Indy membuka matanya perlahan, matanya menyipit terkena silauan lampu yang tergantung dilangit langit kamar. Tubuhnya masih lemah untuk bangkit, ia mengedarkan pandangannya menyusuri ruangan luas dengan tema serba putih." dimana ini? " tanya Indy bingung
Kamar ini terlihat mewah dengan segala perabot yang menghiasinya, lampu gantung dengan hiasan berkilauan menambah kemewahan kamar ini.
" Nona anda sudah bangun... " kata seorang wanita berseragam yang datang membawa sebuah baskom berisi air.
" kau siapa? Aku dimana? " tanya Indy tak sabar menunggu jawaban.
Bukannya langsung menjawab wanita itu justru meletakkan baskom yang dibawa nya diatas meja dan berlari meninggalkan ruangan.
" hei... Aww..." Indy yang mencoba bangun merasakan nyeri di perutnya.
"sakit sekali "
Tak lama kemudian wanita berseragam tadi kembali bersama dengan seorang dokter wanita.
" akhirnya kau sadar juga. Bagaimana perasaanmu? Apa ada yang sakit? " tanya dokter cantik didepannya
" perutku... Sakit" jawab Indy seraya memegangi perutnya
" ah.. Mungkin itu efek luka lebam diperut mu. Sejauh ini tidak ada yang perlu dikhawatirkan "
" e Dokter.. Apa aku ada dirumah sakit? "
" bukan. Kau ada dirumah seseorang yang sudah menolongmu. Sebaiknya kau istirahat agar cepat pulih "
Indy belum juga mendapat jawaban tentang keberadaannya. Walau tempat ini terasa nyaman namun Indy tidak terbiasa berada ditempat asing seperti ini.
Ia ingat terakhir ia berada di mobil bersama Rama. Rama membawa nya pergi dari rumah, tapi setelah itu Indy tidak ingat apa yang terjadi.
" jadi kau sudah bangun.. " kata seseorang yang tiba tiba masuk ke kamar Indy.
" Pak Rama? "
Rama menempatkan diri duduk diujung tempat tidur, sementara Indy mencoba untuk duduk meski harus menahan rasa sakit diperut nya.
" jadi Pak Rama yang membawa saya kesini?" Tanya Indy
" ya, dan kau itu sangat merepotkan. Bagaimana bisa kau tidur selama 3 hari tanpa bangun? Ahh apa kau pikir kau itu sleeping beauty?"
"3 hari? Ah maaf kan saya Pak. Maaf telah merepotkan..kalau begitu saya akan segera pergi "
Secara reflek Indy bangkit berdiri sambil menahan nyeri diperutnya. Ia benar benar tidak enak kali ini, disaat karyawan yang lain sibuk bekerja di kantor ia justru melewatkan 3 hari dihidupnya hanya untuk tidur. Terlebih lagi ia berada ditempat sang pemilik Perusahaan yang terkenal angkuh.
Tapi sejauh ini, Rama tidak pernah berkata kasar padanya." memangnya kau mau kemana?" Tanya Rama
" saya akan pulang. Bagaimanapun juga saya harus pulang..saya khawatir dengan kakak saya"
" bodoh! Apa kau tidak mengkhawatirkan dirimu? Lihat...kau bahkan belum bisa berjalan dengan benar "
Rama menyeret Indy kembali ke ranjangnya, kali ini Rama terlihat kasar dan menyeramkan.
" tapi Pak. Saya tidak punya tempat tinggal selain disana. Lagipula saya juga harus bekerja untuk mencari uang"
"Uang? Kau juga tidak punya uang kan sekarang? Bajingan itu pasti mengambil semuanya darimu? "
"Jika kau kembali, dia akan menyakitimu lebih dari ini. Tetaplah disini supaya kau aman. Tempat ini akan melindungimu dari bajingan itu" lanjut Rama ,kali ini dengan suara yang sedikit pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
See You Goodbye
Любовные романыSelamat tinggal... Dan sampai jumpa kembali di waktu berikutnya. Entah esok... Entah lusa... Ataupun nanti... Pertemuan kembali itu pasti, dan akhirnya tiba saatnya kita untuk memperbaiki semuanya. Menjadikan perpisahan ini menjadi akhir yang indah...