Hwa-young POV
"Kau? Min Hwa-young?"
Alis ku bertaut masih kebingungan dengan sosok pria asing yang tahu namaku itu. Laki-laki yang bersurai blonde tanpa poni itu berjalan tenang ke tempat ku duduk di lantai.
Tidak. Siapa lagi ini? Kenapa bukan Yoongi?
"Tunggu! Jangan mendekat! Kau siapa?!" bentak ku ketakutan. Masalahnya ukuran tubuh laki-laki ini lebih besar dan tinggi dari Yoongi.
Pria itu tidak menjawab dan tetap menghampiri ku lalu berlutut. Ia merogoh sesuatu dari sakunya dan memperlihatkan kunci. Kunci dari borgol itu?
"Aku punya kunci ini. Kau mau aku yang membukanya atau tidak? Kalau tidak,kau bisa menunggu Min Yoongi nanti." ia memamerkan dimple di pipinya, memberi senyuman.
(A/N: Siapakah pria itu 😏?)
Haruskah aku percaya dengan pria asing yang terlihat hangat atau Min Yoongi suami ku yang kasar?
Pria di depan ku memiringkan kepalanya kecil, menunjukkan bahwa ia meminta jawaban secepatnya. Aku langsung mengangguk tegas tak ingin ia berubah pikiran.
Pria itu kembali tersenyum lebar lalu memasukkan kunci ke borgol itu dan perlahan terbuka.
Aku bebas! Aku bebas! Aku tak percaya aku sudah terkurung di sini selama dua malam. Tanpa makan apapun dan dengan kegelapan.Bicara soal makanan, tiba-tiba perutku ikut bergemuruh. Tapi, tak kusangka pria di sampingku itu menyadari nya.
"Apa Yoongi-hyung tidak memberimu makan sama sekali?" tanya nya.
Aku hanya menggeleng kecil dan ketika kedua kaki ku terbebas, aku berusaha berjalan. Namun, ternyata kaki dan tubuhku terlalu lemas dan hampir saja terjatuh. Untungnya pria itu memegang tanganku erat.
"Aku akan membantumu berjalan."
Aku merasakan pipi ku memerah karena dia sangat dekat denganku. Ia berjalan kecil menuntun dengan ukuran langkah ku. Kalau ada pria yang manis di dunia ini, pastilah pria ini. Ah apa yang aku katakan! Aku belum mengenal dia, bagaimana kalau ia tiba-tiba menculikku?
Kami berdua sampai di ruang tengah rumah. Cahaya dan kehangatan yang kurindukan terasa memegang ku erat. Tapi, lagi-lagi sesuatu yang tak kusuka muncul menghadang kami.
"Aku akan membawanya ke kamar nya. Kau bisa pulang."
"Aku akan membawanya keluar untuk makan." sahut pria itu melanjutkan untuk mengajakku keluar rumah.
"Aku akan membuatkan makanan untuknya. Kau bisa pulang dan berkunjung nanti." sergah wanita yang paling tak ingin kulihat sekarang, Hyera.
Namun, laki-laki ini keras kepala dan tegas.
"Tutup mulut mu, wanita. Aku bilang aku akan mengajak nya makan di luar. Dan berbicara dengan sopan kepada ku. Aku adalah sekretaris pribadi tuan mu." jelas pria itu lalu mengajakku memasuki mobilnya, meninggalkan Hyera yang menghela napas kesal dan bermuka masam.Tak ada pembicaraan yang menghiasi perjalanan kami, mobil terpenuhi oleh dentuman musik hip-hop yang pria itu mainkan.
Well, not really my style but what can I do?
Ia membawaku ke sebuah tempat makan cepat saji yang cukup dekat. Aku pun mengikuti nya. Apa salahnya? Ia kelihatan baik.
Kami duduk di salah satu bangku dan pria itu pergi memesan. Udara malam menyerang badanku setiap kali seseorang membuka pintu masuk restoran.
"Hm, ini untukmu dan ini minum mu." ujar pria itu. Tangannya perlahan menaruh semangkuk jjajangmyeon dan sekaleng cola. Aku mengangguk kecil dan berterimakasih. Perut laparku tanpa sungkan menampung makanan gratis tersebut. Sedangkan pria di depanku, sibuk dengan ponsel hitamnya.
"Hm, kau tidak makan?" tanya ku padanya. Ia melihat ku sekilas dan menggelengkan kepala nya pelan.
"Permisi, tapi boleh aku tahu namamu?" tanyaku.
Aku tak bisa terus mengubur rasa penasaranku bukan? Siapa pria ini? Apa ia hanya sekedar sekretaris pribadi Min Yoongi? Tapi, kenapa ia baik sekali denganku?
"Oh maaf, aku belum memperkenalkan diriku dengan baik. Aku Kim Namjoon. Kau bisa memanggilku dengan Namjoon. Aku bekerja sebagai sekretaris pribadi Min Yoongi." jawabnya menyusun kalimat panjang lebar dengan lancar.
"Oh..Kim Namjoon-ssi. Terimakasih atas segala bantuan mu. Kenapa kau mengeluarkan diriku? Kenapa bukan Yoongi?"
Tanpa perlu berhenti untuk berpikir panjang, Namjoon menjawab,
"Ia menyuruhku untuk melakukannya. Ia punya agenda untuk merencanakan audisi untuk trainee baru."
"Oh..Maaf aku telah merepotkan mu, Namjoon-ssi." kata ku seraya menggaruk-garuk rambut ku kebiasaan saat tertimpa rasa malu.
Namjoon mengeluarkan tawa kecil. Kelihatannya ia berbeda jauh dengan sifat Yoongi yang dingin. Pria ini sangat manis.
"Tidak apa-apa. Dia sudah sering merepotkan ku sejak dulu. Lagipula aku senang bisa bertemu dengan mu secara langsung setelah kalian menikah."
Bibir tebalnya menjepit sedotan yang menyalurkan cairan gula bersoda dengan sangat pelan. Ponsel belum lepas dari jari-jari panjang nya.
Tiba-tiba ide melintas di otakku. Pria ini pasti tahu banyak hal tentang Yoongi. Aku bisa berteman dengannya sembari menggali informasi.
"Sejak kapan kalian berdua mengenal?" Aku mulai bertanya.
"Hm, sejak kami kecil. Saat SD kami bertetangga."
"Lalu, apa kalian selalu satu sekolah?" tanyaku penuh antusias. Mungkin Namjoon juga merasakan hal itu sehingga tangannya perlahan melepaskan ponselnya dan mengaitkan jari-jarinya.
"Benar. Kami dulu cukup dekat. Tapi karena Yoongi-hyung masih lebih tua 1 tahun dariku, kami memiliki suatu batas."
Aku mengangguk mengerti. Senyumku bertambah lebar bahwa Namjoon sudah mengenal Yoongi dengan baik.
"Sejujurnya aku dulu terkejut saat aku tahu Yoongi-hyung akan menikah dengan wanita."
Kata-kata Namjoon menyita perhatian ku sekaligus membuat ku bingung.
"Memangnya kenapa jika menikah dengan wanita..?"
Mata sipit Namjoon sedikit melebar, bibirnya terkatup lalu telapak tangannya menutupi mulutnya sebelum menggosok pelan hidungnya.
"Uh itu..kau belum tahu?" tanya nya balik yang membuatku makin tak mengerti.
"Tidak tahu soal apa?"
Ini aneh. Kenapa kami saling melemparkan pertanyaan?
Apa laki-laki ini juga menyembunyikan sesuatu?
Kedua iris ku berusaha menatapnya intens. Tapi, Namjoon hanya menarik ujung bibir nya ke atas, tersenyum.
~To be continued~
Thanks for reads and vote and comment! 💕
See you in the next chapter!
🍎 🍎
-Yoongi_property
KAMU SEDANG MEMBACA
Different (MYG) - ON HIATUS
Fanfiction"Dijodohkan dengan seseorang pria tampan namun gay? Game over." -MAFIA AU Kisah dua insan yang sangat menghormati dan mencintai orang tuanya, sampai-sampai perjodohan pun tak dipikir dua kali. Choi Hwa-young, gadis yang kurang berpengalaman dalam ke...