[3]: Nyesel

429 27 5
                                    

Selama aku kenal Raja, dan mulai menjadi stalkernya saat itu. Baru kali ini aku melihatnya pulang sekolah dengan menggunakan angkutan umum berupa metro mini.

Tidak seperti biasanya.

Saat itu aku duduk di ujung dekat jendela, jadi aku bisa dengan mudah melihatnya naik mobil yang ku tumpangi ini.

Aku mulai merasa tidak nyaman, Raja mengambil tempat duduk tepat di belakangku.

Aku yakin jika kursi di sampingku ini kosong, Raja pasti akan menempatinya. Aku bersyukur, Oleh karena di sampingku ada ibu-ibu yang mendudukinya sebelum Raja masuk.

Aku pun berusaha menutupi kalau saat ini, Aku sangat gugup.

Dia berdeham pelan, bermaksud memanggilku. Aku cuek.

Lalu saja setelah itu ibu yang duduk sampingku memberiku gumpulan kertas.

"Dek, ini dari orang ganteng." Kata ibu itu. Tidak bisa ku tahan, Sudut bibirku tertarik beberapa sentimeter. Ini pasti dari Raja.

Setelahku ambil, tidak lupa aku mengucapkan terimakasih kepada ibu itu.

'Jangan cuek-cuek, nanti Lo nyesel .' Itu yang tertulis di kertas itu.

Aku tertawa kecil, bukan karena kata-kata itu, tapi karena tulisan tangan Raja.

Aku yakin jika kalian melihat tulisan tangannya, kalian pasti akan tertawa. Percayalah! Ini lebih buruk daripada ceker ayam. Untunglah aku masih bisa membacanya.

Aku tidak tau bagaimana caranya membalas surat ini. Aku hanya menyimpannya.

Ciiiittttt..

Tubuhku terhuyung ke depan, aku yakin kepalaku pasti terpentok ke kursi depan.

Tapi aneh, aku tidak merasakan sakit.

Ternyata , tangan seseorang menahan kepalaku. Aku kaget, itu adalah tangan raja. Pantas saja.

Dia menyengir konyol. Berbeda denganku, panas menjalar ke seluruh wajahku. Wajahku pasti merah saat itu.

"Gue suka liat lo kalo gugup gini."

"Tapi jangan di cuekin lagi guenya, entar lo nyesel udah nyia-nyiain gue yang gantengnya limited edision ini."

****

Kamu lucu, Raja.






Ilusi Tak BertepiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang