Sepulang sekolah, Reina masih diam namun Adit juga membiarkannya saja. Hal itu sempat membuat Reina geram namun Reina juga masih mau menunggu Adit saat pulang sekolah. Kenapa? Ya kan berangkatnya sama Adit, pulangnya juga harus sama Adit dong. Sekalian irit uang kan:v
Kini Reina sedang menunggu Adit di parkiran, tapatnya di samping motor ninja Adit. Tak lama kemudian Adit datang bersama kedua sahabatnya yang tak lain Rio dengan Gara.
"eh, Reina udah di sini aja. Nungguin babang Gara ya?" goda Gara dan Adit menatapnya dengan tatapan tajam.
"yakali Reina mau nungguin kutil badak!" seru Rio
"sekate-kate lu ngomong. Ntar gue cium tuh mulut baru tau rasa" ucap Gara membuat Rio, Adit dan Reina bergidik ngeri.
"gua masih normal kali"
"normal apaan, pacaran aja lu gak pernah, eh pernah deng. Tapi cuma sekali" ucap Gara meremehkan "kaya gua dong, muka pas-pasan tapi cewek banyak"
"emang dasarnya lu aja yang buaya"
Adit mulai jengah dengan perdebatan kedua sahabatnya segera menaiki motornya dan memakai helmnya, juga memberikan helm Reina. Reina menerima helm dari Adit dengan wajah yang masih cemberut. Lalu menaiki motor Adit.
Setelah Adit melihat Reina menaiki motornya, Adit langsung melajukan motornya tanpa berpamitan dengan kedua sahabatnya yang sedang berdebat.
Di perjalanan tidak ada permbicaraan antara Adit dan Reina. Mereka masih diam, tak ada salah satu mereka yang mau memulai permbicaraan.
Setelah merasa cukup lama mereka berdiam-diaman, Reinapun mengalah dan memulai permbicaraan.
"kak"
"hmm"
"kak"
"apa?"
"gitu dong, kalo dipanggil tuh dijawab bukan cuma hamm hemm hamm hemm aja. Dikira nissa sabyan apa" ucap Reina dan terdengar suara decakan dari Adit
"masih marah ya?"
"gak"
"singkat banget jawabnya"
"...."
"marah kenapa sih? Cemburu ya? Kan aku udah bilang kalo aku sama Zaky tuh gak ada apa-apa"
"cerewet"
"IHH NYEBELIN!!" teriak Reina di samping kepala Adit, seketika Adit mengerem motornya mendadak.
Citt
"bisa diem gak sih? Lu gak liat apa lagi di jalan? Emang lu mau mati?" timpal Adit dengan suara agak keras.
Pasalnya mereka sedang di tengah jalan dan untungnya Adit melewati jalan yang agak sepi, jadi tidak ada kendaraan yang menabrak motornya saat Adit mengerem motornya mendadak.
"maaf" ucap Reina pelan sambil menunduk. Adit menghela nafas.
Detik kemudian Adit kembali menjalankan motornya dengan kecepatan rata-rata. Ia tidak ingin kejadian tadi terulang kembali, bukan hanya nyawanya saja yang bisa melayang namun Adit juga memikirkan perempuan yang sedang ia bonceng.
Saat kembali di perjalanan, Reina tetap diam. Takut jika Adit akan membentaknya lagi. Namun setelah melihat ke sekelilingnya...
"loh kak, kok arahnya bukan ke rumah aku sih?" ucap Reina
Pasalnya saat di pertigaan jalan, bukannya Adit berbelok tapi Adit tetap lurus.
"diem"
Reina tak banyak protes dan langsung mengikuti kata Adit.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cold Boy
Teen FictionHighest Rank🎖 #7 in teenfiction 29/01/2018 #1 in fiksiremaja 23/12/2018 Jatuh cinta? Impossible banget buat Aditya Marchello Fernandez, si Most wanted SMA Bakti yang tekenal dengan sikap dinginnya, saking dinginnya dia juga sering dujuluki dengan C...