Chapter 15

624 35 11
                                    


Aku melihat diriku sendiri di depan kaca, menyisir rambutku. Mataku yang bengkak dan merah sudah membaik setelah mandi.

Ku lirik jam, 5.30 AM.

Aku bangun pagi dan bersiap untuk sekolah karena semalam aku tidak bisa tidur karena menangis dan mendapat mimpi buruk.

Aku meletakkan sisirku. Apa yang harus kulakukan sekarang?

Aku menghembuskan nafas, duduk di ujung kasurku. Aku mulai bermain dengan HP ku dan tiba-tiba saja aku menerima notifikasi kakaotalk.

"YAH LEE HYEJIN I HAVE AN EMERGENCY!" -Taehyung

Mataku membulat dan hatiku berdegup dengan sangat kencang membaca chatnya sepagi ini. Aku sangat khawatir sampai aku terus typo saat mengetik balasan untuknya.

"Kenapa!? Kamu nggak papa?" -Hyejin

"No, I'm not. Please datanglah ke rumahku sekarang please!" -Taehyung

Membaca jawaban itu, aku menyambar tas ku dan keluar dari rumah.

"Good morning Hyejin, kamu bangun pagi sekali hari ini," Eomma menyapaku sambil menikmati sarapannya di meja makan, "Duduklah?"

"Mianhae Eomma, aku harus pergi," Kataku dengan cepat lalu berlari keluar rumah.

Aku berjalan cepat, keluar dari perumahanku, melewati gang dan jalan raya, setiap langkahku menjadi semakin cepat.

HP-ku bergetar lagi.

"HYEJIN CEPAT PLEASE!" -Taehyung

Aku menelan ludah dan mulai berlari ke rumahnya, kakiku sudah terasa sakit. Pikiranku kacau memikirkan apa yang mungkin terjadi padanya dan mataku sudah sedikit buram terkena air mata kekhawatiran.

Aku akhirnya sampai di depan gerbangnya, nafasku kacau.

"KIM TAEHYUNG BUKA PINTUNYA!!" Aku berteriak sambil mengguncang-guncang pintu gerbangnya.

Aku sedikit mundur saat dia membuka gerbangnya, lalu aku berlari menuju pintu rumahnya. Aku baru saja akan mengetuk pintunya tetapi seseorang membukanya, dan aku melihat Taehyung yang terlihat tidak apa-apa -- berdiri di sana, masih dengan baju tidurnya, melihatku.

"BAGUS KAMU SUDAH SAMPAI. CEPAT MASUK," Katanya lalu menarikku masuk ke dalam. Dia menutup pintunya lalu berputar menghadapku.

"WHAT HAPPENED TO YOU?!" Aku melihatinya dari ujung kepalanya sampai ujung kakinya, dia terlihat baik-baik saja.

"D-dapur nya!" Dia berkata dengan terbata-bata.

Aku berjalan denganya ke dapur, disana gelap. Aku menyalakan lampunya.

Semua benda yang di dapur terlihat rapi dan tertata di tempatnya. Tidak ada yang terlihat salah.

Aku melihatnya dengan tatapan bingung. "Tidak ada yang salah dengan dapurmu?"

"Ada yang salah."

"Apa yang salah?"

"Tidak ada makanan di meja. Buatkan aku sarapan sementara aku bersiap-siap untuk sekolah. Thanks," dia memberikan senyuman jahat.

Wajahku berubah ekspresi seketika, menjadi cemberut. "HOW DARE YOU. MEMBERIKU SENYUMAN JAHAT. DASAR BODOH B*J*NG*N! AKU SANGAT KHAWATIR DAN AKU LARI DARI RUMAH SAMPAI SINI UNTUK HAL YANG TIDAK PENTING OMG UGH!"

Aku terus memukulinya tetapi dia berhasil menghindari semua pukulanku. Tiba-tiba dia berdiri tegak. Aku-pun langsung berhenti dan bernafas dengan susah.

Mr. Arrogant ⊹ kth (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang