#Part 63

35.2K 915 65
                                    

"kok? Kita mau ngapain sih, kak?".

"jalan".

"tapi tempatnya..."

"ntar lu juga suka".

Reina dan Adit berjalan di tepi danau. Reina belum tau sama sekali tentang tempat ini hanya mengikuti Adit. Tak lama kemudian kaki Adit berhenti, disusul Reina dibelakangnya.

"kenapa berhenti? Udah sampai?" tanya Reina sambil berjalan ke samping Adit.

"ayunan?" tanyanya lagi.

"gua dulu gak sengaja temuin tempat ini".

"kapan?".

"dulu. Waktu pertama gua tau mama mau pergi".

"oh maaf". Adit membalas dengan senyuman kecil.

"gua mau mulai hubungan ini dari awal dan gua mau lu yakinin hati gua kalau gua gak salah dengan pilihan gua". Ucap Adit.

"iya, aku akan terus berusaha yakinin hati kakak" balas Reina.

"makasih, Rein"

Reina hanya bisa tersipu malu mendengar setiap kata-kata dari Adit. "sama-sama".

Hari ini adalah hari kesekian kalinya Reina merasa beruntung bisa memiliki Adit. Meskipun sudah kesekian kalinya juga merasakan sakit dari orang yang dicintainya ini.

Menurutnya, sebesar apapun rasa sakit yang ia rasakan gak akan bisa merubah semua perasaan sayangnya. Biar orang menilainya dengan perempuan bodoh, tapi yang namanya perasaan harus diperjuangkan.

"mau main?" Reina mengangguk.

"duduk, biar gua yang dorong" ucap Adit.

"ini kan ada dua, kakak sini aja" ucap Reina sambil menujuk ke ayunan yang berada di sebelahnya namun Adit hanya tersenyum dan menggeleng.

"udah? Gua dorong ya?"

"udah"

Setelah itu Adit dan Reina mulai saling terbuka. Mengawali dengan cerita-cerita baru. Dan Reina berharap Adit akan selalu seperti ini sampai kapanpun.

***

"nanti istirahat tunggu di kelas" ucap Adit pada Reina.

"iya" jawabnya.

"belajar yang bener".

"iya, ndan".

"gua duluan" Reina mengangguk.

Aditpun berjalan meninggalkan Reina yang masih setia menatapnya dengan senyum lebar.

"masih pagi loh.." ucap Karin.

"apasih?! Gak, gua cuma seneng aja. Akhirnya hubungan gua makin lama makin membaik".

"itu berarti perjuangan lu selama ini gak sia-sia. Lu hebat karna udah bisa sabar dengan keadaan kak Adit belum nerima lu sampai bisa nerima lu saat ini".

"dan sekarang kita harus perbaiki persahabatan kita bertiga".

"tapi.. Udah gak ada harapan lagi, Rein. Cherlie udah benci sama gua".

"kalau kecewa pasti ada, tapi gak mungkin persahabatan yang udah bertahun-tahun ada bisa hilang gitu aja. Gua pasti bantu lu kok, kita bertiga bisa sama-sama lagi kaya dulu".

My Cold BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang