Hwa-young POV
Aku berguling-guling hampir di seluruh bagian kasur yang masih asing bagiku. Tapi, ponsel ini membuatku tak sadar akan suasana dan waktu.
Ibu dan ayah memutuskan untuk mengirimkan barang-barang ku ke rumah baru ini. Mereka ingin aku dan Yoongi segera tinggal bersama.
Sore telah berganti malam. Aku mengganti gaun pengantin ku dengan kemeja tipis berwarna putih serta celana jeans pendek yang nyaman sekali untuk dipakai.
Ya, nyaman. Tapi, ini adalah salah satu nasihat Seomin dan Sooneul. Mereka bilang bahwa aku harus menemukan kelemahan Min Yoongi.
Dengan pakaian yang katanya bisa menarik perhatiannya?
Tiba-tiba pintu kamar terbuka, menimbulkan suara yang keras. Aku masih memegang ponselku dan terbaring sembari menatap Yoongi yang baru saja masuk. Pandangannya yang awalnya mengedar, sekarang terfokus padaku.
Kalian tahu pandangan nya?
So emotionless."Kenapa kau ada di kamar ini?"
tanya nya dengan nada tak suka."Kenapa? Ini kamar ku."
Ia mengeluarkan tawa pahit.
"Tch..Siapa bilang kau tidur di sini? Masih ada kamar di lantai bawah. Pindah kesana!" ujar nya tanpa perasaan.
"Siapa dirimu berani menyuruh ku untuk pindah? Kau saja yang pindah!" tolakku kesal.
Ia mendengus kesal dan melangkah menghampiri tepian kasur. Tanpa penjelasan, ia menarik tangan ku dengan kasar.
"Argh! Yah! sakit!" rintih ku. Aku akhirnya tetap kalah dan berdiri di hadapannya. Mata tajamnya mengintimidasi gerakan ku.
Entah kenapa setiap aku bertemu pandang dengan kedua matanya, jantung ku berdetak kencang dan bibir ku kering.
Ia mendekatkan wajahnya sekedar untuk membisikkan sesuatu."Asal kau tahu, aku tidak tertarik dengan dada rata mu itu."
Pipi ku memanas sama seperti kepalaku yang ingin meledakkan emosi.
Apa dia baru saja menghina diriku? dada rata?
Sial
Aku menahan kepalan tangan ku untuk tidak menonjok wajah tampannya dan langsung bergegas menuju lantai bawah. Aku menemukan kamar yang terletak tepat di ujung lantai bawah. Aku melihat seluruh isi kamar kosong itu dan isinya memang bagus. Tapi, kasur nya tidak terlalu besar dan tidak senyaman kasur di kamar utama.
Aku hanya bisa menghela napas panjang dan memutuskan untuk mengistirahatkan otak ku yang mulai penuh.
Berharap semua yang terjadi hari ini hanyalah mimpi belaka.
Aku tak suka.
Dan tidak akan pernah suka.
Aku terbangun dari tidur lelap ku dan menangkap jam yang menunjukkan pukul 11 siang.
Uh, aku tidur lama sekali...
Tapi itu wajar, kemarin adalah hari yang sangat melelahkan.
Aku bangkit dari tidur dan melakukan rutinitas pagi. Berganti dengan kaos putih panjang dan celana training panjang. Yah, aku tidak ingin membuka-buka badanku kepada laki-laki asing.Laki-laki asing yang sudah menjadi suamiku. Aku bergerak menuju dapur, melihat kulkas besar dan membukanya. Mataku bersinar bahagia ketika melihat banyak makanan di sana. Aku mengambil telur, memutuskan untuk menjadikannya sarapan.
"Bukan saja berdada rata, tapi juga pemalas. Wanita macam apa yang aku nikahi."
Suara Yoongi memang tidak sering aku dengar tapi aku sudah hafal dengannya.
"Apa kata mu?" tanya mu tak terima.
Ia berjalan santai dengan jas hitam yang membalut tubuh tegapnya.
"Aku tidak ingin menikahi wanita yang tidak berguna. Mulai sekarang, kau yang bertugas membersihkan rumah dan tidak perlu repot memasak untukku. Aku akan jarang pulang ke sini." ujar nya dengan nada dominan.
Aku baru saja ingin membuka mulutku untuk menolak tapi ia langsung menyela.
"Oh ya, jangan berani memasuki kamar ku dan aku tidak menerima penolakan."
"Lalu bagaimana aku bisa membersihkan kamar mu?" tanya ku bingung.
"Aku sudah menyewa seseorang untuk membersihkan nya setiap hari."
Detik itu aku mulut ku tertutup rapat. Bagaimana ia bisa se-egois itu?
"Fine." jawab ku penuh penekanan.
Tanpa salam perpisahan, Yoongi membuka pintu dan segera berangkat ke kantor nya.
Baguslah, aku akan tetap tinggal sendiri. Tidak perlu melihat wajah menyebalkan milik Min Yoongi.
Aku menghabiskan waktu dengan menonton acara membosankan di televisi. Tapi, bagaimana lagi? Tidak ada yang aku lakukan di rumah ini.
Aku hanya berharap aku tidak akan ditemukan mati karena bosan.
Kedua telingaku menangkap dering ponsel yang tergeletak di samping ku. Nama Sooneul terpapar jelas di layar dan dengan segera aku mengangkat sambungannya.
Tanpa repot-repot untuk menyapaku terlebih dahulu, suara Sooneul langsung menyerang ku dengan pertanyaan.
"Kau sudah tahu lebih tentang Min Yoongi?"
"Bagaimana bisa? Dia saja tidak mengizinkan ku masuk ke kamarnya."
"Apa? Jadi rencana kita kemarin malam gagal? Ia tidak tertarik padamu?"
Aku menelan ludah atas kenyataan pahit itu.
"Iya. Bahkan ia memanggilku dengan data rata."
Terdengar lenguhan keterkejutan dari sebrang sana. Sooneul saja terkejut. Begitu pula dengan aku.
"Kau serius dia bilang begitu? Choi Hwa-young gadis nomor 2 yang paling diincar di kampus, dihina begitu saja?"
Aku menarik napas berat mengisi ruang paru-paru.
"Begitulah--"
Tiba-tiba gelombang suara dari bel rumah terdengar.
"Tunggu sebentar. Ada seseorang yang datang, aku akan menghubungi mu lagi nanti."
Kaki panjang ku berjalan cepat menelusuri lantai hingga mencapai pintu depan. Kedua indra penglihatan ku menyipit, berusaha mengenali wajah asing seorang wanita yang tampak di interkom.
Karena rasa ingin tahu, aku pun membuka pintu perlahan. Saat itulah wanita yang lebih pendek dari diriku itu melemparkan senyum.
"Uh, maaf, ada sesuatu yang ingin anda sampaikan?" tanya ku.
"Oh benar. Boleh saya masuk dahulu?" tanya nya balik. Keraguan sekilas menetap namun aku menepis nya dan menyilakan wanita itu masuk.
"Menurutku ini waktu yang tepat untuk memulai perkenalan. Aku Lee Hyera. Aku yang akan mengurus segala keperluan tuan Min mulai sekarang." jelas gadis itu panjang lebar.
"Tuan Min?"
"Benar. Tuan Min Yoongi. Suami mu."
🍎🍎
To be continued
🍎🍎
Thanks for reads and vote and comment💕-Yoongi_property
KAMU SEDANG MEMBACA
Different (MYG) - ON HIATUS
Fanfiction"Dijodohkan dengan seseorang pria tampan namun gay? Game over." -MAFIA AU Kisah dua insan yang sangat menghormati dan mencintai orang tuanya, sampai-sampai perjodohan pun tak dipikir dua kali. Choi Hwa-young, gadis yang kurang berpengalaman dalam ke...