Akhirnya Sah

5 1 0
                                    

Satu Minggu sudah Rayyan terbaring di rumah sakit tanpa perubahan yang berarti. Kondisi semakin menurun bahkan sering mengalami kejang yang bisa membahayakan nyawanya sewaktu waktu.
Alula tidak pernah sedetikpun beranjak dari sisi Rayyan, ia sangat mengkhawatirkan keadaan putranya yang masih dalam keadaan koma.

Ditempat lain Indy duduk merenung menatap langit malam yang malam ini cukup cerah. Beberapa bintang terlihat berkilauan dari bawah sini.
Hatinya berdebar debar menantikan hari esok yang merupakan hari pernikahan nya dengan Rama. Mereka merubah sedikit rencana pernikahan mereka demi menghargai Rayyan yang sedang dalam musibah. Lagi pula acara tidak akan berjalan baik dengan suasana yang menyedihkan. Besok hanya akan ada acara akad nikah tanpa resepsi meriah seperti yang sudah direncanakan sebelumnya.

" Hai" Rama tiba tiba datang dan memeluk Indy dari belakang, melingkarkan tangannya di pinggang Indy.

" Kau sedang memikirkan apa?" Tanya Rama seraya menciumi rambut panjang Indy.

" Aku... Tidak bisa tidur. Hatiku berdebar debar karna besok adalah hari dimana aku akan menikah"

" Rupanya kau sudah tidak sabar untuk menjadi istriku. Aku masih ingat waktu dulu kau selalu menolakku demi Rayyan. Akhirnya kau menyerah juga"

" Itu karna dulu kau sangat menyebalkan, keras kepala dan kasar. Siapa lagi yang akan bertahan disisi mu selain aku? Tidak ada yang mau"

" Oh jadi dulu kau berfikir begitu? Tapi kau tidak bisa membohongi hatimu kan? Bahwa aku sangat menarik untukmu"

Rama perlahan memutar tubuh Indy hingga kini keduanya saling berhadapan. Terlihat rona kebahagiaan terpancar dari keduanya.

" Maaf ya jika nanti tidak bisa memberikan mu pesta pernikahan sesuai impianmu" Rama meminta maaf dan merasa bersalah pada Indy.

" Tidak apa. Walau menikah denganmu bukanlah impianku tapi aku yakin kau akan bisa membuatku bahagia"

Rama memeluk Indy erat erat membenamkan kepala Indy ke dalam dada nya yang bidang. Rama begitu mencintai Indy seolah ia telah menemukan cinta sejatinya.

" Berjanji kau tidak akan pernah meninggalkanku Indy" ucap Rama berbisik tepat di depan telinga Indy.

Indy hanya membalas ucapan Rama dengan anggukan.

Tiba tiba handphone Rama berdering, membuat suasana romantis diantara mereka terpaksa harus dijeda terlebih dahulu.

Rama menjawab telepon nya, namun Rama hanya terdiam tidak mengatakan apapun dengan ekspresi wajah yang tidak bisa ditebak oleh Indy.

" Ada apa?" Tanya Indy seusai Rama menutup teleponnya.

Rama menatap Indy lagi lagi dengan ekspresi yang tidak bisa di tebak.

" Rama siapa yang menelepon? Apa itu dari Ayahmu? Sesuatu terjadi pada Rayyan?" Tebak Indy.

" Kita kerumah sakit sekarang"

Tanpa berlama lama lagi Rama dan Indy segera kerumah sakit untuk melihat keadaan Rayyan.

" Rayyan sudah sadar. Dia terus menyebut nama mu" jelas Rama saat mereka sedang dalam perjalanan.

" Kenapa aku?"

" Entahlah. Tapi Ayah memintaku datang dan membawa mu kerumah sakit"

Beberapa menit kemudian mereka tiba dirumah sakit. Ada Mahendra dan juga Alula yang sedang menunggu dokter selesai memeriksa Rayyan. Tak ketinggalan Erina juga sudah berada disana.

" Ada yang bernama Indy disini?" Tanya Dokter yang baru saja keluar dari dalam ruangan.

" Saya Dok" Indy menjawab.

See You GoodbyeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang