Reina melipat tangannya dan menopangkan dagu ke atas lipatan tangannya. Rasanya bosan sekali ketika mengikuti pelajaran Biologi di kelasnya. Reina sama sekali tidak paham.
Tak lama kemudian suara bel terdengar nyaring di dalam ruangan kelasnya tanda bahwa sudah waktunya istirahat pertama. Reina tidak berniat untuk kemana-mana sekarang. Ia hanya ingin istirahat. Tadi Karin juga keluar buat ke kamar mandi, jadi sekarang Reina di dalam kelas sendirian.
"REIN!! GAWAT... GAWAT!" beo Aland
"apa sih Aland?! Gua mau istirahat bentar aja"
"INI MASALAHNYA GAWAT DARURAT!!"
"yaudah ngomongnya nyantai aja, gak usah teriak-teriak. Kuping gua masih normal kali"
Aland diam sambil mengatur nafasnya.
"apa?"
"itu.. Karin sama Cherlie berantem di belakang lab IPA"
"duh kenapa gak dilerai?"
Reina berlari dengan cepat menuju ke belakang lab IPA dan disusul oleh Aland dibelakangnya. Saat mulai dekat, terdengar suara keributan. Reina segera mempercepat jalannya.
Dilihatnya Karin dan Cherlie tengah bertengkar. Untung tempatnya jauh dari keramaian, jadi gak ada seorang pun yang melihat kejadian ini kecuali Aland tadi.
"EH LU! emang dasarnya lu pengkhianat ya. Gebetan temen lu sendiri lu deketin. Emang gak ada cowok lain apa?!" teriak Cherlie sambil mendorong tubuh Karin hingga membuat Karin mundur beberapa langkah.
"gua udah bilang. Gua bukan pengkhianat! Dan gua gak deketin gebetan lu!"
"terus apa namanya bukan rebut gebetan orang kalo lu diem-diem deketin gebetan gua waktu gua gak ada? Udah main tatap-tatapan, pegang-pegang. Kalo bukan apa lagi ha?!"
"lu itu salah paham! Gak semua yang lu liat itu sama kaya yang lu pikir. Gua gak pernah mikir mau rebut siapapun dari lu. Dan satu lagi, kita itu udah sahabatan lama, gak mungkin gua khianatin lu"
"alahh.. Banyak alesan lu"
"udah, udah! Kalian apa-apaan sih? Kalo ada masalah tuh diomongin baik-baik, bukannya malah berantem kaya gini. Kalo ada yang liat bisa berabe, untung yang liat cuma Aland"
Cherlie memalingkan wajahnya sambil bersedekap sedangkan Karin diam sambil mengatur emosinya.
"emang ada masalah apa? Bilang baik-baik. Emang kalo berantem kaya gini masalahnya cepet kelar? Gak kan?" ujar Reina. Karin dan Cherlie masih diam.
"sekarang lu Cherlie, lu bilang apa masalahnya"
"masalahnya, cewek ini udah rebut gebetan gua" ucap Cherlie sambil menekan kata 'rebut' dan melirik Karin sekilas. "diem-diem dia deketin kak Rio. Padahal dia sendiri juga tau kalo gua suka sama kak Rio"
Flashback on
Cherlie tengah menunggu Karin yang tak kunjung kembali dari tenda untuk mengambil barangnya. Cherlie mulai kesal dan berniat untuk menghampiri Karin.
"lama banget sih Karin. Awas aja kalo gak nongol-nongol"
Saat akan sampai di tendanya, Cherlie melihat pemandangan yang sama sekali tidak ia sukai. Tangannya mengepal kuat hingga kuku tangannya memutih.
"sini gua batin. Maaf ya, mungkin ini agak sakit". Ucap Karin seraya memegang dagu Rio dan membersihkan lukanya. Rio hanya diam dan menatap Karin.
"sshtt". Rio mendesah kesakitan.
"eh sakit ya kak? Maaf ya.. Ini pelan-pelan kok". Ucap Karin sambil mengoleskan alkohol ke sudut bibir Rio.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cold Boy
Teen FictionHighest Rank🎖 #7 in teenfiction 29/01/2018 #1 in fiksiremaja 23/12/2018 Jatuh cinta? Impossible banget buat Aditya Marchello Fernandez, si Most wanted SMA Bakti yang tekenal dengan sikap dinginnya, saking dinginnya dia juga sering dujuluki dengan C...