24. Pengakuan

1.9K 322 25
                                    




Sehun sedang duduk di teras depan rumah Joy sembari menatapnya lekat. Tetapi yang sedari tadi di tatap masih membuang mukanya jauh-jauh karena kesal.

Joy benar-benar tak menyangka jika Sehun akan bertindak sebrutal itu. Tiba-tiba memukul Johnny yang sama sekali tak bersalah.

Tadi Joy sudah menceritakan semuanya, jika hari ini Johnny sengaja mengajaknya pergi karena besok pagi ia sudah harus kembali ke Chicago.

Dan untuk kata ungkapan sayang Johnny padanya tadi-

Hanya perasaan sayang untuk adik kecilnya l, sungguh tak lebih dari itu.

Lagi pula Johnny juga sudah punya pacar di Chicago. Itu juga salah satu alasannya untuk segera kembali karena tak bisa jauh dari pacarnya.

Jadi tak mungkin ada perasaan sayang lebih dari itu diantara mereka.

Pantas saja kemarin sebelum pulang dari tempat Suho, Wendy sempat berbicara sesuatu padanya.

"Tenang aja ga usah kusut gitu, adik gue sama cewek lo gak mungkin ada apa-apa kok. Gue bisa jamin itu."

Awalnya Sehun hanya menganggap itu hanya sebagai omong kosong, tapi ternyata ini sebenarnya maksud Wendy.

Dan Sehun tahu jika ia sudah salah paham. Ia sudah berkali-kali minta maaf pada Joy. Sampai ketika Joy menyuruhnya untuk minta maaf pada Johnny pun ia lakukan, padahal sejujurnya Sehun masih enggan.

Karena menurut Sehun apapun hubungan mereka, Ia tak terima jika ada pria lain yang menyentuh wanitanya. Tak akan pernah.



Sehun mencolek manja lengan Joy di sampingnya. Tapi Joy masih tak bergeming.

"Harus berapa kali gue minta maaf biar lo gak marah lagi?"

Joy berbalik dan melirik ke arah Sehun.

"Gue masih kesel. Gue gak suka lo asal main kekerasan kaya tadi." Sewot Joy.

"Iya iya gue janji lain kali bakal main lembut."

Nah loh-

Sukseslah Sehun mendapat pelototan tajam dari Joy.

"Udah dong jangan marah lagi." bujuk Sehun.

Joy mendecak kesal.

"Lagian yang paling bikin gue kesel, napa lo asal buang gitu aja tuh es krim!"

Jadi emang pas kesini tadi Sehun emang sempet beli seember besar es krim berbagai rasa kesukaan Joy.

Dan karena emosi tadi, Sehun langsung jatuhin aja tuh es krim. Alhasil sekarang es krim yang seharusnya jadi jatah makan Joy hari ini malah jadi santapan semut penghuni halaman.

"Gue beliin lagi deh, elo tunggu sini."

Sehun sudah beranjak dari duduknya untuk segera memberi yang baru. Tapi tangan Joy sudah lebih dulu mencegahnya melangkah lebih jauh.

Sehun berbalik memandang Joy bingung.

"Gausah, udah malem juga."

Manik mata Joy memberi kode untuk Sehun agar kembali duduk.

Tanpa banyak tanya Sehun pun menurut dan kembali duduk di tempatnya.




Merasa ada sesuatu yang memang belum selesai antara dirinya dan Joy, hati Sehun masih belum bisa tenang.

Persetan dengan timing yang tidak pas, romantis, atau apalah itu.

Kalau bukan sekarang ia tidak tahu kapan lagi bisa berbicara tentang perihal itu pada Joy.

✔️ RELATION - Sehun Joy [complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang