#Part 3

98.8K 4.1K 12
                                    

Setelah kejadian di sekolah dengan Adit, Reina mulai penasaran.

'Gua jadi penasaran sama dia, dia emang ganteng, tapi sifatnya itu loh bikin geleng kepala'  -batin Reina.

"Eh.. ngapain gua mikirin dia. Masa iya gua suka sama dia".

"Dek, makan malam yuk! Mama sama papa udah nunggu di bawah" ucap Aldi.

"Iya bang, bentar"

"Buruan de, laper nih. Buka pintunya"

Reinapun segera membuka pintu.

"Iyaa, apaan sih teriak-teriak"

"Lu sih lama bener"

"Ini udah keluar, kalo abang ngomel terus ya nggak bakal makan-makan nih".

"eh iya, yuk ke bawah". Jawab Aldi sambil terkekeh.

***

Pagi pukul 06.30 dan Reina belum juga bangun dari tidurnya. Semalam Reina tidak bisa tidur karna memikirkan seseorang yaitu Adit.

"Rein, Reina! Bangun, kamu nggak sekolah? Ini udah siang." Ucap mama Reina sambil mengguncangkan tubuhnya.

"Hoam.. jam berapa sih ma? Masih ngantuk juga". Tany Reina tetap memejamkan matanya.

"Kamu bangun dulu, cepetan mandi. Sekarang udah jam 06.30 Reina".

Reinapun tersentak dan segera lari ke kamar mandi.

"Kenapa mama baru bangunin aku sih? Aku kan jadi telat". Teriak Reina di dalam kamar mandi.

"Mama udah bangunin kamu dari tadi, tapi kamu aja yang kaya kebo". Ucap mama Reina sambil terkekeh pelan.

"Ihh.. mama!!".

"Yaudah kamu cepetan, mama tunggu di bawah".

"Hmm"

Reinapun segera melakukan ritual mandi bebeknya. Tak butuh waktu lama untuk Reina mandi lalu segera mengenakan seragamnya dan menjinjing tasnya kemudian berangkat sekolah tanpa sarapan.

***

Reina sekarang sudah berada di depan gerbang sekolah yang saat ini sudah tertutup rapat.

"Aduh.. gimana nih. Telat lagi, ini semua gara-gara cowok itu gua nggak bisa tidur dan sekarang gua telat".

"Ehh.. pak! Bukain dong, saya mau masuk".

"Maaf neng, saya nggak bisa bukain. Ini sudah menjadi peraturan di sini".

"Aelah pak, masa saya nggak boleh masuk sih. Ntar kalau saya nggak pinter-pinter gimana? Kan orang tua saya yang repot".

"Maaf neng, nggak bisa".

Terpakasa Reina akan bolos hari ini.

"Mau bolos?". Tanya seorang lelaki

Seketika Reina langsung mencari dimana sumber suara.

"Ehh kak Adit".

"Mau bolos?". Ulang Adit

"E...a..anu.."

"Gagu?" Ketus Adit

"Gua.. gua telat"

Tanpa menunggu lama, Adit membuka gerbang dan menarik Reina ke dalam.

"Ehh.. apa-apaan sih? Ngapain lu tarik-tarik gua?"

"...."


"Eh kak, apaan sih? Mau kemana?".

"Kakak mau culik gua?"

"Kak, kalau ditanya tuh jawab".

"Bacot!". Itu kata-kata yang terucap dari Adit.

Reinapun jadi diam melihat wajah Adit yang kini sudah menunjukkan wajahnya yang sulit ditebak, ntahlah mungkin marah.

"Kak, kok ke ruang BK sih?"

Adit diam lalu menarik Reina ke hadapan bu Dian.

"Bolos". Ucapnya kepada bu Dian

Bu Dian, guru yang terkenal sebagai guru killer itupun langsung memarahinya.

"Reina! Baru aja kamu masuk ke sekolah ini. Udah berani-beraninya kamu mau bolos".

"Ma-maaf bu, t-tadi saya telat".

"Sekarang kamu lari keliling lapangan 10 kali! SEKARANG!!"

"I-iya bu".

Setelah itu Adit menatap sekilas mata Reina sambil tersenyum sinis dengan tangan yang dimasukkan ke dalam saku celana kemudian dia pergi meninggalkan Reina yang masih dalam keadaan kesal dan Reina menatap kepergian Adit sambil berdecik.

Reinapun segera menjalani hukumannya agar cepat selesai.

Saat di putaran ke tujuh, Reina memperlambat larinya. Reina sudah lelah dan mukanya pucat karna tadi pagi belum sarapan. Sekarang tubunya sudah mulai tidak seimbang dan sesaat kemudian...

Tbc.

My Cold BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang