" apa kau akan menikah dengan Ayah? " pertanyaan itu terlontar begitu saja dari mulut gadis kecil yang tengah duduk disampingnya seraya mengunyah biskuit ditangannya .Indy terdiam, tidak tau harus menjawab bagaimana. Ia takut jawabannya akan melukai hati anak ini.
" menurutmu bagaimana? apa aku harus menikah dengan Ayahmu? " Indy balik bertanya dengan lembut.
Tidak disangka gadis itu dengan cepat menjawab pertanyaan Indy dengan anggukan beberapa kali. Ia terlihat sangat yakin dengan jawabannya.
" Tante Indy.. aku suka padamu. Kau baik dan cantik, kau juga menyayangi Ayah. Aku akan sangat senang punya ibu seperti tante " ucapnya dengan antusias.
" Ayahku sangat menyanyangi tante, itu sebabnya kenapa Ayah memberi aku nama Almira. Sama seperti namamu "
" kau sangat manis sayang " Indy membelai lembut kepala Almira, walau masih kecil namun pemikirannya lebih dewasa dari pada usianya, mungkin karena diusianya yang masih dini ia harus menghadapi perceraian antara Ayah dan Ibunya, belum lagi masalah hak asuh yang sampai saat ini masih dijalaninya... Seolah ia adalah barang yang diperebutkan dua orang.
" aku sedih.. Harus tinggal bersama Ibu dan meninggalkan Ayah. Sejujurnya aku lebih senang tinggal bersama Ayah" ucap Almira yang tertunduk lesu.
" Hei kau tidak boleh sedih ya... Kau harus semangat. Mau tinggal bersama Ibu atau Ayah sama saja, mereka sangat mencintai Almira "
" Tante.. Bisakah kau menjaga Ayah untukku? Menyanyangi Ayah seperti aku menyanyanginya? "
" tentu saja sayang "
Sebuah senyum terlukis diwajah polos Almira, menampakkan giginya yang tidak rata.
" Almira... Kau sudah siap sayang? " tanya Alula yang baru saja turun dari lantai dua.
Indy yang melihat Alula segera berdiri dan memberi salam. Awalnya ia agak ragu harus datang kerumah ini, terakhir ia datang ia mendapatkan kesan yang buruk dari calon mertuanya.
" Oh kau disini? " tanya Alula pada Indy yang kali ini sedikit bisa bersikap biasa saja.
" iya Nyonya... Selamat pagi" sapa Indy dengan sopan.
" Ya, selamat pagi " balas Alula masih dengan sikap nya yang dingin.
" sayang kita harus berangkat sekarang, Ibumu sudah menunggu dirumahnya " ujar Alula.
Raut kesedihan tergambar dari wajah Almira, gadis kecil itu amat berat berpisah dengan Ayahnya walaupun selama ini ia lebih banyak menghabiskan waktunya di asrama namun kali ini ia harus benar-benar berpisah dengan Ayahnya.
" Ayah " Almira segera berlari kepelukan Ayahnya yang baru saja keluar dari dalam kamarnya.
Rayyan memeluk erat tubuh kecil putrinya, sangat berat baginya harus berpisah dengan gadis kecil yang sudah ia besarkan sejak bayi seorang diri.
" Ayah kau akan sering mengunjungiku kan? " tanya Almira dengan mata yang berkaca kaca.
" tentu saja sayang, Ayah akan sering mengunjungi mu. Kau jangan menangis ya, anak cantik tidak boleh menangis "
KAMU SEDANG MEMBACA
See You Goodbye
RomanceSelamat tinggal... Dan sampai jumpa kembali di waktu berikutnya. Entah esok... Entah lusa... Ataupun nanti... Pertemuan kembali itu pasti, dan akhirnya tiba saatnya kita untuk memperbaiki semuanya. Menjadikan perpisahan ini menjadi akhir yang indah...