DILEMA

31 2 1
                                    

Indy berdiri terpaku didepan sebuah makam yang entah makam siapa.  Untuk sampai ditempat ini,  mereka harus menaiki bukit dengan berjalan kaki kurang lebih 15 menit.

Rama menatap makam dihadapannya dengan tatapan sendu, kemudian ia meletakkan sebucket bunga mawar yg ia petik dari kebunnya pagi tadi di atas makam tersebut.

" ini ibuku... " ucap Rama dan membuat Indy terkejut. 
Ternyata Ibu yang selama ini diceritakan Rama sudah meninggal.

" Ibuku meninggal saat aku masih remaja,  aku merasa bersalah padanya karena aku tidak bisa menjaganya " tutur nya dengan raut wajah kecewa.

" selama bertahun tahun Ibuku menderita,  menahan semua sakit hati karena Ayahku menikah lagi dengan Alula, wanita yang kini tinggal bersama Ayahku " Rama melanjutkan kalimatnya.

" bertahun tahun Ibuku menyimpannya sendiri,  bahkan dia dengan baik hati menerima Rayyan dikeluarga kami,  menjadikannya adik yang dulu sangat ku sayangi "

Indy tersentuh mendengar cerita Rama tentang Ibunya,  perlahan ia mendekat pada Rama kemudian membelai lembut pundak lelaki yang kini tengah berdiri memunggunginya.

" akhirnya Ibuku menyerah,  menyerah pada keadaan.  Entah apa yang ada dipikiran nya saat itu,  saat dia memutuskan untuk mengakhiri hidupnya dan berharap kesedihan nya akan berakhir. Bukankah itu sangat bodoh? Kenapa dia tidak memikirkan aku? " ucap Rama yang menutup ceritanya dengan suara yang bergetar.

Indy dapat melihat kesedihan disana,  untuk pertama kalinya Indy melihat Rama sebagai lelaki yang sangat  rapuh.  Selama ini ia hanya menyembunyikan kelemahan nya di balik sifatnya yang angkuh dan dingin.

" kau baik baik saja? " tanya Indy.

" aku merindukannya... Sangat merindukan nya. Aku ingin memeluk nya walau hanya sekali... Aku ingin mencium tangan nya dan mengenggamnya erat erat"

" kau tau? " kali ini Rama memutar tubuhnya dan menatap Indy.

" Ibuku pernah berkata,  agar aku tidak menyakiti wanita yang aku cintai. Aku tidak akan menyakiti mu Indy... Aku akan menjaga mu hingga akhir "

" tapi kau tidak perlu.. "

" mari kita menikah " Rama mengatakan nya dengan tiba-tiba,  membuat Indy terkejut hingga tidak dapat mengedipkan matanya.
Ia tidak menyangka Rama akan sampai sejauh ini.

" kenapa diam saja? Menikah lah dengan ku" Rama mengulang ucapannya.

" aku berjanji,  di depan makam Ibuku... Bahwa aku akan mencintaimu dengan tulus,  membahagiakan mu sepanjang hidupku dan menjagamu hingga akhir.  Aku berjanji " ucap Rama dengan sungguh sungguh. 
Kedua tangannya menggenggam erat tangan Indy berharap gadis ini mau menerima lamaran nya.

" kenapa?  Kenapa tiba-tiba? "

" Indy Will You Marry Me? "

Indy tidak dapat berkata kata lagi,  semua yang terjadi sangat membingungkan hatinya.

" kau mau kan? Menikah denganku dan hidup bersama sampai akhir? "

Ini adalah kali pertama dalam hidupnya ia jatuh cinta pada seorang gadis,  dan juga pertama dalam hidupnya melamar seorang gadis.  Setelah selama ini ia hanya bermain main dengan gadis gadis yang dekat dengan Rayyan hanya untuk menghancurkan adiknya. 

" apa apaan ini?  Apa aku tidak salah dengar?!! " Rayyan berjalan mendekat menaiki jalanan yang menanjak sementara Erina berjalan mengekor dibelakang nya.

" Rayyan " ujar Indy yang terkejut dan segera melepaskan tangannya dari genggaman Rama.

" kau melamar Indy? " tanya Rayyan pada Rama, seolah meremehkan kesungguhan Rama.

See You GoodbyeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang