#Part 36

56.9K 2.9K 347
                                    

"kakak capek ya?" tanya Reina melihat Adit dengan keringat bercucuran.

Reina merasa tidak enak karena membuat Adit lelah karna menggendongnya.

"kak". Panggil Reina

"...."

"kak".

"...."

"ihh kak adit". Ucap Reina sambil mencubit pipi Adit kesal.

"BRISIK! MAU LU APA SI?" sentak Adit membuat Reina diam sambil menunduk. Lalu Adit berjalan lagi sambil fokus ke depan.

Sekarang Reina mulai takut dengan Adit. Tatapan Adit yang tajam membungkam Reina. Tak lama kemudian Adit merasakan tubuh Reina bergetar, Adit menundukan kepalanya. Dilihatnya Reina yang sudah menangis tanpa suara.

Adit menghela nafas panjang lalu menatap Reina lagi.

"Dah jangn nangis, cengeng". Ucap Adit lalu Reina menghapus jejak air matanya dengan kasar.

"udah, ntar lu tambah jelek".

Reina tersenyum kecut. "kakak ngelawak ya? Tapi lawakan kakak gak lucu". Ucapnya tetap menunduk.

"terserah".

Adit dan Reina sudah sampai di tempat perkemahan. Semua orang riuh seketika melihat kedatangannya. Ada yang menatap tidak suka, menghina Reina dan ada yang suka dan menurut mereka, Adit dan Reina adalah couple goals.

"Dasar cabe, sok cantik banget nempel-nempel ke kak Adit". Ucap salah satu cewek dengan bedak yang tebal

"Duhh couple goals bangett...."

"Dasar cewek alay!!"

"Ihh... So sweett"

"Gue mau dong di gendong... Unchhh"

"Sini abang gendong, neng". Ucap salah satu lelaki di dekatnya.

"dihh ogah gue sama lo". Celotehnya

Kira-kira seperti itu ucapan para siswa/i yang melihatnya. Namun Adit dan Reina tidak menghiraukannya. Adit tetap berjalan ke arah tenda besar milik para panitia bermaksud untuk membawa Reina ke tempat kesehatan.

Setelah sampai di dalam tenda, Adit meletakkan tubuh Reina di karpet dengan pelan-pelan dengan posisi dusuk. Lalu Adit meninggalkan Reina di dalam.

"loh? Kok gua ditinggal sih?". Heran Reina. Namun tak lama kemudia munculah Adit sambil membawa sesuatu di genggamannya kemudian berjongkok di samping Reina, tepat di samping kaki Reina.

"kaki lu"

"kenapa kak?"

"taruh"

"dimana?"

Adit mulai jengah karena Reina masih tidak mengerti maksud perkataannya. Dengan cepat Adit menarik kaki Reina ke pangkuannya hingga si pemilik kaki memekik kesakitan.

"Aaw.. Sakit kak". Rintih Reina namun Adit diam dan mulai mengoleskan minyak. Dengan telaten Adit menijat kaki Reina pelan.

"Tahan". Ucap Adit dan Reina masih tidak mengerti apa maksudnya.

Tak lama kemudian Adit menarik kaki Reina tepat di pergelangnnya. Reina yang belum siap pun menjerit kesakitan sambil memegang bahu Adit kuat-kuat.

"duh.. Sakit banget".

"gerakin".

"sakit". Ucap Reina sambil menahan air matanya supaya tidak jatuh.

"ck. Cepet!". Ucap Adit tegas dan Reina mencoba menggerakkan kakinya. Dan ternyata, kakinya sekarang tidak sesakit saat pertama kali ia terkilir. Reina tersenyum senang, senyuman yang benar-benar manis hingga dapat menyihir siapa saja yang ada di depannya, termasuk Adit.

My Cold BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang