Just The Night

41 3 2
                                    

" Aku tidak akan meminta maaf tentang apa yang baru saja aku lakukan" ucap Rama dengan yakin.

Sementara Indy hanya duduk sambil memegangi kepalanya yang seolah hampir pecah karena tingkah Rama.

" mulai sekarang kau harus terbiasa denganku "  sambung Rama dengan santainya, namun membuat Indy melotot karena ucapannya.

" Apa kau bilang?"

" kau dengar apa yang kukatakan barusan jangan pura pura tuli agar aku mengulanginya sekali lagi.  Ya sudah...aku akan mandi, sebaiknya kau siapkan makan malam kita atau kau ingin makan malam romantis diluar?" Rama menawarkan.

" kenapa kau tidak pulang saja dan istirahat dirumahmu yang besar? tempat ini terlalu sempit untukmu"

Rama mengedarkan pandangannya pada setiap sudut ruangan yang memang tidak lebih besar dari pada rumahnya, namun kemudian sebuah senyum tersungging di bibir merahnya sambil menatap Indy dengan tatapan tajamnya.

" Apa? kenapa menatapku seperti itu?" tanya Indy merasa tidak nyaman.

" ditempat sesempit ini kau tidak akan bisa bersembunyi dari ku"ucap Rama sebelum melangkah ke kamar mandi untuk segera mandi.

" Oh Tuhan maafkan aku " gumam Indy seraya menutup wajahnya menggunakan kedua tangannya.

Suara gemericik air terdengar dari arah kamar mandi,  membuat Indy membayangkan sesuatu yang diluar kuasanya. Pikirannya melayang jauh membayangkan tubuh atletis Rama yang basah oleh air.

" Ya ampun!!  Apa yang aku pikirkan? Tidak... Tidak... Aku tidak boleh begini" Indy menepuk nepuk pipinya seraya menggelengkan kepalanya kekanan dan kekiri  berharap khayalan itu segera hilang dari kepalanya.

" aku akan coba membuat sesuatu " Indy beranjak menuju dapur  minimalis nya dan membuka lemari persediaan makanan.  Hmmm tidak ada apapun selain makanan siap saji,  ia lupa tidak membeli bahan makanan untuk persediaanya dirumah.

" apa apaan ini? Tidak ada makanan dirumahku. Huh " keluh Indy seraya memajukan bibirnya yang merah.

" kau sedang apa? " tanya Rama yang tiba tiba muncul di belakangnya.

Indy sungguh terkejut saat melihat Rama keluar dari kamar mandi hanya berbalut handuk putih yang hanya menutupi bagian pinggang hingga lututnya,  membuat Indy dapat menikmati tubuh atletisnya yang masih basah dengan aroma mawar yang khas.

" ka.. Kau? " Indy segera memutar tubuhnya memunggungi Rama,  ia tak sanggup melihat pemandangan itu lebih lama lagi. Matanya bisa sakit pikirnya.

" Dimana pakaianmu ? " tanya Indy tanpa menatap Rama.

" pakaianku basah,  kurasa kamar mandimu bermasalah " jawab Rama cuek.

" memangnya kenapa? Kau harusnya senang bisa melihatku seperti ini,  kau adalah gadis pertama yang melihatku seperti ini" goda Rama yang menyadari sikap Indy.  Mungkin wajahnya sudah semerah tomat saat ini.

" aku sama sekali tidak senang,  aku akan mencari pakaian untukmu " Indy hendak beranjak menuju ke kamarnya untuk mencari pakaian dilemarinya,  namun Rama tak juga menyingkir dari hadapan Indy,  tubuh besarnya menghalangi jalan Indy. 

" aku senang kau sudah tidak kaku lagi padaku,  dengan gaya bicara seperti ini kau terlihat sangat cerewet"

" tunggu sebentar ya"  Indy yang tidak mau berlama lama dengan posisi ini segera pergi kekamarnya.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
See You GoodbyeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang