Akhirnya ketemu juga sama
The last chapterDon't forget for comment
Let's
Go go go!
🐥
#1st Moment – Take a Picture
Sehun melihat kesekelilingnya meneliti. "Cari tempat yang sepi dulu deh." Bujuk Sehun dengan wajah memohonnya.
Joy menggeleng sembari mengerucutkan bibirnya. "Engg gamau gue maunya disini. Cepetan sekarang juga." Joy mengeluarkan wajah polosnya.
"Malu kali rame gini banyak orang, mending tempat sepi aja ya. Biar lebih fokus dan memuaskan." Rayu Sehun tak mau menyerah.
Tatapan tajam dari Joy sukses membuat Sehun menghembuskan nafas kasar.
"Gamau tau cepetan fotoin gue disini, sekarang juga. Gue udah lama gak upload foto di ig."
Sehun mengerengit tak habis pikir. Ya kalian bayangin aja ini sekarang mereka lagi di mall yang rame parah dan gak ada ujan gak ada angin Joy tiba-tiba minta difotoin.
Dengan terpaksa Sehun pun mengeluarkan ponselnya dari saku. Lagi-lagi benar kata Kai, kalau ia tidak akan menang jika melawan wanita.
Joy pun sudah bergaya dengan naturalnya.
Sehun mencermati hasil photonya. Joy terlihat cantik di foto ini, wanitanya memang selalu cantik tak di ragukan lagi.
Tapi tunggu-
Sehun merasa ada yang aneh dari foto tersebut.
Sehun pun berjalan mendekati Joy.
Joy antusias ingin melihat hasil jepretan Sehun tadi.
"Gimana? Bagus gak hasilnya?"
Bukannya memperlihatkan hasil photonya tadi, Sehun justru menaikkan outer Joy yang memang sengaja Joy turunkan hingga memperlihatkan sebelah bahunya itu.
Joy mengerutkan kedua alisnya bingung.
"Pake baju tuh yang bener, elo anak fashion tapi pake baju yang baik dan benar aja gak ngerti."
Lagi-lagi Joy melemparkan pandangan tak sukanya pada Sehun.
"Justru elo yang gak ngerti. Ini tuh namanya fashion. FA-SHION!" balas Joy sewot.
Sehun tak mau dengar, ia melangkah menjauhi Joy lagi.
"Cepetan ulangi, kalau lo gamau gak ada tuh acara upload ig."
KAMU SEDANG MEMBACA
✔️ RELATION - Sehun Joy [complete]
Fiksi Penggemar"siapa juga yang mau nikah sama bocah manja kayak lo." "emang lo pikir gue mau gitu nikah sama playboy cap kadal buntung kayak lo." gitu aja terus, sampai rasa datang sedirinya tanpa pernah diundang.