"Lee Hyejin kau siap?" eomma memanggilku dari ruang tamu.
"Aku dataaaang," jawabku. Masih terlalu pagi saat akhirnya aku harus pindah. Aku mengambil tas tanganku dan menarik koperku, berjalan keluar kamarku dan
melihat orangtuaku menungguku di pintu."Ayo pergi. Kau tidak meninggalkan apapun, bukan?" appa bertanya dan aku mengangguk. Orangtuaku berjalan ke luar rumah dan aku perlahan mengikuti
mereka dengan berat hati. Ini dia, aku tidak akan pernah melihat rumahku lagi karena akan dijual."Hyejin cepatlah, kita tidak boleh terlambat atau kita akan ketinggalan penerbangan." eomma memanggilku untuk
bergegas. Aku memercepat langkahku ke gerbang dan berjalan ke luar. Eomma mengunci gerbang dan aku menatap rumahku terakhir kalinya, dan ia menepuk punggungku memberi semangat.Kami menaiki taksi ke bandara dan sampai sekitar pukul enam. Satu jam sebelum penerbangan dan kami menunggu dengan sabar. Aku tidak bisa menahan kesedihanku, masih tidak percaya kenyataan kalau aku meninggalkan Korea.
Di saat kami akan naik ke pesawat aku menerima sebuah pesan. Itu dari Taehyung :
"Have a safe flight, ingat untuk menghubungiku." - TaehyungAku tersenyum, merasa sedikit semangat setelah membaca pesannya.
"Terima kasih, jangan terlambat ke sekolah. Aku harus pergi sekarang, annyeong " - Hyejin.
_______
Beberapa jam kemudian pesawat mendarat dengan selamat. Kami keluar dari bandara dan mencari taksi. Aku melihat ke sekitar dan ada banyak macam orang, fasih berbahasa Inggris. Aku sangat khawatir karena aku tidak begitu fasih namun tahu beberapa dasar Inggris.
"Ayo lihat rumah baru kita, Hyejin," kata appa begitu taksi berhenti di depan kami. Kami menumpangi taksi itu sepanjang perjalanan ke rumah baru kami.
Lingkungan Amerika baru bagiku. Semua papan jalan dalam bahasa Inggris dan semua yang semacam itu.
Satu jam atau lebih, kami akhirnya sampai di rumah kami. Aku turun dari taksi dan kagum saat melihat rumah baru itu. Rumah ini besar dengan rooftop putih, di mana dasarnya semua putih dari luar. Bertingkat tiga dan ada Maserati terpakir di luar. Aku sadar ini seperti rumah
Taehyung.Aku menatap dan jarang berkedip. "Ini benar-benar rumah kita?" Aku bertanya pada orangtuaku.
Eomma terkekeh, "Iya sayang. Ayo masuk lihat-lihat ruangan."
Aku masuk ke dalam rumah dan ini benar-benar mengagumkan. Rumah ini hangat dan desain interiornya indah. Aku menjatuhkan diri di sofa dan menyalakan
televisi. Ini luar biasa."Hyejin, ayo pergi melihat kamarmu dulu." eomma memanggilku.
Aku mengikutinya ke lantai dua dan membuka pintu ke kamarku. Aku memekik saat aku melihat ruanganku berwarna pink pastel -ini warna favoritku! Aku berlari masuk dan melompat ke tempat tidurku dan ini terasa sangat nyaman.
Aku duduk di tempat tidur dan melihat ke sekeliling kamarku yang leih besar dari milikku di rumah yang dulu. Pindah bukanlah hal yang sangat buruk ternyata,
tapi aku masih merindukan Taehyung dan lainnya, terutama Korea dan makanan Korea.Aku beristirahat dan terbangun karena ponselku berdering. Aku menggapai ponselku dan setengah sadar melihat ID pemanggil sebelum aku akhirnya menjawab.
"Hey! Apa yang membuatmu sangat lama menjawab?" Kata Taehyung.
Aku tertawa lembut, "Ini bagaimana kau mengatakan halo?"
Aku mendengarnya menghela nafas di sana. "Kau baik-baik saja? Pukul berapa di sana?" tanyanya.
"Aku hanya sedikit mengalami jet lag Sekarang pagi, sekarang di Korea malam, bukan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Arrogant ⊹ kth (✓)
FanfictionDia takut pergi ke sekolah hanya karena satu nama. _____ Mr Arrogant ∥ kth ≫ book 1 © wtkfics 19M ⦿ | 779k ⊛ Awards ≫ Wattys2016 & The Fiction Awards #4 fanfiction - 22/12/2017 𝐚𝐟𝐭𝐞𝐫 𝐭𝐫𝐚𝐧𝐬𝐥𝐚𝐭𝐞𝐝 : #1 boyinluv - 26/04/2020 © tijiwoo