" Rama!! " panggil sang Ayah yang sudah menunggunya sejak tadi.Rama baru saja memasuki rumahnya ketika tiba tiba ia disambut oleh Ayah dan juga adik tiri nya yang sangat ia benci.
Ya, Rayyan yang sudah lebih dulu tiba dirumah telah duduk manis disamping ayahnya. Rama sangat muak dengan tingkah Rayyan." cepat kemari " perintah Ayahnya yang lalu menepuk tempat kosong disamping kanannya.
" ada apa? Aku ingin istirahat! " Rama beralasan.
" sebentar saja Rama. Ada yang ingin Ayah sampaikan kepadamu"
Dengan malas Rama menghampiri Ayahnya dan duduk di single sofa tak jauh dari tempat Ayahnya duduk.
" Rama, kau tau kan tentang rencana Ayah untuk melakukan pemilihan ulang siapa yang berhak menempati posisi mu saat ini?"
" apa maksudmu pemilihan ulang? Saat aku menjadi direktur semua dewan Direksi telah setuju dan semua berjalan baik" tukas Rama sinis.
" dengar Rama, Ayah hanya ingin berlaku adil untukmu dan Rayyan. Pemilihan ini akan tetap dilaksanakan, Ayah akan mengadakan rapat Direksi secepatnya "
" apa itu perlu? Apa aku saja tidak cukup bagimu sehingga kau membutuhkan yang lain? Hah?.. Ah kurasa tidak, kau adalah orang yang tidak pernah puas.. Merasa kurang dengan apa yang sudah kau miliki. Kau bahkan menambah satu istri dan melukai istrimu sendiri.. Manusia macam apa kau ini?! " Rama berteriak kencang didepan Ayahnya, ia benar benar murka. Hatinya selalu sakit setiap mengingat apa yang menimpa Ibunya, ia marah tapi juga tidak bisa melakukan apapun untuk membalas Ayahnya. Rama masih cukup waras untuk tidak menyakiti Ayahnya sendiri.
" Hentikan Rama!! Jaga bicaramu..." Sergah Rayyan seraya bangkit dari tempat duduk nya.
Keduanya bertatapan sengit, Rama sangat membenci Rayyan dengan apapun yang menyangkut tentang adik tiri nya itu.
" tutup mulut mulut brengsek!! Kau senang kan sekarang menjadi prioritas dari Ayahku? "
" apa maksudmu? "
" cukup!!! Kalian berdua Hentikan!! " pinta lelaki tua yang duduk diantara mereka berdua.
" Dengar Tuan Mahendra yang terhormat, sampai kapanpun tidak akan aku biarkan si brengsek ini mengambil apapun dari ku lagi. Cukup kau saja... " ucap Rama seraya menunjuk Rayyan dengan jari telunjuknya.
" si brengsek ini juga adik mu, kau ingat... Kau pernah berkata akan selalu melindungi ku dan tak akan kau biarkan seorang pun menyakitiku.. Kau ingat kan.. KAKAK" Rayyan mengingatkan.
Semua yang dikatakan Rayyan membuatnya muak. Mengingat betapa bodohnya dirinya ketika Ayahnya menipunya mentah mentah.
" berhenti kalian berdua.. Sampai kapan kalian akan saling membenci seperti ini? Hah? Rama!! Rayyan!! Bersikap lah dewasa, kalian ini saudara "
" tidak!! Dia bukan anak sah dari keluarga Mahendra, aku lah yang berhak atas semua ini bukan dia"
"Rama! Kau memang benar, tapi Rayyan juga anak ku. Aku akan bertindak seadil mungkin pada kalian, Rayyan berhak memimpin perusahaan karena dia sudah menikah, tidak seperti mu..."
Rama mengulas senyum tipis dibibirnya.
" jadi itu masalahnya? Baiklah aku akan menikah dan membawa calon istriku kehadapanmu secepatnya "
Rama akhirnya pergi dari perbincangan panas ini, dan melangkah menuju ke kamarnya.
Ucapan Rama membuat Rayyan dan Ayahnya heran. Bagaimana mungkin Rama akan menikah sedangkan selama ini ia tidak pernah dekat dengan gadis manapun.

KAMU SEDANG MEMBACA
See You Goodbye
RomanceSelamat tinggal... Dan sampai jumpa kembali di waktu berikutnya. Entah esok... Entah lusa... Ataupun nanti... Pertemuan kembali itu pasti, dan akhirnya tiba saatnya kita untuk memperbaiki semuanya. Menjadikan perpisahan ini menjadi akhir yang indah...