#Part 53

46.1K 1.8K 122
                                    

Kini Reina masih sibuk menjaga Aldi, tiap beberapa menit sekali harus mengganti kompresan Aldi. Sampai saat ini demam Aldi belum juga turun, suhu tubuhnya juga masih sangat panas disertai keringan dinginnya.

Reina sangat lelah, bukan karena lelah menjaga Aldi tapi Reina lelah karena seharian ini belum istirahat sama sekali.

"Rein" panggil Aldi dan Reinapun mendongak.

"apa bang? Masih pusing? Mau apa? Haus ya? Atau laper?" tanya Reina membuat Aldi mengernyit.

"gak. Kamu udah makan?"

Reina lupa, ia belum makan sama sekali setelah pulang sekolah. Jangankan makan, tadi sore saja ia mau masak namun diurungkan karena Aldi datang dalam keadaan yang tidak mengenakan.

"emm.. Belum" jawab Reina pelan.

"yaudah, cepet makan"

"trus abang gimana?"

"apanya yang gimana? Abang gak papa kok, kalo kamu gak makan trus sakit yang repot juga siapa? Trus kalo satu rumah sakit semua, yang bakal rawat emang siapa?" ucap Aldi membuat Reina menghela nafas panjang.

"hmm.. Iya" ucap Reina lalu keluar kamar Aldi menuju dapurnya.

"masak apa ya? Mager ah" ucap Reina

Tak lama kemudian terdengar suara dering ponselnya. Reina lupa jika tadi ia menaruh pinselnya di dapur.

"siapa sih malem-malem telfon?" gumam Reina lalu mengambil ponselnya. Saat hendak mengangkat telfonnya, ponsel tersebut mati.

105 chat 53 missedcall

Lalu Reina membuka aplikasi chattingnya.

Cherlie : Rein, lu dimana sih?
Rein, gua udah sampe nih
Rein
P
P
P
Lu jadi dateng gak?
Bls ngapa!
Rein, udah lama gua nunggu. Mana Karin juga gak dateng-dateng lagi

Sekali lagi Reina melupakan suatu hal. Reina lupa jika hari ini akan berkumpul dengan kedua sahabatnya. Pasti Cherlie dan Karin sudah menunggunya.

Me : sorry Cher, gua lupa ngabarin. Gua gabisa dateng. Abang gua lagi sakit, jadi gua mesti jagain dia. Sekali lagi sorry ya?🙏

Cherlie : oh, oke

Reina merasa bersalah sekarang. Ia tahu sekarang Cherlie dan Karin sudah kecewa denganya. Padahal yang mengajak bertemu adalah Reina sendiri tapi Reina tidak bisa datang. Dengan malas, Reina memasak. Ia juga sangat lapar sekarang.

Setelah makan, Reina kembali ke kamar Aldi untuk memastikan keadaannya. Namun saat Reina sudah mulai masuk, terdengar suara rintihan disusul gumaman tidak jelas dari Aldi.

"ma..mama" gumam Aldi

"mama...Aldi kangen mama"

"bang, bangun bang" ucap Reina sambil mengusap rambut Aldi

"mama..papa" rancaunya lagi. Keringat sudah membanjiri tubuh Aldi.

"bang, ada Reina di sini. Bangun bang. Hiks" ucap Reina mulai terisak.

Tak lama kemudian Aldi mengerjapkan matanya. Sedikit demi sedikit mulai membuka matanya lalu menyipitkan untuk menyesuaikan cahaya.

"Rein..." gumamnya sambil melihat adiknya yang masih terisak sambil tetap mengusap rambutnya.

"abang udah sakitnya...hiks. Reina gak mau lihat abang kaya gini" ucap Reina kini tangisnya pun pecah dan langsung memeluk abang satu-satunya ini. Aldi hanya bisa diam dan membalas pelukan Reina. Ia sangat lemah saat ini.

My Cold BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang