisanya mengeluarkan ancaman seperti itu. Sudah jelas Joy akan melakukan apapun demi menyelamatkan tas branded keluaran terbaru itu termasuk dengan ikut liburan konyol ini.
“Okay ini Joy bangun tapi jangan telpon om Seungri ya bun please.” Ucap Joy dengan tatapan memelas.
“Bunda gak akan telpon om Seungri asal kamu cepetan mandi sekarang dan dandan yang cantik.”
Dengan ogah-ogahan Joy beranjak dari tempat tidurnya dan masuk menuju kamar mandi.
Joy kini sedang duduk malas di sofa ruang tengah rumahnya. Joy sudah siap dari ujung kepala sampe ujung kaki. Tinggal nunggu keluarga Sehun dateng aja buat jemput keluarganya.
Iya jadi mereka ini mau pergi ke Puncak pake satu mobil aja biar bisa lebih akrab katanya. Padahal apapun itu Joy beneran gak peduli.
“Joy kamu ini ngelamun mulu. Ayo cepet keluar, Sehun sama orangtuanya udah dateng.”
Tanpa semangat dan dengan muka kusutnya Joy terpaksa bangun dari singgahsananya.
Dan beginilah posisinya sekarang Papah Sehun duduk di belakang kemudi dengan ayah Joy yang duduk disebelahnya. Sedangkan para ibu-ibu duduk di kursi bagian tengah, dan lagi pada sibuk bergosip.
Sedangkan Joy dan Sehun? Tentunya duduk berdua di kursi paling belakang.
Tentunya mereka terpaksa mengikuti kemauan orangtua mereka jika tidak ingin mendengar ocehan panjang lebar mereka.
Semua tampak aman terkendali sebelum sebuah suara mendominasi mobil itu.
“Udah gue bilang kan gak usah nempel-nempel!” Sewot Joy ke arah Sehun yang kakinya tak sengaja mengenai kaki Joy.
Sehun membalas tatapan tajam Joy dengan tak kalah dongkol.
“Elo pikir gue mau gitu nempel-nempel sama lo. Gue gak sengaja udah tau sempit gini.” Jawab Sehun.
KAMU SEDANG MEMBACA
✔️ RELATION - Sehun Joy [complete]
Fanfiction"siapa juga yang mau nikah sama bocah manja kayak lo." "emang lo pikir gue mau gitu nikah sama playboy cap kadal buntung kayak lo." gitu aja terus, sampai rasa datang sedirinya tanpa pernah diundang.