#Part 20

57.1K 2.3K 36
                                    

Reina dan Aldi sudah sampai di rumahnya kemudian Aldi segera menaruh motornya di garasi. Setelah itu Reina berjalan mendahului Aldi tanpa mengucapkan sepatah kata apapun.

"Rein, tunggu!"

Reina berbalik sambil menaikan alisnya seolah berkata 'apa'.

"Maafin gua ya. Gua kaya gitu karna gua gak mau lu disakitin lagi"

Reina tersenyum dan menjawab. "Iya, Reina tau. Reina masuk dulu ya" ucap Reina dan diangguki oleh Aldi.

Dikamar, Reina membaringkan tubuhnya dan menatap langit-langit.

"Gini banget ya hidup gua" ucap Reina kemudian menenggelamkan kapalanya ke bantal. Dan beberapa menit kemudian Reina tertidur pulas.

TOK TOKK

"De, gua mau tanya. Boleh masuk, gak?"

"..." Tidak ada jawaban dari Reina.

"De, lu di dalem kan?"

Ceklekk

Aldi membuka pintu dan dilihatnya Reina sudah tidur pulas. Aldi masuk ke kamar Reina dan duduk di lantai mengahadap Reina.

"Maafin gua, Rein. Maafin gua" ucap Aldi sambil menunduk.

Beberapa saat kemudian Aldi bangun dan menyelimuti Reina. Sebelum pergi, Aldi mencium kening adiknya sangat lama.

***

"Hoaam.. jam berapa nih". Reina bangun dan melihat jam.

"Ha? Udah jam 7 malam?! Kok abang ga bangunin sih"

Tanpa basa-basi Reinapun segera mandi dan turun ke bawah untuk menyiapkan makanan.

Saat Reina berada di dapur, Reina mebuka lemari es tapi tidak ada bahan makanan sama sekali lalu menghampiri abangnya. Dilihatnya Aldi tengah tidur di sofa dengan tv yang masih menyala. Reinapun mengahampirinya dan mematikan tv.


"Bang" panggil Reina

"Abang.. bangun" ucap Reina sambil mengguncangkan badan Aldi.

"Emmm.. eh ngapain sih? Ganggu orang tidur aja" balas Aldi sambil duduk.

"Laper, bang"

"Emang di dapur gak ada bahan buat masak?"

"Kalau ada ya gua gak bakal nyamperin lu lah bang"

"Hehe yaudah makan di luar aja ya"

"Yaudah cepetan"

"Iya iya. Bawel"

Setelah itu mereka pergi untuk mencari makan. Dan kemudian sampailah mereka ke salah satu temapat makan di pinggir jalan.

"Kita makan di sini aja ya?" Tanya Aldi

"Yaudah terserah yang penting kenyang" balas Reina

Aldipun tersenyum dan mengacak rambut Reina gemas.

"Ihh jangan di acak-acak" ucap Reina sambil memanyunkan bibirnya.

"Jangan manyun gitu, ntar gue cium nih" goda Aldi sambil memanyunkan bibirnya juga.

"Ihh paan sih"

"Yaudah duduk aja, gue pesenin"

"Cepetan, ga pake lama"

"Iye iye, tuan puteri"

Aldipun pergi memesankan makanan untuk dirinya dan Reina. Setelah 15 menit menunggu, makanan itu sampai dan Reina langsung melahap makanan tersebut.

"Makannya pelan ngapa"

"Laper nih, bang"

"Yaudah pelan aja, makan belepotan lagi" ucap Aldi sambil mengusap sudut bibir Reina yang kotor.

"Ihh baper dehh... abang sama adek aja romantis banget tapi kok jomblo ya? Hahaha" ledek Reina.

"Gua bukan jomblo, tapi single" ucap Aldi.

"Sama aja kali"

Di sela-sela pembicaraan mereka, seseorang memandanginya. Dan lagi-lagi orang itu adalah Adit. Sejauh manapun Reina pergi, Adit seperti ditakdirkan untuk bertemu dengan Reina.

Aldi yang melihat kedatangan Adit pun memanggil.

"Eh Adit. Ngapain lu ke sini? Sendirian aja" ucap Aldi

"makan" balas Adit tidak melirik Reina sama sekali.

"Yaudah gabung aja"

"Gak usah"

"Gak usah sungkan-sungkan"

"Emm bang, pulang yuk. Udah kenyang" ucap Reina tiba-tiba menyela Aldi.

"Kan belum abis"

"Udahh pulang aja. Ngantuk"

"Yaudah, abang bayar dulu ya"

"Cepetan"

"Iye"

Dan Adit yang melihatnya hanya diam dan memalingkan wajahnya ke arah lain.

Setelah Aldi membayar makanannya, ia langsung mengampiri Reina yang sudah memunggunya.

"Yaudah yuk"

"Yuk"

"Gue duluan, Dit"

"Iya" jawab Adit singkat,padat,jelas.

Kemudian Aldi dan Reinapun pergi dari tempat itu. Di perjalanan Reina bertanya kepada Aldi.

"Abang kenal sama kak Adit?"

"Gimana ga kenal, kelas gue kan tetanggaan sama kelasnya"

Dan Reina hanya ber'oh'ria.

"Kenapa emang?"

"Gapapa"

"Lo suka ya sama Adit?"

"Gak, siapa yang suka. Orang kaya patung aja disukain, buat apa?!" Bantah Reina

'sebenarnya iya bang. Gue suka sama kak Adit. Tapi dia gak suka sama gue' batin Reina

"Oh kirain"

.

.

.

My Cold BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang