Part 45

2.6K 210 54
                                    

Before on Different:

Yoongi dan Hwa-Young menikmati waktu bersama malam itu. Entah sejak kapan mereka memutuskan untuk saling menetap di satu ruangan. Seakan mereka dahulunya tak pernah saling membenci.
Namun malam itu juga berubah menjadi sebuah misteri.













"Choi Hwa-Young!"

Jantung Yoongi seakan berhenti berdenyut melihat istrinya tergeletak di lantai bersama dengan serpihan-serpihan kaca yang menyebar. Ia tanpa menunggu, bergegas berlari kecil menghampiri.

Hwa-Young hanya merintih kecil saat Yoongi membantunya untuk duduk. Pundaknya terasa sakit bukan main. Tetapi perhatian yang Yoongi tumpahkan berhasil mengalihkan perhatiannya.

"Kau baik-baik saja?" tanya Yoongi.
Hwa-Young yang matanya sudah berkaca-kaca hanya mengangguk kecil.

Yoongi mengedarkan matanya ke semua arah dan menemukan jendela yang menghadap tepat ruang tengah pecah. Ia menggeram kesal melihat perbuatan orang tak dikenal.

"Itu...batu."

Yoongi mengikuti telunjuk Hwa-Young yang mengarah pada bongkahan batu yang sebesar bola.

"Sialan." gumam Yoongi lirih.

Ia tahu batu tidak akan melayang ke dalam rumah dengan sendirinya. Tetapi siapa yang merencanakan teror ini?

"Aku akan tanyakan ini kepada penjaga rumah. Sekarang kita obati lukamu dulu." ujar Yoongi. Ia membantu istrinya berjalan masuk ke kamarnya, tidak lupa membawa kotak obat.

Hwa-Young dan Yoongi duduk di atas kasur saling berhadapan. Hwa-Young menunggu dalam diam suaminya yang sibuk menyiapkan obat. Sedangkan bibir merah mudanya berusaha menahan rintihannya.

"Umm..."

Alis Hwa-Young terangkat mendengar Yoongi yang berhenti dari aktivitas dan menatapnya. Pipinya memerah karena matanya dapat menangkap gerakan Yoongi yang menggigit bibir bawahnya. Seakan ragu dengan aksi yang akan dilakukan selanjutnya.

"Kau...bisa buka sweater-mu?"  Pertanyaan Yoongi berhasil membuat lawan bicaranya mematung dan lebih memerah dari sebelumnya. Menyadari bahwa pertanyaannya terdengar ambigu, Yoongi berdeham serta memalingkan wajahnya.

"Maaf. Maksudku kau harus turunkan sedikit sweater-mu supaya aku bisa melihat lukanya."

"O-oh iya." Hwa-Young menuruti permintaan suaminya sembari menghela napas panjang. Takut akan kehilangan kesempatan untuk bernapas saat Yoongi nanti mulai menyentuhnya.

Pria itu menggunakan sehelai tisu untuk membersihkan goresan luka di pundak istrinya. Desisan lirih dapat didengar olehnya, ia pun berusaha selembut mungkin saat menyentuh.

"Untung tidak parah. Apa tadi batunya langsung mengenaimu?"

"Aku tidak tahu pasti. Tapi tadi aku bisa merasakan batunya mengenaiku."

Yoongi meneruskan perawatannya dengan terus menjaga pembicaraan mereka agar Hwa-Young teralihkan dari perihnya alkohol menyentuh kulitnya.

"Tidurlah. Aku akan mencari tahu siapa yang menyusup ke sini."

Dengan demikian, Hwa-Young memutuskan untuk membaringkan tubuhnya di balik selimut. Bayangan tentang seorang penyusup sedang mengincar korban di rumah Yoongi, membuat Hwa-Young merasakan bulu kuduknya berdiri.

Tetapi momen manis dengan suaminya juga tak dapat ditampik telah menguasai sebagian besar dari otaknya sekarang.

Yoongi sangatlah berbeda sekarang. Sikap dan semua tentangnya tak menyisakan masa lalu yang pernah ditakuti Hwa-Young. Dia penasaran mengapa pria yang baru beberapa bulan menjadi suaminya ini bisa berubah sikap. Perubahan inilah yang membuatnya berat bahkan hanya untuk memikirkan perceraian.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 06, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Different (MYG) - ON HIATUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang