ERINA

32 5 0
                                    

Rama terkesiap memandang gadis cantik yang sudah berdiri dihadapannya. Gadis berpenampilan mewah dan elegan itu mengulas senyum manis dibibirnya menampakkan lesung pipi yang membuatnya semakin manis. 
Sudah lama sejak Rama terakhir melihatnya,  ia sudah berubah menjadi gadis dewasa yang cantik dengan rambut pendek hitam nya.

Entah apa yang membuatnya datang menemui nya pagi ini. Yang Rama tau Erina tinggal di Amerika untuk melanjutkan bisnis Ayahnya.

" selamat pagi Rama. Apa kabarnya dirimu?  Lama tidak berjumpa " sapa nya dengan senyuman yang tak kalah angkuhnya dengan Rama.

" apa yang membuatmu datang kemari? " Rama balik bertanya tanpa membalas sapaan Erina.

" aku ada disini karena Ayahmu.  Beliau meminta padaku untuk membantu mu mengurus Perusahaan "

Rama terkekeh merasa geli dengan apa yang didengarnya,  sejuta tanya hinggap dibenaknya apa yang sebenarnya dipikirkan Ayahnya itu.  Mengirim Erina padanya tidak akan merubah apapun.

" kenapa?  Apanya yang lucu? " tanya Erina tegas.

" kau.  Aku tidak membutuhkan apapun darimu. Sebaiknya kau pergi dan jangan muncul lagi dihadapan ku"

" apa maksudmu?  Kau tidak berhak menolakku di Perusahaan ini,  aku juga punya saham disini.  Dan anggaplah aku yang akan mengurus nya mulai sekarang "

" tentu saja,  tapi Ayahmu sudah menggelapkan dana Perusahaan selama bertahun tahun.  Beruntung aku tidak menjebloskannya kedalam penjara "

Erina terdiam,  ia sadar betul tentang kesalahan Ayahnya membuat Perusahaan Rama rugi besar.

" kau sudah tidak punya apa apa disini.  Tidak ada yang perlu kau urus lagi mulai sekarang jadi pergilah sebelum aku sendiri yang akan menyeretmu keluar " ancam Rama.

Erina kesal mendapatkan perlakuan seperti ini. Ia pikir Rama akan senang saat ia datang,  menyambutnya dengan hangat seperti saat dulu mereka masih bersama. Erina tidak menyangka Rama akan berubah sedingin ini,  sedingin gunung es di kutub Utara.

" tunggu apa lagi? Pintu keluar ada disebelah sana... " ujar Rama seraya menunjuk pintu keluar dari ruangannya.

" kau sungguh akan membiarkan aku pergi begitu saja? "

Tanpa menjawab Erina,  Rama berjalan ke arah pintu dan menarik pintu mempersilahkan Erina untuk pergi.

" cepat pergi sebelum aku marah" usir Rama untuk kesekian kalinya.

Erina yang merasa direndahkan oleh Rama terpaksa keluar dari ruangan Rama.

" ingat aku meninggalkan Rayyan karena kau. Kini kau memperlakukan aku tak lebih dari sampah!! " ucap Erina sebelum keluar dari ruangan Rama.

Singkat cerita,  Rama selalu menjadi penganggu dalam setiap hubungan yang dijalani Rayyan dengan seorang gadis.
Erina adalah pacar Rayyan saat itu,  namun dengan segala kecurangan nya Rama berhasil memikat Erina yang mendambakan pasangan yang lebih dewasa dan peduli padanya.  Dibanding dengan Rayyan yang cuek dan tidak peka Rama jauh lebih mengerti apa yang diinginkan Erina. Kasih sayang,  Perhatian dan sikap Rama yang manis akhirnya membuat Erina meninggalkan Rayyan yang masih sangat mencintai nya.
Hingga akhirnya Rama tidak lagi dapat menyembunyikan perasaan nya lagi,  ia sama sekali tidak mencintai Erina. Perasaannya selama ini hanyalah kepalsuan yang sengaja dibuat untuk menghancurkan Rayyan.

Sementara itu,  Erina tampak sedih duduk seorang diri di bangku taman yang masih terletak di area Perusahaan.
Walau tidak menangis namun dari matanya memancarkan kesedihan dan kekecewaan yang dalam. Ia sudah banyak berkorban untuk Rama,  bahkan ia meninggalkan Amerika hanya untuk Rama.

See You GoodbyeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang