ciuman pertama

64 4 0
                                        

Sebucket bunga mawar dengan cantik menghiasi meja kerja Indy. Didalamnya terselip sepucuk surat yang belum tersentuh oleh siapapun.

" ah" Indy baru saja tiba saat melihat se bucket bunga mawar ada di mejanya.

Ia menatap sekeliling untuk memastikan siapa orang yang sudah meletakkan bunga dimeja nya. Nyatanya semua orang yang baru datang juga sibuk mempersiapkan pekerjaan mereka.

" Indy, itu bunga dari siapa? " tanya Aulia yang baru saja tiba dan segera menarik kursi untuk duduk disamping meja kerja Indy.

" Entahlah " Indy mengangkat bahunya secara bersamaan.

" bunga ini sudah disini saat aku datang " lanjutnya seraya meletakkan bunga nya kembali di atas meja.

" wow, ternyata diam diam kau punya penggemar. Siapa dia? " Aulia tampak penasaran dengan si pengirim bunga.

" aku tidak tau "

" jangan bohong. Ayo katakan padaku siapa orang itu? Aku janji akan menutup mulut ku rapat rapat"

Aulia terus memaksa dan menggoda Indy hingga membuat Indy malu dan tersenyum sendiri.

Aulia senang Jika akhirnya ada seseorang yang dekat dengan Indy. Sejauh yang ia lihat Indy sangatlah kesepian tanpa orang lain di sisinya.

Canda tawa diantara Mereka terhenti ketika tiba tiba Rama berjalan melewati mereka, dibelakangnya terlihat Rissa yang berjalan mengekor pada Rama.

Langkah Rama terhenti tepat didepan meja kerja Indy, pandangannya tertuju pada se bucket bunga yang masih tergeletak disana.
Tangannya meraih sepucuk surat yang terselip diantara bunga bunga yang tertata rapi. Dengan cepat Rama meremas surat itu dan melempar nya entah kemana, bahkan Indy belum sempat membacanya.

" siapa yang berani mengirimkan bunga dikantorku? " tanya Rama yang ditujukan pada semua karyawan yang kebetulan berada disana.
Semuanya terdiam, tak ada jawaban sama sekali.

" sudah lah Pak Rama. Ada banyak Pekerjaan yang lebih penting dari pada urusan bunga" Rissa mengingatkan

Rama sempat menatap tajam pada Indy sebelum akhirnya Rama melemparkan kembali bunga itu ke meja Indy dan kemudian pergi.

" huh" Aulia mengelus dadanya lega setelah Rama tak terlihat lagi olehnya.

" jantung ku rasanya mau copot. Kenapa Pak Rama menyebalkan sekali, tidak bisa melihat orang lain bahagia" Gerutu Aulia.

Indy hanya bisa tersenyum melihat sikap Aulia yang sangat anti pada Rama. Ia jadi teringat dengan dirinya dulu yang sama seperti Aulia. Sebelumnya Indy sangat malas harus berurusan dengan Rama, ia akan berusaha sebisa mungkin untuk tidak bertemu dengan orang paling menyebalkan dikantornya. Namun siapa sangka, Rama pernah menyelamatkan nya dari Arick yang telah berbuat kasar padanya bahkan kini ia tinggal dirumah mewah milik Rama.

********

" hai, kau suka bunganya? " tanya Rayyan yang langsung menghampiri Indy dimeja nya.

Indy sedang sibuk bekerja saat Rayyan tiba tiba datang menghampirinya. Tentu saja itu sangat aneh bagi karyawan yang lain, mengingat status Rayyan sebagai orang penting di Perusahaan. Kini semuanya menatap kearah Rayyan dan Indy dengan heran tak terkecuali Aulia yang berada tepat disamping Indy.

" apa yang kau lakukan disini? " bisik Indy dengan suara yang dibuat sepelan mungkin.

" memangnya kenapa? " Rayyan justru balik bertanya seakan tidak mengerti dengan keadaan yang sedang ia ciptakan.

See You GoodbyeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang