Langkah gusar, gigitan kasar, dan sesekali decakan kini tengah memenuhi kamar seorang gadis dalam balutan gaun berwarna putih yang memerlihatkan bahunya. Polesan make up yang melekat pada wajah gadis cantik itu nyatanya tak mampu menutupi keresahan yang tengah dirasakannya. Berhenti sejenak, gadis itu mematut dirinya di depan cermin, meneliti setiap lekuk tubuhnya. Berbagai pemikiran buruk seketika merasuki pikirannya.
Bagaimana jika aku tidak terlihat cantik?
Bagaimana kalau Justin tidak suka dengan apa yang aku pakai?
Bagaimana kalau--stop! Kayreen tak bisa terus memikirkan sesuatu yang buruk. Yang perlu ia lakukan adalah tenang, relaks, maka semuanya akan baik-baik saja.
Sebuah suara klakson mobil menyadarkan gadis itu bahwa seseorang telah menjemputnya. Oh, ayolah, Kay, ini bukan pernikahan. Ini hanyalah acara ulang tahun sederhana. Memantapkan diri, gadis itu lantas menarik napas sekali dan mengembuskannya perlahan, sebelum kemudian membuka pintu rumahnya.
Mata Kayreen langsung terpaku pada seorang pria yang nampak gagah dan tampak dalam balutan tuxedo mahal nan apik. Benar-benar sempurna dan mampu membuat siapapun terpesona dalam satu lirikan. Sedetik kemudian, Kayreen menunduk guna menatap penampilannya sendiri. Ia memakai gaun pembelian Justin yang tak kalah mahal, namun hal itu tak mampu menenangkan perasaannya sendiri. Bagaimana bila Justin membatalkan acara ulang tahunnya karena dirinya terlihat buruk?
"Aw," desis Kayreen lantas mendongak, menatap Justin yang ternyata sudah berdiri di hadapannya.
"Di sini." Justin menunjuk dahi Kayreen. "Berhenti memikirkan hal-hal yang buruk, karena semua akan baik-baik saja," kata Justin mencoba menenangkan Kayreen. Gadis itu mendengus sekali.
"Tap--"
"Ssst. Kau adalah Tuan Puteri malam ini. Dan akan terus menjadi wanita paling cantik di mataku," ucap Justin seraya menangkup sebelah pipi Kayreen, dan membuat gadis itu mendongak menatapnya.
"Aku--"
Cup!
Sebuah kecupan yang Justin berikan tepat di bibir Kayreen, membuat gadis itu seketika membeku dengan wajah yang memerah.
"Ucapkan satu kata lagi, maka kau akan mendapatkan yang lebih dari itu."
🔫🔫🔫
"Justin," bisik Kayreen seraya menahan lengan Justin, membuat pria itu menghentikan langkahnya dan menoleh.
"Apa?" tanyanya.
Kayreen menundukkan wajahnya, meremas jemarinya sendiri. "A-aku ragu."
Justin menunduk, kemudian meraih dagu Kayreen. "Apa yang membuatmu ragu? Aku berada di sampingmu dan akan tetap seperti itu. Aku tak akan membiarkanmu sendiri," bisik Justin lembut. "Sekarang, pegang tanganku dan kita masuk ke dalam, okay?" Gadis di hadapan Justin itu menganggukkan kepalanya sekali, lantas meraih jemari Justin dan menggenggamnya erat.
Justin menarik Kayreen untuk memasuki ballroom hotelnya. Pandangan orang-orang seketika terpaku pada sepasang kekasih pemilik acara yang tengah melangkah anggun memasuki ballroom.
"Cantik sekali gadis itu."
"Dan kenapa Justin selalu terlihat tampan, ya Tuhan!"
"Beruntung sekali gadis itu."
Dan banyak lagi ucapan-ucapan kagum yang terlontar dari orang-orang yang ada di ballroom itu. Bukan hanya ucapan-ucapan kagum tentunya, sebab beberapa orang dari mereka juga tampak tak suka dengan Kayreen.

KAMU SEDANG MEMBACA
CHANGED
FanfictionSemuanya tak akan tetap sama. [Sequel of Complicated] Baca Complicated dulu boleh Langsung baca Changed boleh