Kami berjalan menuju ke kedai terdekat. Aku membeli makanan untuk Taehyung dan hanya menyaksikannya makan karena aku tidak lapar.
"Kenapa kau tidak makan juga?" Taehyung bertanya padaku.
"Aku baru saja makan dengan orangtuaku jadi aku tidak akan makan lagi karena aku sudah kenyang," jawabku dan menyandarkan kepalaku di meja sembari menatapnya makan.
"Hey, katakan aahh." Taehyung mengambil sesendok penuh nasi dan mengarahkannya ke mulutku. Aku
mengelengkan kepalaku dan mengatupkan bibirku, tidak mau makan."Pesawat terbang datanggg weeeeeee," Taehyung berkata dan tiba-tiba berubah menjadi anak kecil. Ia mulai membuat suara aneh pesawat terbang dan aku malu karena orang-orang mulai menatap kami. Dengan cepat aku melahap sesendok penuh nasi itu.
"Rasanya enak, bukan?" Ia bertanya dan melanjutkan makan. Aku perlahan menganggguk.
Ia akhirnya menyelesaikan makanannya. "Ayo pergi," katanya dan kami berjalan ke luar kedai.
"Apa kita pulang sekarang?" tanyaku padanya saat kami di jalan.
"Kenapa? Kau ingin menghabiskan waktu lebih lama denganku huh?"
"Oh ayolah aku lebih baik menjauh darimu," candaku.
"Taehyung tersakiti," katanya dan mencibir. Aku memutar bola mataku dan berpaling, tersenyum.
Tiba-tiba, Taehyung berdiri di depanku, punggungnya menghadapku. "Naik ke belakangku," katanya, "Aku akan membawamu ke suatu tempat."
Aku menyeringai dan meloncat ke punggungnya dengan kekuatan penuh.
"HEY! Kau sangat berat," kata Taehyung dan oleng menyeimbangkan dirinya. Aku terkikik.
"Ayo pergi!" kataku bersemangat. "LARI TAEHYUNG LARI!"
Terkejut, Taehyung bisa berlari cepat sementara membawa aku di punggungnya. Aku memegangnya erat, takut aku mungkin jatuh. Kami akhirnya sampai ke tujuan, yang adalah taman.
Ia melambat, terengah-engah. "Kau bisa menurunkanku sekarang," kataku.
Ia perlahan melepasku tanpa peringatan, dan terjatuh dengan pantat lebih dulu. "HEY! KIM TAEHYUNG!"
Aku berteriak dan menggosok pantatku kesakitan sementara ia terbahak-bahak. Aku memutar bola mataku dan mencoba menahan sakit di pantatku.
"Oke oke aku minta maaf," Taehyung meminta maaf setelah ia selesai menertawakanku. Ia menjulurkan tangannya untuk menolongku, namun aku menolaknya.
"Idiot pengganggu." Aku menggerutu dalam hatiku.
"Aw, lihat siapa yang marah." Ia mengejekku.
Aku perlahan berdiri dengan kakiku sendiri dan berjalan mendahuluinya, menuju bangku.
Sebelum aku bisa duduk, sepasang tangan melingkari pinggangku dari belakang dan aku merasakan berat di
bahuku. Aku mematung dan mataku melebar."Taehyung?"
"Hmm?" Ia menjawab masih memelukku dari belakang.
"Apa yang kau lakukan?" tanyaku.
"Biarkan seperti ini sebentar, ini sedikit dingin," katanya dan mempererat lengannya melingkupiku. Aku tidak bisa
menahan untuk tidak tersenyum lebar. Ia akhirnya melepaskanku setelah beberapa waktu dan aku masih kaku. Ia memutarku dan menghadapnya."Hey ada sesuatu yang ingin aku beritahu padamu," katanya, mendorongku untuk duduk di bangku.
"Apa itu?" tanyaku dan ia duduk di sebelahku. Ia menatapku sejenak, mencoba untuk mengatakan sesuatu
namun kata-kata itu tidak bisa keluar dari mulutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Arrogant ⊹ kth (✓)
FanfictionDia takut pergi ke sekolah hanya karena satu nama. _____ Mr Arrogant ∥ kth ≫ book 1 © wtkfics 19M ⦿ | 779k ⊛ Awards ≫ Wattys2016 & The Fiction Awards #4 fanfiction - 22/12/2017 𝐚𝐟𝐭𝐞𝐫 𝐭𝐫𝐚𝐧𝐬𝐥𝐚𝐭𝐞𝐝 : #1 boyinluv - 26/04/2020 © tijiwoo