Tiba-tiba, kita mendengar suara kunci pintu yang dibuka.Taehyung dan aku membeku.
"Apa orangtuamu datang?" tanyanya.
"Hyeejinn?" Aku mendengar Eomma memanggilku dari ruang keluarga.
Aku segera turun dari tempat tidurku dan mulai panik. Aku bias mendengar suara dari sepatunya, tiap langkah yang dia buat menuju kamarku.
"KE BAWAH KASUR," Berbisik setengah berteriak kepada Taehyung, dia cepat bereaksi sementara aku berpura-pura sedang membaca buku.
Pintu kamarku terbuka dan Eomma memasuki kamarku. "Hyejin-ah? Bagaimana sekolahmu?"
Aku mendongak dan melihat Eomma. "G-Good, Eomma pulang lebih awal hari ini," jawabku agak terbata-bata karena aku terlalu gugup.
Eomma berjalan mendekatiku dan duduk di sisi Kasur di sebelahku, aku hanya bisa menelan ludah.
"Eomma punya berita bagus untukmu!" katanya.
"Apa itu, Eomma?"
"Kita akan mengunjungi Halmeoni minggu ini!" Mataku membesar. Aku berteriak kegirangan.
"Jinjja (Benarkah)? Minggu ini? Eomma tidak bekerja? OH MY GOSH!" Aku memeluknya.
"Yep," Dia memenang punggungku, "Kamu tidak perlu menelpon Halmeoni karena aku sudah memberi tahunya, Dia juga sangat senang bisa bertemu denganmu."
Aku melepaskan pelukan dan tersenyum sangat lebar. Eomma hanya mencubit pipiku pelan.
"Mengapa Eomma pulang lebih pagi hari ini huh?"
"Karena Eomma sudah menyelesaikan pekerjaan untuk hari minggu supaya kita bisa bertemu dengan halmeoni. Tetapi sekarang, Eomma akan pergi ke supermarket untuk membeli beberapa bahan untuk makan malam."
Aku memangguk, lalu Eomma meninggalkan kamarku.
Aku mengembalikan bukuku di rak lalu melemparkan diriku ke Kasur. Aku menghembuskan nafas sambil menutup mataku untuk tidur.
Tiba-tiba, Aku mendengar suara berasal dari bawah kasurku, seperti ada yang mengorok. Aku membuka mataku dengan sekejap. 'TAEHYUNG!'
Aku mengintip ke bawah kasur dan melihat Taehyung, memeluk boneka singaku dan tertidur dengan pulas di sana.
Bagaimana dia bisa tertidur dengan cepat di situasi semacam ini.
Aku berpikir apakah aku harus membangunkannya, atau membangungkannya dengan cara yang asik.
"AAAAAAAAAARGGGGHH!" Aku berteriak dan dia dengan sekejap terbangun, kepalanya terbentur rangka kasurku yang terbuat dari besi.
"Oww..." katanya dan aku terguling di lanti, tertawa terbahak-bahak. Dia merangkak keluar, masih menegangi kepalanya yang terbentur, dan di tangan satunya masih membawa boneka singaku.
"Kenapa kamu berteriak?" Tanyanya dengan mata setengah terbuka.
"Karena asik," kataku menyengir. Dia memutar matanya. "Kamu bisa pergi sekarang, Eomma sedang pergi ke supermarket. Sebaiknya pergi sebelum dia kembali."
Dia merengek, masih memegangi kepalanya.
"Yaaahh... Kepalaku sakit karenamu, b*j*ngan bodoh," Dia bergumam, masih dengan suara ngantuknya.
Aku berjalan mendekatinya dan mengusap kepalanya. "There, better?"
Dia hanya mengangkat tangannya memberiku tanda 'ok', lalu dia menutup matanya lagi lalu badannya melemas.
Kepalanya terjatuh di pundakku.
"Biarkan aku seperti ini sebentar saja," Katanya.
Aku membeku dengan perbuatannya yang sangat tiba-tiba. Aku melihat mukanya yang sedang tidur.
Bagaimana bisa seorang laki-laki mempunyai kulit sebagus ini? Bahkan mungkin lebih bagus dari yang perempuan miliki.
Alis matanya yang tebal, Bulu matanya yang panjang, Bibirnya yang merah dan di tengkapi dengan tindikan khas bad boy.
Sungguh Sempurna! Tampan!
wait.. Apa yang baru saja ku pikirkan..
Mukaku mulai panas, aku yakin aku mukaku semerah tomat sekarang.
"E-Ehem.. Kau harus pulang sekarang sebelum Eomma sampai, Tae.." Aku menunduk berusaha menyembunyikan mukaku.
"Umhh.. Ok, tapi aku akan membawa boneka ini," Dia menatapku dengan puppy-eye nya, memohon padaku.
"T-Terserah!! Sana ambil!" Sepertinya mukaku benar-benar bertambah merah.
"Kamu kenapa? Demam? Mukamu merah sekali," Saat dia akan memegang dahiku, aku segera menepis tangannya.
"Enggak kok! Cepat pulang sana! Eomma akan segera kembali." Aku mendorongnya sampai ke depan pagar.
"Okelah terserah. Night Hyejin." Dia membuat boneka singaku melambaikan tangannya.
• • • • • • •
Another day, Another Tae..
Aku sedang makan bersama Mina, Jimin, Jungkook dan Taehyung di kantin.
Pertamanya hanya Aku dan Mina, tetapi mereka memaksa duduk semeja bersama kita.
Tidak lama, aku melihat Seojun berjalan menuju meja kita.
"Boleh Join di sini?" Dia tersenyum padaku.
"Uhh sure."
Dia duduk di sebelahku, tepat di depan Taehyung.
"Hyejin, aku membawakanmu Yogurt," Seojun memberiku Yogurt Strawberry kemasan yang biasa di jual di supermarket. Kesukaanku, dan aku tersenyum padanya.
Saat aku akan mengambil Yogurt itu dari tangan Seojun, tiba-tiba ada yang menyambarnya sebelum aku.
"Buat aku saja. Hyejin akan bertambah gemuk kalau kamu kasih ini." Taehyung menatap Seojun sinis.
"Excuse me?" Kataku pada Taehyung. "Kalau kamu menginginkannya bilang saja, tidak usah mengejekku," Aku menatapnya malas.
Dia tidak menjawabku dan tetap meminum yogurt itu.
"Hyejin! Aku juga membawakanmu kimbab. Bukalah mulutmu," Katanya sambil menyodorkan kimbab itu ke depan mulutku.
Baru saja aku akan menggigit kimbab itu, Ada seseorang yang memukul tangan Seojun, Membuat kimbab itu terjatuh di lantai.
"Jangan lakukan itu di depanku, menjijikkan." Taehyung berkata dengan sinis lagi, membuatku menatapnya marah.
"Kamu kenapa, Taehyung? Kalau kamu tidak suka, minggir saja." Aku sedikit berteriak padanya.
"Aku yang duduk disini duluan, bodoh! Kamu yang seharusnya minggir!" Dia juga mulai berteriak.
"Apa sih urusanmu dengan Seojun? Dia tidak melakukan apapun padamu!"
Kita mulai mendengar bisikan anak-anak yang juga berada di kantin itu, semua menatap kita.
"KAMU MEMBUATKU RISIH, B*J*NGAN BODOH."
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Arrogant ⊹ kth (✓)
FanficDia takut pergi ke sekolah hanya karena satu nama. _____ Mr Arrogant ∥ kth ≫ book 1 © wtkfics 19M ⦿ | 779k ⊛ Awards ≫ Wattys2016 & The Fiction Awards #4 fanfiction - 22/12/2017 𝐚𝐟𝐭𝐞𝐫 𝐭𝐫𝐚𝐧𝐬𝐥𝐚𝐭𝐞𝐝 : #1 boyinluv - 26/04/2020 © tijiwoo