[1]: Hallo, pertemuan

861 38 4
                                    

Sekarang aku harus bersyukur. Karena Raja berada di sampingku, bukan seperti dulu yang hanya bisa aku pandang dari kejauhan 1000 kaki.

Ceritanya...

Waktu itu, ada anak cowok berkaca mata yang sedang di bully oleh sekelompok cewek, mereka menyiram jus ke seragam cowok malang itu. Aku tidak tega melihatnya, lantas aku memberanikan diri untuk melawan mereka, dan membela cowok itu yang kini aku tahu namanya, Bobby.

Aku tau seharusnya aku tidak sok sok an jadi pahlawan. Mereka benar.

Tapi aku tidak tega melihat seseorang di jahati  seperti itu, padahal Bobby hanya tidak sengaja jatuh dan minuman yang ia bawa tumpah ke sepatu hak tinggi salah satu dari mereka.

Bukan sekolahku namanya jika tidak ada yang namanya geng yang kerjaannya khusus ngebully anak kasta bawah.

Tidak bisa di pungkiri, saat itu aku menjadi santapan mereka. Mereka menghinaku, mencaciku habis-habisan, juga mengunciku di bilik kamar mandi sekolah.

Aku tau Bobby juga tidak bisa berbuat apa-apa.

Kalian tau? sampai sekarang bobby selalu minta maaf karena hal itu.

Terus aku selalu jawab, "Raya ngerti kok, bob. Gak usah terus-terusan minta maaf, Lo gak salah."

Saat aku di kunci di kamar mandi, tiba-tiba saja ada suara dari luar.

"Hey, lo masi idup kan?" Sejenak aku diam, aku mengenali suara itu. Dia adalah Raja, itu adalah kali pertama aku mendengar suaranya dari sedekat ini. Hanya terhalang pintu.

"Tentu saja." Jawabku.

"Syukurlahh, lo minggir dikit gue mau dobrak nih pintu."

Dan dari situlahh awal pertemuan dan juga perkenalanku dengan raja.

Dan seiring berjalannya waktu, kami semakin dekat. Dia mulai menyebalkan, kadang aku juga membalasnya. Awalnya aku canggung akan perasaan yang sudah ada. Dan sekarang Aku mulai terbiasa.

Ilusi Tak BertepiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang