Kepercayaan

26 4 0
                                    

Indy baru saja tiba di meja kerja nya ketika ia mendapati sebucket bunga mawar tergeletak diatas meja kerjanya.  Ia ingat terakhir kali ada bunga di mejanya,  adalah perbuatan Rayyan.  Dan kali ini Indy yakin Rayyan melakukannya lagi.
Dengan senyum bahagia Indy meraih bunga bunga itu dan menciumnya,  merasakan wangi mawar yang khas menusuk ke hidung.  Membawa suasana rileks dan bahagia.

"  Indy kau dapat bunga lagi?  Dan kali ini lebih besar dari sebelumnya " ujar Aulia yang tiba tiba datang dan mengagetkan Indy.

" kau?  Bikin kaget saja "

" biar kutebak..  Pasti bunga ini dari Pak Rayyan?  Ouh.. So sweet sekali,  aku jadi iri padamu " goda Aulia.

Indy hanya tersenyum menanggapi candaan Aulia. Ia terlihat bahagia dengan bunga ditangannya.

"  Indy " panggil Rayyan yang kebetulan melintas didepan meja kerja Indy. 

Dan membuat Aulia bergeser kembali ke tempatnya.

" Hai,  selamat pagi " sapa Indy mengulas senyum manis dibibirnya.

Rayyan melirik sebucket bunga mawar ditangan Indy.

" Oiya.. Terimakasih ya bunganya.  Aku suka" ucap Indy sebelum Rayyan sempat bertanya.

" bunga? " Rayyan mengerutkan dahinya,  tak mengerti dengan apa yang dimaksud Indy.

" iya,  kau yang mengirimkan nya untukku kan? " Indy menunjukkan bunga ditangannya, namun raut wajah Rayyan justru seperti orang bingung dan itu cukup membuat Indy mengerti bahwa ia telah salah sangka mengira Rayyan adalah orang yang mengirimkan bunga mawar di mejanya.

" oh.. Mungkin pengirim nya salah orang" Ujar Indy mencoba mencari alasan.

" biar aku lihat" Rayyan meraih bunga itu dari tangan Indy,  disana terselip secarik kertas merah muda dengan kata " I LOVE YOU INDY "  di dalamnya.

" tidak mungkin salah.  Ada namamu disini,  bahkan ia bilang I LOVE YOU "

SKAK MAT!!

Indy terdiam,  tidak mampu beralasan lagi. Rayyan bukan orang bodoh yang muda dikelabuhi.

" bukan aku orang yang mengirimkan bunga untukmu,  mungkin... Itu kekasih mu yang lain " sindir Rayyan dan kemudian berlalu meninggalkan Indy.

Ada Apa  ini?  Kenapa sikapnya jadi begitu? Apa Rayyan tau tentang aku dan Rama?  Pikir Indy yang  masih mematung ditempatnya.  dengan sikap Rayyan yang seperti ini membuatnya semakin merasa bersalah, secara tidak langsung Indy telah mengkhianati Rayyan. walau begitu, Indy selalu tidak dapat mengendalikan dirinya dihadapan Rama yang berusaha untuk memikatnya.

tidak ingin memperpanjang masalah Indy bermaksud menemui Rayyan untuk menjelaskan kesalahpahaman ini. ia berjalan cepat menuju ruangan Rayyan yang letakknya cukup jauh dari tempat ia bekerja. Indy memilih melewati tangga dari pada harus naik lift yang kemungkinan besar akan mempertemukannya dengan erina bahkan Rama.

tok..tok..tok.. Indy mengetuk pintu ruang kerja Rayyan perlahan, dan berharap tidak ada yang melihatnya disini.

" Indy?" Rayyan membuka pintunya dan meminta Indy untuk segera masuk .

" Rayyan.. aku ingin bicara" ucap Indy seraya mendekat pada Rayyan.

" jika kau datang untuk membahas masalah bunga tadi, sebaiknya kau kembali. aku sedang tidak berminat untuk membahasnya..lagipula ini dikantor dan sebaiknya kita tidak membicarakan masalah pribadi disini" jelas Rayyan , yang langsung membuat Indy mengurungkan niatnya.

" baiklah..aku mengerti. aku tidak tau kenapa kau bersikap seperti ini, apa yang sebenarnya ada dihatimu saat ini...atau mungkin ini hanya perasaanku saja"

See You GoodbyeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang