Bel istirahat berbunyi dan semua orang bergegas ke kantin. Aku menyeret kakiku ke luar kelas, merasa sedikit penat.
"Annyeong Hyejin!" Mina meletakkan tangannya di bahuku dan tersenyum padaku.
"Oh annyeong!" Aku tersenyum balik padanya. Aku lega pertemanan kami kembali seperti semula.
"Aku akan makan denganmu hari ini. Ayo!" katanya dan menarik lenganku dan kami dengan cepat ke kantin.
Kami duduk dan meletakkan nampan kami, lalu mulai makan. Kami makan dalam diam saat tiba-tiba aku berpikir untuk memberitahu Mina sesuatu.
"Mina," panggilku. "Ada yang harus kukatakan padamu."
Ia menelan makanannya dan melihatku.
"Apa itu?" tanya saat ia meneguk air mineral.
"A-aku akan pindah ke Amerika bulan depan."
Mina menyemburkan air di mulutnya. "APA?! KENAPA?! Selamanya? Apa kau akan kembali? Kau meninggalkan Korea? Serius? Kau akan meninggalkanku? Kau akan tinggal di Amerika selamanya? Kenapakenapakenapa?!"
Aku mencebik dan berkata, "Orangtuaku akan memulai bisnis di sana dan aku harus mengikuti mereka. Jangan beritahu siapapun tentang ini, terutama Taehyung. Aku akan menyimpan masalah ini dan pergi diam-diam."
"Tapi Taehyung pacarmu!"
"Dia akan mengetahuinya bagaimanapun juga. Aku tidak mau dia berubah sekarang. Aku cukup melihatnya memerlakukanku seperti biasa. Janji tidak akan memberitahu orang lain? Aku hanya memberitahumu karena kau sahabatku," kataku pada Mina dan tersenyum.
Mina mencibir dan mendorong nampannya ke samping, "Aku tidak nafsu makan setelah kau bilang akan
meninggalkanku.""Aishh... Anak kecil. Ini bukan apa-apa. Kita bisa chatting dan skype atau apapun, bukan?" Aku memberitahunya. Ia tersenyum lemah padaku dan menghela napas.
_______
Sejak itu, Mina jadi melekat padaku. Aku tidak masalah, karena ini hari-hari terakhirku dengannya sebelum pergi.
Dan untuk Taehyung, tetap seperti biasa karena ia tidak tahu soal kepindahanku ke Amerika.
Minggu-minggu berlalu dan hari di mana aku harus pindah ke semakin dekat. Suatu pagi, aku berangkat ke sekolah dengan Mina. Kami menuju loker kami dan mengambil beberapa buku, saat tiba-tiba Mina menatapku.
Aku menatapnya balik. "Kenapa berwajah suram?" tanyaku.
"Lihat kalenderku," kata Mina dan aku melihat ke kalender yang ia gantung di loker. Ia menandai 1 Juli, dan itu bertuliskan, 'Hyejin Pergi ):'
Aku menatapnya dan menjadi emosional. Aku memeluknya erat dan hampir menangis. "Hyejin tolong jangan tinggalkan aku!" Ia menangis.
Lalu kemudian, Taehyung berjalan melewati kami.
"Siapa yang pergi?"
Aku menarik diri dari pelukan dan menatapnya, dan meneguk. "Uh, bukan apa-apa. Tidak ada yang pergi
Taehyung.""Hyejin? Kau pergi? Ke mana?" Taehyung bertanya dan menatapku. Aku bertukar pandang dengan Mina, dan dengan canggung kami terdiam. Tiba-tiba, Taehyung dengan kasar mencengkeram pergelangan tanganku, meyeretku ke lantai tiga.
"Kim Taehyung lepaskan aku!" Aku berteriak padanya.
Ia akhirnya berhenti di lantai tiga dan menghempasku ke dinding.
Ia menatapku, matanya sedikit khawatir, dan ia meneguk.
"Kau... Kau tidak akan pergi, bukan?" Aku menatapnya balik, dan tiba-tiba air mataku terbentuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Arrogant ⊹ kth (✓)
FanficDia takut pergi ke sekolah hanya karena satu nama. _____ Mr Arrogant ∥ kth ≫ book 1 © wtkfics 19M ⦿ | 779k ⊛ Awards ≫ Wattys2016 & The Fiction Awards #4 fanfiction - 22/12/2017 𝐚𝐟𝐭𝐞𝐫 𝐭𝐫𝐚𝐧𝐬𝐥𝐚𝐭𝐞𝐝 : #1 boyinluv - 26/04/2020 © tijiwoo